31: Guilty Feeling

250 36 10
                                    

Enjoy!

"Lo beneran udah gakpapa?" tanya Archie usai kaki Arsheila telah diobati dan diberi perban oleh petugas medis sekolah.

"Iya, bawel banget sih." jawab Arsheila dongkol, ia masih kesal soal tadi. Ia dibantu oleh gadis sombong seperti Vlora. Ia merasa harga dirinya terinjak-injak karena tak berdaya akibat terjatuh tadi.

"Gue khawatir sama lo, jantung gue aja mau copot tadi denger lo teriak." balas Archie masih berusaha sabar. Tak ingin merusak keakuran mereka yang berhasil dibangun.

Arsheila tertegun sejenak, ia merasa bersalah telah mengatai adiknya, "Sorry, tapi gue udah beneran baikan." ucapnya melembut.

"Gini dong," Archie terkekeh, ia membersihkan kotoran dedaunan dari rambut Arsheila, "Aura kecantikan lo lebih bersinar, daripada jutek melulu."

"Terserah lo." balas Arsheila datar, meski hatinya terasa hangat mendengar ucapan tulus Archie.

"Yaudah, lo istirahat aja. Gue udah minta izin ke panitia, biar lo besok nggak usah ikut kegiatan yang berat-berat."

"Iya, makasih," Arsheila memaksakan senyumannya, "Balik ke Villa lo sana, gue mau tidur."

"Oke," Archie berdiri dari duduknya, "Goodnight, Sist."

"Night." balas Arsheila sebelum Archie lekas-lekas pergi, sebab sebentar lagi para siswi akan kembali.

Arsheila membaringkan tubuhnya, matanya terpejam mengingat kejadian sepanjang hari ini. Hubungannya dengan Archie yang mulai akur, terperosok dalam jurang, ditolong Vlora—ah sial kenapa Arsheila tiba-tiba jadi penasaran.

Apa yang membuat Vlora menolongnya? Kenapa gadis menyebalkan itu tidak membiarkannya saja? Bukankah Vlora membencinya? Akan lebih bagus bagi Vlora keadaan kakinya memburuk, artinya gadis itu bisa mengalahkannya nanti ketika beradu fisik dalam beberapa minggu lagi.

"Capek juga nyari serangga malem-malem,"

Arsheila dapat mendengar obrolan para gadis di kelompoknya tadi. Tentu mereka sudah kembali sekarang.

"Asli, laper banget gue!"

"Itu sana ada snack baru, dikasih sama orang."

Mata Arsheila sontak terbuka, jantungnya berdebar-debar seketika mendengar ucapan Calista.

"Beneran buat gue semua nih, stok cemilan lo?" tanya Vlora terdengar tidak enakan.

"Bagi-bagi, lah! Mana enak ini snack dari fans gue." balas Calista diikuti suara plastik disobek.

Detakan jantung Arsheila semakin tidak terkontrol, sisi lain gadis itu menyuruhnya supaya mencegah Vlora memakan snack itu.

"Cobain dong,"

Arsheila menegakkan tubuhnya, ia hendak mencegah namun terlambat. Isi dalam kemasan snack itu lebih dulu dimakan oleh Vlora.

"Vlo! Lepehin!" teriak Arsheila mencegah sampai pandangan seluruh murid terarah padanya.

"Kenapa?" Setelah menelan snack itu, Vlora mengernyit tak mengerti maksud Arsheila.

The Return of Lost Daughter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang