47: Under Pressure

256 33 4
                                    

Mau ngasih kabar, hari Jumat dan Minggu ini tidak ada update.

Tapi buat yang mau baca cerita ini lebih cepat dan sampe tamat+extra chapter, mulai tersedia hari Rabu di Karyakarsa dan PDF yaa!

Untuk harga per-chapternya nanti bakal lebih murah kok, ditunggu ya!

Enjoy!

Rumah kediaman Kaiden menjadi tempat berkumpulnya empat remaja untuk belajar bersama. Beberapa minggu lagi mereka akan ujian kenaikan kelas, jadi para remaja itu lebih sering berkumpul.

"Nih cemilan biar pada semangat," Kimberly, Kakak Kaiden, membawakan sepiring kentang goreng untuk dinikmati sahabat adik-adiknya.

"Makasih, Kak Kim," ucap Archie, Levi, dan Calista. Ah ya, meski sudah lulus, Archie juga ikut karena diminta mengajari tiga temannya yang lebih muda setahun.

"Pusing banget gue sama matpel Fisika," tutur Levi menyingkirkan buku pelajarannya dan memilih mengambil kentang goreng yang diberikan Kimberly.

"Soal-soal ujian Pak Bayu emang mematikan sih," sahut Archie terkekeh.

"Tuh, yang dapet ranking satu seangkatan aja setuju."

"Kebanyakan ngeluh lo, Lev," Suara seorang perempuan dari layar laptop menyahut, "Bersyukur soal kalian masih pake bahasa Indonesia."

"Yaelah, Vlo, kalau lo mah rumus apa aja mau pake bahasa kalbu kek pasti bisa!" balas Calista sewot.

"Mata lo bahasa kalbu!" balas Vlora dari seberang telepon, gadis itu juga ikut belajar bersama teman-temannya.

Lebih tepatnya sekaligus mengajari, sih.

"Kapan balik, Vlo? Udah betah banget tuh di negara orang." tanya Kimberly kepada pacar adiknya.

"Belum tahu, Kak Kim. Bokap Nyokap masih sibuk."

"Ortu lo bangun bisnis apa di sana, Vlo?" tanya Calista penasaran. Setelah pergantian pemilik perusahaan Pras-Ka yang cukup menghebohkan publik, tentu banyak yang penasaran mengenai kelanjutan nasib pemilik perusahaan sebelumnya.

"Ada lah, yang penting bukan pake duit rakyat," jawab Vlora asal, "Doain aja bisnis baru keluarga gue sukses dan gue bisa balik Indonesia cepet."

"Amiiin!" sahut teman-teman Vlora.

"Cepet-cepet balik, Vlo, takutnya pangeran lo direbut anak baru." tambah Levi melirik jahil ke arah Kaiden.

"Lev, jangan mulai lo ya!" Kaiden menatap Levi garang.

"Siapa?" tanya Vlora tampak penasaran. Kimberly juga ikut memandang adiknya kepo.

Kaiden terlihat tersudutkan, ditatap serius oleh dua perempuan itu.

"Brianni, anak pindahan SMA Garuda Jaya." jawab lelaki itu pasrah.

Kelopak mata Kimberly melotot, "BRIANNI MANTAN LO?!"

"Kak Kim!" Kaiden membekap mulut Kakaknya yang ember.

"APA?!" Levi dan Calista ikut melotot.

Plak

Kimberly memukul tangan adiknya hingga bekapan terlepas, "Lo kenapa nggak cerita ke gue?!"

"Nanti ribet urusannya kalau sama lo, Kak."

"Heh! Minimal gue bisa bantuin lo biar dia jauh-jauh dari lo!" balas Kimberly sewot.

"Mana bisa," Kaiden tampak kesal, "Yang nyuruh dia pindah ke sekolah kita aja Nyokap."

"Mana bisa gitu?!"

The Return of Lost Daughter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang