Jangan lupa vommentsnya!
Enjoy!
Mobil sedan milik Kaiden terparkir di parkiran sekolah. Kaiden menoleh ke samping, Vlora masih tertidur karena semalam gadis itu ke bar bersama teman-teman basketnya yang berakhir dia sendiri mabuk berat. Padahal Vlora ikut untuk menjaga teman-temannya.
"Bangun, Vlo, udah sampe." Kaiden menoel-noel hidung mancung pacarnya.
"Eungh..." Vlora terbangun dari tidurnya, "Eh sorry, ketiduran."
Kaiden terkekeh geli, "Makanya jangan party kalau besoknya sekolah."
"Semalem itu nggak terduga," balas Vlora lalu merapihkan rambut pendeknya.
"Lagian, lain kali ajak aku aja. Nanti aku yang jagain."
"Nggak ada lain kali, udah dilarang keras pergi bareng mereka ke tempat begituan."
"Bagus deh," Kaiden pun turun dan membukakan pintu untuk sang pacar tercinta.
"Silahkan turun, Nona Vlora,"
Vlora hanya tersenyum geli melihat tingkah Kaiden, "Iya, Tuan Penakluk Orangtua."
Kaiden tertawa mendengar ucapan Vlora, ia jadi teringat peristiwa kemarin di rumah makan padang.
Singkat cerita, mereka berapa kali tambah menu makanan. Sampai makanan piring-piring di belakang kaca rumah makan padang itu ludes. Ketika Kaiden membayar, total makanan dan minuman mereka mencapai jutaan. Untung saja Kaiden punya saldo lebih pada tabungannya dan setelah membayar, Papa Vlora mengganti uangnya dengan uang cash segepok lebih dari total tagihan.
Kaiden tentu menolak, karena ia sudah janji akan membayar semua. Namun, Dominic membuka tas ransel lelaki itu dan memasukan uang itu lalu berkata 'Om cuma ngetes kamu aja, siap nggak, ngeluarin uang banyak ke keluarga pacarmu.' disertai senyuman tipis.
Saat itu, Kaiden ingin memeluk Dominic, tapi diurungkannya karena tatapan garang pria itu.
"Orangtua kamu lucu, jadi pengen langsung nikahin kamu." ucap Kaiden menggenggam tangan Vlora berjalan ke kelas mereka.
"Ada-ada aja." balas Vlora menganggap ucapan Kaiden hanya candaan semata.
"Oh iya, soal orangtua kamu sama polisi gimana?"
Vlora mengangkat bahunya, "Kemarin cuma tuduhan palsu aja." bohongnya beralibi.
"Bisa tuntut balik tuh, Vlo!"
"Biarin aja dah, banyak yang nyari perhatian. Semakin diladenin, semakin gencar mereka."
"Iya sih." angguk Kaiden, mereka berdua pun tiba di kelas 10 IPA 2 bersiap untuk jadwal mata pelajaran kelas pertama.
_~_
"Archie,"
Archie yang sedang mengerjakan tugas mendongak, menemukan Arsheila datang ke mejanya. Lelaki itu hanya menatap gadis itu bertanya, meskipun dalam lubuk hati terdalam Archie merasa senang. Kakak kembarnya itu menyapanya.
"Bisa bicara berdua?" tanya Arsheila.
"Kenapa lo? Baru inget punya adik?" balas Archie memasang wajah tak bersahabat.
"Please?"
Akhirnya, Archie mengangguk, "Jam istirahat, ruang musik sepi jam segitu."
"Oke, see you there." balas Arsheila menepuk bahu Archie kemudian kembali ke tempat duduknya.
Ucapan Vlora pada pertemuan mereka di hotel dua hari yang lalu menohok hati Arsheila.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Return of Lost Daughter [END]
Fiksi Remaja[Sequel dari The Return of Villain Sister] Dia tak dianggap. Kehadirannya adalah sebuah kesalahan. Bahkan tak ada yang tahu, dirinya ada. Kecuali, sang Ayah Angkat. Dia tahu dirinya dimanfaatkan, diperalat, dipergunakan sebagai alat balas dendam Aya...