TUJUH BELAS

1K 64 7
                                    

***

Zamora membuka matanya dengan perlahan menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke retina nya. Gadis itu mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar dan tidak menemukan keberadaan Gerald.

"Kenapa kamu belum pulang kak, aku khawatir sama kamu" gumam Zamora.

Walaupun ia sakit hati dengan ucapan Gerald kemarin malam, tak urung membuatnya khawatir karna suaminya tak pulang semalaman. Gadis itu segera bangun dari berbaringnya dan segera membersihkan diri.

Lima belas menit Zamora habiskan di kamar mandi. Dan kini perempuan itu sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan bersiap ke sekolah.

Tiba tiba pintu kamar terbuka dan munculah Gerald dengan keadaan wajah pucat membuat Zamora segera menghampiri laki laki itu.

"Kak Gerald, kenapa?" Tanyanya khawatir.

Karna tak mendapat jawaban Zamora menempelkan tangannya di kening sang suami dan merasakan suhu panas di kening lelaki itu.

Dengan perlahan Zamora menuntun Gerald dan membaringkannya di ranjang kemudian menyelimuti laki laki itu sebatas dada.

Saat akan beranjak keluar tangannya langsung dicekal Gerald membuat perempuan cantik itu menolehkan kepalanya.

"Jangan pergi, sini aja" Zamora tersenyum kecil dan mengelus kepala Gerald dengan lembut membuat lelaki itu memejamkan matanya karna merasa nyaman.

"Aku cuman mau ambilin kompresan sama makanan, kak".

"Gak boleh, pokoknya kamu di sini aja"rengeknya membuat zamora menghembuskan nafasnya.

"Nanti gak sembuh sembuh kamunya" ucapnya mencoba sabar.

"Aaa gak mau, kamu sini aja temenin aku" akhirnya dengan terpaksa Zamora duduk di samping Gerald yang membuat lelaki itu langsung memeluk pinggangnya dan menyusupkan wajahnya di perutnya yang mulai buncit.

Zamora dengan penuh sayang mengelus dan memijat kepala Gerald.

"Kepala aku sakit" rengeknya dengan manja.

"Ya makanya biar aku ambilin makan nanti minum obat biar cepet sembuh, kak" jawab Zamora masih dengan tangan yang mengelus kepala Gerald. Satu tangannya mengambil ponselnya yang berada di nakas, kemudian mengirim pesan pada sahabatnya untuk mengizinkan dirinya pada guru jika hari ini dirinya tak bisa berangkat sekolah.

Tak berapa lama Zamora merasakan hembusan nafas teratur suaminya dan tersenyum saat melihat laki laki itu sudah tertidur pulas. Dengan perlahan Zamora memindahkan kepala suaminya agar tidur dengan benar, setelahnya dia beranjak dan keluar menuju dapur untuk mengambil makanan dan obat untuk suaminya.

Zamora masuk ke dalam kamar dan tersenyum saat Gerald masih tertidur nyenyak. Perempuan itu berjalan ke walk in closet untuk mengganti pakaiannya dengan baju santai.

Baru beberapa menit di ruang ganti teriakan melengking langsung terdengar di telinganya membuatnya mengganti baju dengan cepat.

"Raa!".

"Kenapa?" Zamora menatap Gerald yang tengah menatapnya dengan mata berkaca kaca.

"Kenapa, hm?" Tanyanya lagi dengan lembut.

"Jangan pergi, hiks".

"Enggak, aku tadi cuma ganti baju aja" Zamora memeluk kepala Gerald dan mengelusnya lembut.

"Sekarang makan ya, abis itu minum obat" Zamora mengambil semangkuk bubur dan menyuruh Gerald untuk makan.

Dengan telaten Zamora menyuapi bayi besarnya itu hingga bubur itu tandas habis tak tersisa, kemudian memberikan obat dan menyuruh lelaki itu agar meminumnya.

PENYESALAN GERALD (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang