DELAPAN BELAS

916 46 2
                                    

***

"Kak, nanti temenin aku belanja bulanan ya" Zamora meletakan kopi panas di atas meja, kemudian duduk di samping Gerald yang tengah fokus dengan laptop nya.

"Hm".

Sejak satu bulan yang lalu Gerald sudah mulai bekerja di kantor ayahnya, dan sekarang lelaki itu sedang sibuk sibuknya bekerja. Zamora tersenyum tipis, tangannya sibuk mengelus perut buncitnya yang sekarang sudah memasuki usia empat bulan.

"Aku ke kamar dulu ya, kak" Gerald hanya menganggukan kepalanya tanpa mengalihkan tatapannya dari laptop yang berada di pangkuannya.

Zamora menguap kecil dan melihat jam dinding yang menunjukan pukul 12 siang.

"Ngantuk banget" gumam Zamora yang kemudian menutup matanya.

Jam terus berputar hingga kini sudah pukul dua sore, sedangkan di lantai bawah Gerald masih sibuk dengan pekerjaan yang di berikan ayahnya. Sesekali meminum kopi buatan Zamora.

"Gak ngotak nih papa kalau ngasih kerjaan" ujar Gerald yang menutup laptop nya yang sudah selesai digunakan.

Kaki panjangnya beranjak menuju kamar menyusul Zamora.

Saat sudah di depan pintu, Gerald langsung membuka dan masuk ke dalam kamar.

"Kebiasaan banget" gumam Gerald yang kesal melihat lagi lagi Zamora tidur di sofa.

"Ra, hei. Bangun" Gerald menepuk nepuk pipi Zamora dengan pelan agar gadis itu bangun dari tidurnya.

"Kenapa, kak?" Zamora menatap Gerald dan mengucek ngucek matanya.

"Jangan di kucek gitu nanti sakit matanya" Gerald menurunkan tangan Zamora yang tengah mengucek matanya.

"Katanya mau belanja bulanan".

"Oh iya. Bentar aku ganti baju dulu" Gerald mengangguk dan duduk di sofa kamarnya menunggu sang istri berganti baju.

Beberapa menit menunggu akhirnya Zamora keluar dengan balutan gaun selutut dengan motif bunga yang menghiasinya. Perempuan itu terlihat anggun dan dewasa dengan perut buncitnya.

"Kakak gak ganti baju?" Tanya Zamora yang melihat penampilan Gerald yang memakai kaos oblong serta celana pendek selutut.

"Gak usah. Cuma belanja doang" keduanya berjalan keluar dari kamar.

***


Sesampainya di supermarket Zamora mengambil troli dan mendorongnya. Perempuan cantik itu mulai sibuk memilah memilih mana yang harus ia beli.

Tangan besar Gerald menggandeng tangan Zamora menuju rak khusus susu ibu hamil. Tangan bersarnya mengambil beberapa susu hamil yang berada di rak dan memasukannya ke dalam troli.

"Persediaan susu lo udah abis, kan?" Tanya Gerald. Karna seingatnya susu hamil istrinya telah habis.

Zamora menepuk keningnya karna dirinya lupa.

"Oh iya. Aku lupa" gadis itu meringis menatap Gerald yang menggelengkan kepalanya.

"Gue keluar bentar ya, dompetnya ketinggalan di mobil".

"Iya, kak".

Zamora dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya terus mengitari tempat besar itu. Bibirnya terus menggumamkan sebuah lagu. Begitu asiknya memilih belanjaan sampai ia tak menyadari ada seseorang yang tengah menatapnya dengan senyuman penuh arti.

Gretta yang yang tadinya tengah menemani sang bunda berbelanja itu izin untuk pergi ke toilet. Namun langkahnya ia hentikan saat melihat seseorang yang tak asing baginya.

PENYESALAN GERALD (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang