"Well, orang jaman sekarang pintar-pintar, dua-tiga tahun lagi anakmu pasti kena imbasnya dari skandalmu hari ini," kata Pak Rayyan, mengangkat bahu. "Ini sudah menjadi risikomu dikenal banyak orang. Hal yang bisa kamu lakukan setelah ini adalah berkarya sebaik mungkin agar orang respect padamu. Kamu harus ubah reputasimu yang sekarang disebut nakal, menjadi single parent yang kuat. Oke?"
Alinda mengangguk. Dia merasa sedikit percaya diri setelah Pak Rayyan datang.
Come back stronger. Alinda ingin tertawa dalam hatinya. Bagaimana dia bisa kembali lebih kuat jika dia masih berat melawan adiksinya? Hari itu, meskipun dia tak dipaksa di dalam kamar lagi, dia memelas meminta siapa pun untuk memberikannya sebotol minum. Bahkan, setetes vodka pun tak apa, daripada lidahnya pahit.
Istri Mas Brian yang lemah-lembut pun sampai menggeleng-gelengkan kepalanya, dan membentaknya, "Kamu sadar nggak sih? Kamu itu hamil, Alinda! Stop mengutamakan ketergantunganmu daripada anak yang kamu kandung!"
"Aku tidak menghendaki anak ini. Kenapa justru aku harus menahan diri?" gerutu Alinda marah.
"Anak ini tidak minta dilahirkan olehmu," sela Brian gemas. Dia merangkul istrinya. "Malah mungkin dia tidak mau juga punya ibu sepertimu, maka dari itu kamu tidak boleh egois. Kalau tidak mau punya anak, kenapa berani melakukan seks, huh?"
Aku hamil bukan karena kemauanku tapi karena Nathan yang suka lupa memakai kondom, keluh Alinda berlalu ke kamar. Atau mungkin dia sengaja! Biar aku berubah. Sebab dipikirnya jika aku punya anak, aku akan menjadi wanita yang diinginkannya!
Oh, Nathan. Kenapa kamu harus senaif itu sih?
Alinda tersiksa karena dia ingin sekali minum. Tenggorokannya terasa kering jika belum dibasahi vodka atau anggur. Dia ingin, sedikiiiiit saja minuman itu masuk ke mulutnya. Dan setiap dia tidak bisa melakukannya, dia ingin melukai dirinya sendiri. Dengan membenturkan kepalanya ke tembok. Atau menggaruk-garuk lengannya yang tidak gatal. Dia melakukannya sampai tubuhnya berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua Bersama Alinda | Short Story
Romance"Apakah kamu dan dia berzina?" "Apa kamu ingin aku berbohong, Nathan?" Alinda menggenggam pergelangan tangan Nathan yang mencekiknya.