[ADA BAIKNYA FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA]
Maaf...
Jika diri ini selalu menyakiti hati maupun fisik kamu, yang pada akhirnya kamu lebih memilih pergi dengan meninggalkan luka menganga di hatiku.
-MAXUEL GERALD BRATAWIJAYA-
Tuhan bolehkah a...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Setelah kejadian perundungan pada Zamora pada dua hari yang lalu, akhirnya Gretta mendapatkan skors selama satu minggu dan jika gadis itu membuat masalah lagi dengan terpaksa pihak sekolah akan mengeluarkan Gretta dari SMA BAKTI JAYA.
Dan dua hari yang lalu juga keluarga Gerald melakukan pertemuan dengan keluarga Fiona membahas pembatalan perjodohan antara Gerald dan Fiona. Kedua orang tua Fiona sempat tak terima jika keluarga Gerald membatalkan perjodohan itu begitu saja, tapi setelah mereka menjelaskan semuanya sedetail mungkin akhirnya dengan berat hati keluarga Fiona menyetujui pembatalan tersebut.
Hari ini keluarga Gerlad tengah di sibukan dengan persiapan pernikahan Gerald dan Zamora yang tinggal menunggu beberapa hari lagi.
Tapi berbeda dengan Gerlad, lelaki itu sekarang malah tengah duduk santai dengan sebuah rokok yang terapit di jarinya. Di saat keluarganya tengah sibuk mempersiapkan pernikahannya justru laki laki itu seolah olah tidak memperdulikan pernikahannya dengan Zamora.
"Kenapa?" Gerald menaikkan alisnya menatap bingung ke arah sahabatnya yang tengah menatapnya tanpa ekspresi.
"Aneh aja, bukannya lo sibuk ngurusin pernikahan lo sama Zamora, eh lo malah santai di sini" ujar Daniel yang langsung mendapat anggukan kepala Bastian dan Daniel.
"Kenapa emang, gak suka gue di sini?" jawab Gerald datar.
"Bukan gitu maksud gue, ah bodolah" Daniel menggaruk kepalanya yang tak gatal, bingung dengan sifat sahabat satunya ini.
"Kasihan gue sama dia" Deon berceletuk
"Kasihan kenapa emang?" Daniel menatap Deon, tangannya sibuk membuka kulit kacang.
"Kaya gak tau aja, di sekolah dia selalu jadi bahan bulian terus sekarang dia hamil dan harus nikah sama si bos" Gerlad hanya mendengarkan saja.
Telinga Gerald rasanya panas mendengar temannya itu membahas gadis pembawa sial itu.
"Ck, bisa gak sih ga usah bahas tu cewek" ujar Gerlad kesal.
"Kenapa lo gak sesuka itu sama Zamora?" Sean menatap Gerald yang mengangkat bahunya acuh.
"Gak tau" jawabnya singkat, yang membuat sahabatnya menggelengkan kepalanya pelan.
"Aneh lo, cewek secantik dia lo gak suka" Deon berucap sembari membuang kulit kacang dengan sembarang.
"Yaudah buat lo aja. Lagian gue juga gak sudi buat nikahin dia" ucap Gerald dengan santai.
