LIMA BELAS

1.2K 52 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sore ini Zamora tengah sibuk menyirami tanaman bunga yang ia rawat sehari setelah ia tinggal bersama Gerald. Mulut perempuan cantik itu terus bersenandung kecil sambil menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.

"Segarnya" Zamora memejamkan matanya sejenak menikmati hembusan angin itu.

Setelah selesai Zamora bergegas masuk ke dalam. Perempuan itu memasuki kamar dan melihat Gerald baru saja keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada dan handuk yang melingkar di pinggangnya.

Zamora sempat melihat perut kotak kotak suaminya tetapi dengan cepat ia mengalihkannya dan sibuk melipat baju.

Saat Zamora telah selesai melipat baju, perempuan itu lanjut memasukan baju ke dalam lemari. Pandangan perempuan itu teralih menatap Gerald yang sudah rapi tengah berdiri di depan cermin merapikan rambutnya.

"Kakak mau ke mana?" Zamora bertanya

"Bandara, jemput cewek gue" Zamora tertegun mendengarnya tapi tak lama sebuah senyum terbit di bibirnya.

"Ngapa lo senyum senyum? Gila lo?" Ujarnya menohok.

"Ah, enggak".

"Aneh" cibirnya.

Sebelum melangkahkan kakinya laki laki itu kembali menatap Zamora.

"Kenapa, kak?".

"Gue cuma mau bilang, jangan sampai mulut lancang lo itu ngebocorin tentang status kita" Zamora menatap tenang Gerald lalu menjawab ucapan suaminya itu.

"Kakak tenang aja" ujarnya sambil tersenyum, Gerald yang melihat itu menganggukan kepalanya percaya.

"Bagus" kemudian melenggang pergi meninggalkan Zamora sendiri di apartemen.

Zamora berusaha menahan rasa sesak di dadanya. Rasa cinta suaminya pada kekasihnya begitu besar terlihat wajah tampan itu begitu berseri seri, lalu apakah ada nama dirinya di ruang hati lelaki itu.

Zamora menggelengkan kepalanya tak memusingkan ucapan Gerald tadi. Zamora segera bergegas berjalan menuju dapur untuk memasak makan sore.

Sesampainya di dapur wanita itu segera menyiapkan bahan masakan ya dan dengan lihai memotong motong cabai beserta temannya.

Sedangkan lain sisi, Gerald baru saja sampai di bandara Soekarno Hatta laki laki itu keluar dari dalam mobilnya dan berjalan dengan langkah lebarnya mendekati perempuan cantik yang tengah melambaikan tangan ke arahnya.

PENYESALAN GERALD (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang