***
Sudah satu bulan lamanya sejak kejadian di mana Zamora di perkosa oleh Gerald. Gadis cantik itu selalu berusaha menghilangkan ketakutan ketakutan yang selama ini hinggap di fikirannya.
Zamora bangun dari tidurnya dan berlari menuju kamar mandi. Gadis itu berusaha mengeluarkan apapun yang bisa di keluarkan tapi lagi dan lagi hanya cairan bening yang keluar dari mulutnya.
Zamora membasuh mulutnya dan keluar dari kamar mandi.
"Kamu sakit nak? Kok mukanya pucet banget, sayang?" Zamora menatap ibunya dan menggelengkan kepalanya.
"Mora gak papa kok bu, mungkin cuma masuk angin".
"Yaudah hari ini kamu gak usah masuk sekolah ya".
"Gak papa kok bu, Mora kan kuat" Zamora menampilkan senyuman manisnya.
"Yaudah nanti kalau misalnya gak kuat gak usah berangkat ya ibu khawatir sama kamu".
"Siapp bu. Yaudah Mora mau siap siap dulu ya bu" wanita paruh baya itu menganggukan kepalanya dan tersenyum.
Zamora menghentikan langkahnya saat sebuah motor sport berhenti di depannya. Senyumnya terukir saat tau kalau itu Rafael. Sejak kepindahan Rafael di SMA BAKTI JAYA mereka menjalin pertemanan.
"Ra berangkat sama gue aja, ayo" Rafael memberikan helm pada Zamora yang langsung di terima baik olehnya.
"Em boleh" jawabnya sambil tersenyum manis. Rafael ikut tersenyum tangannya mengusap rambut Zamora dengan lembut.
Rafael menaikan alisnya saat Zamora hanya diam dan menatap motornya.
"Kenapa Ra?" Zamora hanya menunjuk rok nya Rafael menganggukan kepalanya paham kemudian melepas jaket yang ia pakai dan mengikatkannya di pinggang Zamora.
"Udah kan?" Zamora mengangguk dan menaiki motor Rafael.
***
Semua pasang mata tertuju ke arah parkiran saat mendengar deruman motor. Bisik bisik langsung terdengar saat melihat Zamora turun dari motor Rafael. Rafael yang paham langsung menggenggam tangan Zamora membuat gadis itu menoleh kearahnya.
"Gak usah di dengerin" bisik Rafael di telinga Zamora. Zamora tersenyum dan mengangguk.
"Gatel banget sih lo jadi cewek" pundak Zamora di dorong dengan kasar oleh Gretta.
"Waktu itu lo caper pura pura pingsan biar di gendong sama Gerald dan sekarang lo berangkat sama Rafael" Gretta menatap tajam Zamora yang kini hanya menundukkan kepalanya takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYESALAN GERALD (On Going)
Random[ADA BAIKNYA FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Maaf... Jika diri ini selalu menyakiti hati maupun fisik kamu, yang pada akhirnya kamu lebih memilih pergi dengan meninggalkan luka menganga di hatiku. -MAXUEL GERALD BRATAWIJAYA- Tuhan bolehkah a...