Chapter sebelumnya masih banyak yg belum vote:(
Sebelum membaca, pencet dulu tombol bintangnya dong!
Enjoy!
Dominic bekerja seperti biasa sekembalinya di Indonesia, baru kali ini ia merasa sepi di negaranya sendiri. Memang Dominic sering bepergian bisnis ke luar kota maupun negeri hingga meninggalkan istri dan putrinya di sini, namun kali ini berkebalikan. Violet dan Vlora sekarang berada di negara yang jauh darinya.
Pria itu bisa saja melanjutkan cuti, kan dia Bos di perusahaan ini.
Tetapi karena Violet menyuruh untuk ia bekerja lagi, Dominic si pria sangar-sangar takut istri pun hanya menurut. Terlebih ada sesuatu yang istrinya khawatirkan akan terjadi pada perusahaannya, bila Dominic tidak berwaspada.
"Pak Dominic," Pedro, sekretarisnya datang tergopoh-gopoh.
"Apa?" tanya Dominic tanpa mengalihkan perhatiannya dari laptopnya.
"Pak Jackson, dan keluarga Belvin datang ke sini. Mereka ingin bertemu dengan Pak Dominic."
Dominic langsung mendelik Pedro tajam, "Langsung usir aja,"
"Mereka punya surat kepemilikan perusahaan Kaliandra, Pak. Mereka datang untuk mengeklaim perusahaan ini."
"Apa-apaan?!" Dominic memukul meja kerjanya sampai Pedro terlonjak kaget.
"Suruh mereka masuk!" titah pria itu gusar.
Sial! Firasat istrinya benar!
Cklek
Pintu ruangan Dominic terbuka, memunculkan beberapa orang berbeda umur di sana yang wajahnya dikenal Dominic, terkecuali seorang pria seumuran Jackson dan seorang gadis remaja.
"Apa kabar, Mantan Rekan?" sapa Jackson tersenyum miring. Pria tua itu menoleh ke sekeliling ruangan, lalu tanpa malu duduk di atas sofa.
"Ngapain kalian ke sini?" tanya Dominic dengan nada dinginnya.
"Ah iya, maaf saya lupa menjelaskan maksud kedatangan kami," Evan membuka suara, "Jadi, kami datang untuk mengeklaim apa yang seharusnya jadi milik gadis ini," Evan menaruh tangannya di atas bahu gadis yang datang bersamanya.
Dominic mengernyit. Siapa gadis yang datang bersama Jackson dan keluarga Abimanyu Belvin?
"Dia Arsheila," Jackson menunjuk gadis itu, "Cucuku, sekaligus pewaris dari Kaliandra Company."
Dominic menaikkan alisnya, lalu tergelak, "Hahaha! Omong kosong apa ini? Apa kejiwaan kalian terganggu di dalam penjara?" tanya pria itu menghentikan tawanya.
"Omong kosong, hah?" Jackson menyeringai, ia melirik ke arah Arsheila, "Sheila, lepas soft-lens kamu."
Gadis bernama Arsheila mengangguk, ia melepas lensa kotaknya. Lalu membuang barang itu, ia tak perlu menggunakan barang yang menyiksa matanya lagi.
Wajah Dominic berubah serius, keterkejutan tampak jelas di wajahnya. Ketika melihat iris mata violet yang begitu mirip dengan iris mata istri dan putrinya.
"See? Hanya anggota keluarga Kaliandra yang memiliki iris mata seperti ini di negara ini."
Evan menaruh beberapa berkas ke atas meja Dominic, "Ini akta kelahirannya serta tes DNA dengan Ayah dan Ibu kandungnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Return of Lost Daughter [END]
Jugendliteratur[Sequel dari The Return of Villain Sister] Dia tak dianggap. Kehadirannya adalah sebuah kesalahan. Bahkan tak ada yang tahu, dirinya ada. Kecuali, sang Ayah Angkat. Dia tahu dirinya dimanfaatkan, diperalat, dipergunakan sebagai alat balas dendam Aya...