17: Aftershock

389 36 8
                                        

Kabar gembira, mulai sekarang TROLD ketambahan hari update menjadi 4x seminggu yaitu Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu!

Ayo vote dan komen sebanyak-banyaknya!!!

Enjoy!

Sudah dua minggu sejak kejadian di kantin, teman-teman Vlora masih belum dapat kabar tentang gadis tinggi itu. Mereka tetap bersekolah seperti biasa, meskipun merasa sepi karena keabsenan sosok gadis pendiam namun perhatian itu.

Calista dan Levi duduk di kantin berdua, menunggu kedatangan Kaiden dan Archie. Hubungan pertemanan keempat remaja itu semakin erat, hingga sudah menjadi sahabat sekarang. Terlebih, diam-diam Levi menyimpan perasaan kepada Calista. Kaiden dan Archie tahu soal itu, mereka pun beberapa kali mengatur waktu berdua untuk Levi lebih akrab dengan Calista. Contohnya saat ini.

"Nilai matematika gue untung aja masih dapet KKM," ucap Calista setelah melihat hasil nilai ulangan harian dari ponselnya, "Kangen Vlo deh, sering ngasih contekan."

"Belajar atuh, Cal. Lo mau ngandelin contekan, kapan lo mau berhasil sendiri coba?" balas Levi memberi nasihat.

"Iya, deh, nanti gue minta dikasih les tambahan ke Nyokap." ucap Calista manut.

"Nggak usah les, gue bisa bantuin lo belajar kok. Nilai matematika gue bagus dari dulu," usul Levi menaik-turunkan alisnya sombong.

Calista terkekeh, "Yang bener aja lo,"

"Wah, lo nggak tahu aja. Dulu waktu SD, si Vlora gue yang bantu ajarin, guru les dia bosenin soalnya."

Calista tampak mempertimbangkan, "Oke, gue terima tawaran lo. Bayarannya apa nih? Masa gratis."

Levi menahan senyumnya, ia berdehem sekilas lalu berkata, "Jalan-jalan berdua sama gue besok, mau?"

_~_

Dua minggu berjalan tanpa teman-teman yang biasa bersamanya, membuat Arsheila sedikit merasa kesepian. Ia masih berpapasan dengan Bianca di kelas, namun mereka berlagak seperti orang asing. Sementara, Zelyn, gadis pirang berdandan menor itu telah dikeluarkan dari sekolah dan kabarnya usaha otomotif keluarga Zelyn mengalami kebangkrutan.

Arsheila tidak ingin banyak kepo soal Zelyn, ia tahu apa yang terjadi kepada keluarga mantan temannya itu adalah perbuatan keluarga Vlora yang ber-uang dan berkuasa.

Sisi baiknya sekarang, Arsheila lebih tenang sendiri. Bisa fokus melalui masa sekolah tanpa mendengar bacotan Zelyn melulu.

"Sheila," panggil seorang pria muda berseragam guru, "Bicara berdua sebentar."

Arsheila mengangguk, ia pun pergi mengikuti Pak Nathan. Guru muda matpel olahraga.

Mereka tiba di rooftop sekolah, Pak Nathan mengunci pintu rooftop agar tak ada yang mengganggu mereka di atas sana.

Pak Nathan perlahan mendekati Arsheila, melepas kacamata tebal dan membuka rambut palsunya.

Arsheila meraih tangan guru itu, mengusapnya lembut.

"Ada apa, Kak Zio?"

Tiba-tiba Zio yang menyamar sebagai Pak Nathan di sekolah Arsheila, mendekap gadis itu erat.

"Ada yang harus kamu tahu tentang rencana Ayah kamu," Zio berbisik tepat ditelinga Arsheila, "Kakak bakal bilang, tapi terserah ke kamu kalau kamu masih pengen lanjutin rencana Ayahmu."

The Return of Lost Daughter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang