12

1.4K 175 4
                                    


Becky sudah tiba di New York sejak 3 hari yang lalu ia ingin melakukan pencarian tapi Becky tidak tau dimana rumah orang tua freen, Becky hanya menyusuri sepanjang jalanan kota New York yang luas dengan tak menentu arah pikirannya kalut sangat sulit menemukan freen, tidak ada titik terang.

Akhirnya Becky memutuskan berkunjung ke tempat kakak perempuannya Namtan, sudah lama mereka tidak bertemu Namtan adalah kakak perempuan Becky satu-satunya yang berprofesi sebagai desainer, kakaknya sudah hidup berumah tangga dan menetap di New York suaminya yang bernama Jimmy menjalankan cabang perusahaan mereka di New York.

Becky turun dari mobil dan masuk ke dalam mansion besar itu.

"Uncle Becky!!!" Teriak seorang bocah perempuan berumur 6 tahun, bocah itu langsung lari memeluk Becky.

"Hai Hana sayang, uncle merindukan mu"

Namtan ikut terkejut dengan kemunculan Becky tiba-tiba, yang sudah menggendong Hana.

"Becky? Kapan kau datang?"

"Baru saja tiba kak"

Becky menurunkan Hana dari gendongannya dan beralih memeluk Namtan.

"Ya ampun, dengan siapa kau kesini? Dimana istrimu?"

"Aku pergi sendirian karena aku akan bertemu klien di sini"

"Kau tidak mengajaknya becky?"

Becky menggeleng sambil merebahkan tubuhnya ke atas sofa, Namtan menangkap ada hal aneh dari Becky biasanya adiknya itu tidak bisa tanpa jisoo dan sangat mencintai istrinya.

"Sepertinya aku harus mencari istri baru?"

"Apa kau bilang? Istri baru? Ada yang salah dengan mu Becky"

Becky tertawa menanggapi pertanyaan kakaknya itu.

"Tidak kak, jisoo terlalu sibuk sampai tidak sempat mengurusi ku, aku rasa dia ingin sendiri"

Namtan berjalan mendekati Becky dan duduk di sebelah adiknya.

"Becky sebenarnya ada apa? Ceritakan pada kakak?"

"Istriku terlalu sibuk kak, selama 2 tahun ini aku mengurus diriku sendirian jisoo sibuk dengan pekerjaannya bahkan dia tidak mau mempunyai anak dariku"

Namtan terkejut dengan fakta yang keluar dari mulut Becky rasanya tidak mungkin melihat mereka berdua saling mencintai, Namtan tidak terlalu mengenal jisoo mereka hanya bertemu beberapa kali saat Namtan merancang gaun pernikahan untuk jisoo dan Becky.

"Apakah sudah sangat parah? Kau masih sanggup menahannya?"

"Aku tidak tau, aku merasa sangat kesepian"

Namtan ikut prihatin lalu memeluk Becky, sejak kecil Becky sudah biasa manja dan selalu di perhatikan walau itu hal-hal kecil.

"Ikuti kata hatimu Becky"

"Kakak kau masih ingat dengan freen?"

"Hei tentu saja masih, dimana anak itu sekarang? Dan kenapa saat pesta pernikahan mu dia tidak datang, bukankah kalian sangat akrab?"

"Ceritanya panjang sekali kak, semuanya karena kebodohan ku"

"Becky kau baik-baik saja kan?"

Becky tersenyum miris kemudian mengangguk Namtan teringat akan freen gadis yang menjadi sahabat Becky sudah sangat lama freen sangat ramah dan mereka adalah teman semasa kecil, tapi sepertinya Becky kecewa karena jisoo tapi kenapa membawa nama freen.

"Aku nginap di sini"

"Oke, istirahatlah, tenangkan pikiran mu"

Becky melenggang masuk kedalam kamar kosong dirumah kakaknya, Becky mengeluarkan selembar foto di saku celananya dan menatap foto tersebut dengan pandangan nanar dan penuh rindu dengan mengusap-usap foto tersebut dan kenangan masa lalu langsung berputar begitu saja di ingatannya.

"Ya tuhan jika aku di takdirkan bertemu dengan nya, pertemukan lah kami secepat mungkin tuhan"

"Ragaku memang tetap berada di sini tetapi hati dan jiwaku telah terbawa pergi bersamanya"

°°°

Kesibukan di dapur di mulai, malam ini freen mengambil alih bagian desert juga karena Katty tidak bisa lembur lantaran mengantar orang tuanya check up ke rumah sakit, di dapur hanya Mark dan freen dan beberapa asisten koki lainnya.

Mereka lembur karena perintah Saint saat ini lelaki itu tidak berada di dapur Karena sedang menyambut klien penting jadi freen dan Mark bertugas menyiapkan hidangan terbaik mereka.

Becky tiba di Gramercy Tavern bersama Heng sekertaris pribadi nya yang baru saja tiba kemarin di New York, kedatangan Becky di sana langsung disambut hangat oleh Saint sebagai klien penting serta pemilik tempat ini.

"Selamat datang Mr Becky, silahkan duduk"

Becky mengangguk dan tersenyum lalu duduk di sebuah kursi yang sudah disediakan, Becky memperhatikan interior tempat ini sangat menakjubkan, Saint kemudian duduk di hadapan Becky dan Heng.

"Sebelumnya saya minta maaf Mr becky karena mengharuskan anda datang ke New York, saya tidak bisa langsung kembali ke Thailand karena sedang membantu bisnis saya yaitu tempat ini"

Becky tersenyum dan mengangguk.

"Tidak masalah Mr Saint anda sangat hebat karena memiliki usaha besar di bidang kuliner saya tau tempat ini cukup populer"

"Iya begitulah, karena anda sudah datang jauh dari Thailand kami akan memberikan hidangan terbaik kami malam ini"

Becky hanya tersenyum menanggapi perkataan Saint, matanya masih fokus pada interior ruangan yang terlihat menarik dan mata Becky tertuju pada sebuah pintu kaca yang langsung mengarah ke dapur, dengan jelas Becky bisa melihat orang-orang berpakaian putih sibuk dengan masakan nya namun jantung Becky berdebar hebat saat melihat seorang wanita yang sedang mencincang sayuran, rambutnya panjang tapi kenapa dari samping sangat mirip dengan freen.

Kedatangan seorang waiters yang mengantar makanan membuat pintu itu tidak terlihat lagi tubuh sang waiters menghalangi pandangan Becky karena waiters itu berdiri tepat dihadapannya, Becky mengumpat kesal dalam hati dan saat waiters itu sudah meletakkan pesanan di meja Becky barulah ia pergi, mata becky kembali fokus kesana tapi gadis itu tidak terlihat lagi.

Saint menyadari gerak-gerik Becky yang berfokus ke arah pintu dapur sejak tadi.

"Pembatas dapur sengaja di buat dari kaca Mr Becky, agar pelanggan yang menunggu pesanan tidak terlalu bosan"

Becky tersenyum lalu kembali fokus kepada Saint dan mulai menyantap makanannya walaupun pikirannya sudah sangat bercabang ingin sekali Becky masuk ke dapur dan memastikan tapi sepertinya ia salah lihat freen tidak memiliki rambut yang terlalu panjang Becky mencoba menepis pikirannya ia kembali menikmati steak nya dan benar saja makanan disini sangat lezat pasti Chef nya luar biasa Becky mulai kembali fokus dengan makanannya dan membahas soal pekerjaan bersama Saint, ia tidak melirik lagi ke arah dapur.

Pertemuan dengan Saint pun selesai, Becky sudah keluar dari gedung bersama Heng.

"Tuan Becky anda tidak langsung pulang ke Thailand?"

"Tidak Heng, banyak hal yang harus aku lakukan disini, sebaiknya setelah ini kau langsung pulang".

"Baik tuan"

Becky dan Heng berjalan ke arah mobil namun langkah Becky terhenti dan itu membuat langkah Heng juga terhenti, jantung Becky kembali berpacu itu gadis di dapur tadi sedang mengobrol sangat akrab dengan Saint dan mereka terlihat bercanda, jarak mereka lumayan jauh.

Becky hanya bisa melihat dari samping dan memang sangat mirip dengan freen tapi sejak kapan freen memakai gaun, hight heels, dan make up, Becky masih setia memperhatikan mereka sampai akhirnya gadis itu masuk kedalam mobil Saint.

"Mungkin itu kekasih nya Mr Saint tuan, atau tunangannya, cantik juga ya" ucap Heng dengan polosnya.

Becky menggelengkan kepalanya kuat Becky yakin itu bukan freen perawakan freen tidak seperti itu tapi kenapa jantungnya berdebar namun Becky kembali menepis pemikirannya tidak mungkin itu freen mungkin mereka hanya mirip saja, iya pasti hanya mirip.






••••••

my friend loves me (ver cowok) 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang