Sejak freen memutuskan untuk membuka hatinya ia merasakan banyak perubahan, Saint semakin dekat dengannya bahkan Saint sudah bertemu dengan Brian anak freen, melihat interaksi keduanya hati freen menjadi menghangat walaupun sebenarnya yang berada di posisi itu bukan Saint tapi freen Sama sekali tidak masalah.
"Jangan panggil uncle sayang, panggil saja Daddy oke"
Brian mengernyit bingung, pagi ini Brian diantar oleh mommy nya dan seorang pria awalnya Brian mengira itu memang Daddy nya yang baru pulang dari Thailand namun ternyata bukan karena freen menjelaskan pada Brian bahwa Saint adalah temannya.
"Saint, Brian tidak terbiasa dengan panggilan itu" ucap freen
Saint yang mengerti pun tersenyum dan langsung mengusap rambut tebal Brian anak itu pun ikut tersenyum ia menyukai Saint yang sangat baik dan hangat padanya.
"Brian sayang, belajar yang baik ya nanti pulang sekolah mommy jemput"
"Siap mommy, Brian masuk dulu yaa mommy, uncle Saint"
Brian masuk ke dalam sambil melambaikan tangannya ke arah Saint dan freen.
"Brian sangat menggemaskan dan aku sangat menyukainya, dia mirip sekali dengan mu freen"
Freen tersenyum mendengar ucapan Saint.
"Brian adalah segalanya bagiku Saint"
"Aku yakin Brian akan tumbuh menjadi anak yang baik, sekarang ayo kita pulang"
Saint merangkul pinggang freen tanpa ragu dan mereka berjalan masuk kedalam mobil Saint melajukan mobilnya menuju Gramercy Tavern mereka harus bekerja hari ini, bisa mendekati freen Saint merasa sangat bahagia walaupun diluar sana banyak gadis cantik tapi Saint tetap tertarik pada freen, yang membuat Saint tertarik tidak hanya kecantikan dari freen tapi kepribadian gadis itu yang tulus dan apa adanya sangat sulit menemukan wanita kepribadian nya seperti freen di jaman sekarang.
Saint memang sedikit terkejut dengan status freen sudah tidak gadis lagi namun itu tidak menjadi kendala bagi Saint, cinta itu bukan tentang gadis atau tidak nya seseorang tapi tentang ketulusan.
Freen merasa kikuk saat Saint menggenggam tangannya sambil menyetir, freen merasa malu dan tidak terbiasa dengan hal itu tapi freen tidak menepisnya ia membiarkannya saja sampai mereka tiba di basement, freen melihat ke kiri dan kanan.
"Saint aku turun lebih dulu ya"
"Memangnya kenapa?"
"Tidak enak jika dilihat yang lain, pasti kesannya sangat aneh"
Saint tersenyum lalu menarik freen ke pangkuannya hal itu membuat freen kaget posisi mereka terlalu intim untuk saat ini.
"Saint.. tidak enak dilihat orang" ucap freen memukul dada Saint, tapi Saint malah tersenyum dan mengecup pipi freen dan hidungnya.
"Saint.."
Freen mengerang kesal karena kebiasaan Saint yang sering menempeli nya kesana kesini, tak segan juga Saint mencuri ciuman dari freen dan diam-diam mengikuti freen ke gudang lalu berakhir dengan saling berciuman, jika awalnya freen merasa kaku namun sekarang tidak lagi karena ia sudah terbiasa dengan ciuman Saint yang mendadak bahkan semenjak kehadiran Saint freen merasa hidupnya lebih berwarna lelaki itu sangat baik, perhatian, dan juga mempunyai selera humor yang aneh menurut freen, hal itu membuat freen melupakan masalahnya ia merasa terhibur dengan kehadiran Saint.
"Saint, sudah cukup! Kita harus kembali ke dapur karena orderan sudah sangat banyak"
"Hm dengan terpaksa aku harus melepas mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
my friend loves me (ver cowok) 🔞
FanfictionPernahkah kau mendengar bahwa sebuah persahabatan akan hancur jika salah satu di antaranya memiliki rasa yang lebih dari seorang sahabat? Dan itulah yang kita rasakan salah satu dari kita harus kehilangan. Kita adalah sahabat yang sangat akrab, sali...