Enjoy!
Keesokan harinya, pagi-pagi Arsheila dibuat kesal karena sang Kepala Sekolah menghukum dirinya untuk membersihkan toilet atas tindakannya kemarin kepada Vlora.
"Zelyn sama Bianca juga terlibat, kenapa gue doang yang kena hukuman. Anjing!" Arsheila misuh-misuh dalam toilet, ia menyikat lantai WC perempuan dengan kasar.
"Misi," Suara cewek membuatnya menoleh.
"Apa lo?!" sembur Arsheila ketus, tensinya langsung naik melihat cewek yang mengganggunya.
"Mau dipake toiletnya." ucap cewek berpostur tubuh tinggi itu datar.
Arsheila mendapat ide, "Lo mau pake toiletnya?" Cewek tadi mengangguk, Arsheila menyerahkan sikat WC ke cewek itu, "Mau pake, bersihin sendiri." ucapnya.
Cewek itu melempar sembarangan sikat WC yang diserahkan Arsheila, "Bukan gue yang dihukum."
Arsheila mendorong bahu cewek yang lebih tinggi darinya, "Gue dihukum gara-gara lo, ya, Njing!"
"Bukan gue yang mulai," Vlora menunduk menatap mata coklat kakak kelasnya yang lebih pendek darinya itu, "Gue cuma anak baru, yang bahkan nggak kenal kalian."
Arsheila mengeraskan rahangnya.
"Gue nggak peduli orangtua lo seberkuasa itu sampai Kepala Sekolah tunduk, lo bakal gue bikin menderita di sekolah ini." ucap Arsheila menatap Vlora penuh kebencian, setelah ia tahu perbuatan kedua orangtua Vlora kepada keluarga angkat dan Opa Jacksonnya. Gadis itu semakin benci dengan Vlora.
"Ih, takut." ucap Vlora datar. Ia menyeringai tipis meledek Arsheila.
Arsheila itu tipikal cewek yang ingin ditakuti orang-orang. Mungkin karena gadis itu tahu, Vlora tidak takut padanya maka ia dibenci Arsheila. Begitulah kira-kira hasil observasi Vlora, yang baru diajari tentang profiling orang oleh Mamanya.
"Bangsat!" Arsheila melayangkan bogemannya, Vlora mundur menghindari pukulan tiba-tiba dari kakak kelasnya itu.
"Lo kenapa sih?!" protes Vlora, kenapa gadis di depannya ini terlihat sangat membencinya?
Bug
Pukulan Arsheila berhasil mengenai perut Vlora, ia telah berlatih bela diri sejak kecil. Tak mungkin pukulannya tidak masuk sama sekali.
"Shh," Vlora memegang perutnya yang ngilu, pukulan dari Arsheila begitu kuat. Dari teknik memukul pun gadis itu terlihat terlatih, "Lo!"
Arsheila menyeringai, "Anak manja kayak lo, bisa apa?" cemoohnya.
Vlora mengepal tangan, ia hendak menyerang wajah Arsheila dengan kepalan tangannya.
Tubuh Arsheila yang lebih pendek menjadi keuntungan, ia gesit menghindar lalu memukul rahang Vlora dengan jurus uppercut. Punggung belakang Vlora membentur dinding, kepalanya sedikit sempoyongan usai dipukul Arsheila.
"Ini anaknya Violet Kaliandra?" Arsheila terkekeh remeh, "Lemah!"
Mendengar nama Mamanya disebut, Vlora tak tinggal diam. Ia menyerang Arsheila lagi, memukul tubuh gadis pendek itu sampai tersudut di dalam bilik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Return of Lost Daughter [END]
Fiksi Remaja[Sequel dari The Return of Villain Sister] Dia tak dianggap. Kehadirannya adalah sebuah kesalahan. Bahkan tak ada yang tahu, dirinya ada. Kecuali, sang Ayah Angkat. Dia tahu dirinya dimanfaatkan, diperalat, dipergunakan sebagai alat balas dendam Aya...