Berat hati Nathan menjawab lirih, "Ya."
"Sekarang pergilah. Kamu tak usah khawatir pada Alinda. Aku dan istriku akan menjaganya, atau mungkin tidak, mengingat Alinda lebih senang sendirian di luar daripada di rumah," sahut Brian datar.
"Maafkan saya, Mas, sekali lagi. Semua kesalahan ada pada saya karena sebagai suami seharusnya saya yang bisa membimbing Alinda hingga tak ada perceraian."
Begitu Nathan meninggalkan rumahnya, Brian dan dua anak buahnya yang berbadan kekar, masuk ke kamar tamu. Brian meraih gelas berisi air dari meja samping tempat tidur. Disiramnya wajah Alinda dengan air tersebut.
Brian menoleh ke salah satu anak buahnya. Anak buahnya itu mengguncang-guncang tubuh Alinda sampai Alinda bangun.
"Bikin malu kamu, Alinda!" bentak Brian ketika Alinda menegakkan punggungnya dan duduk di atas tempat tidur. "Berita perselingkuhanmu sudah cukup membuat nama keluarga kita tercoreng. Sekarang Nathan pun akan menceraikanmu. Apa lagi yang bisa kamu lakukan untuk merusak reputasi keluarga kita, Alinda? Apa?!"
"Aku di mana... Kok ada Mas Brian..," gumam Alinda bingung, kemudian setelah matanya menelusuri sekitar, dia mengerti situasi sekelilingnya.
Dia tersadar.
"Nathan." Dia menatap kakaknya kaget. "Mas bilang apa? Nathan akan menceraikan aku? Nggak... Hal itu tidak bisa terjadi! Aku mencintainya!"
"Apa peduliku, heh? Lagipula jika kamu mencintainya, kenapa kamu berselingkuh?"
"Bukan urusan Mas." Alinda turun dari tempat tidur. Dia hendak meninggalkan kamar, namun dua anak buah Brian mendorongnya ke atas tempat tidur. "Mas! Aku harus pulang. Aku harus meyakinkan Nathan bahwa aku mencintainya, aku tidak mau diceraikan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua Bersama Alinda | Short Story
Romance"Apakah kamu dan dia berzina?" "Apa kamu ingin aku berbohong, Nathan?" Alinda menggenggam pergelangan tangan Nathan yang mencekiknya.