***
Gerald membuka matanya dan berjalan ke arah kamar mandi dengan sempoyongan. Kepalanya masih sedikit pusing akibat minuman yang semalam.
Gerald menuruni tangga dengan tampilan baju yang di keluarkan, kancing teratasnya sengaja dirinya tidak di kancingkan serta rambut acak acakannya yang membuat kesan badboy pada laki laki itu langsung keluar.
"Sayang, gak mau sarapan dulu" panggil Kirana saat melihat putranya langsung keluar sebelum sarapan.
Kirana hanya menghembuskan nafasnya lelah saat tak ada jawaban dari sang putra.
"Nah itu tuh kelakuan anakmu" ucap Anthony dengan kesal sambil menatap kepergian putranya.
"Anak kamu juga mas" kesal Kirana.
***
"Bu, Mora berangkat sekarang ya" ujar gadis itu terburu buru.
"Iya sayang, ini rotinya jangan lupa" Zamora menerima roti itu dan mencium tangan Rini sebelum keluar dari rumah.
Zamora menghela nafasnya, dugaannya benar jika dirinya terlambat dengan pintu gerbang yang sudah di tutup.
"Pak tolong bukain gerbangnya ya Mora mohon" gadis cantik itu mengatupkan kedua tangannya, sebelum satpam itu menjawab dari arah belakang terdengar suara deruman motor.
"Buka" Zamora menundukkan kepalanya saat tau itu suara Gerald, anak pemilik sekolah ini.
"Baik, den" satpam itupun membuka gerbang tinggi itu.
Lelaki dengan tatapannya yang tajam itu sempat melirik sekilas kearah Zamora sebelum dirinya kembali menjalankan motornya memasuki area sekolah.
"Makasih ya pak" Zamora tersenyum dan berjalan memasuki sekolahnya saat mendapatkan anggukan dari satpam itu.
Zamora berjalan melewati lorong sekolah dan memelankan jalannya saat berpapasan dengan Gretta. Gadis itu menundukkan kepalanya takut dengan tangannya yang memegang kuat kotak berisi roti yang tengah ia genggam.
"Baru berangkat nih anak gak tau diri ini" dengan sengaja Gretta menyenggol bahu Zamora dengan kuat yang untung saja tidak membuatnya jatuh.
Zamora terus berjalan tanpa memperdulikan keberadaan Gretta dan kedua temannya.
"Cih, belagu lo ya lama lama" Gretta menahan emosinya saat melihat Zamora melewatinya begitu saja.
Gerald dan ke empat sahabatnya menghentikan jalannya saat lagi lagi di depan sana mereka melihat Gretta dan gadis tadi tengah menundukkan kepalanya takut.
"Bodoh" Gerald membatin saat melihat gadis itu hanya diam.
Gerald mempercepat jalannya saat melihat tangan Gretta yang melayang akan menampar pipi Zamora.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYESALAN GERALD (On Going)
عشوائي[ADA BAIKNYA FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Maaf... Jika diri ini selalu menyakiti hati maupun fisik kamu, yang pada akhirnya kamu lebih memilih pergi dengan meninggalkan luka menganga di hatiku. -MAXUEL GERALD BRATAWIJAYA- Tuhan bolehkah a...