Hari ini adalah hari dimana Gus Zayyan dan Adiba menikah, semua keluarga dan tamu undangan sudah berada di tempat. Bapak penghulu sudah berada ditempatnya begitu juga Gus Zayyan yang sudah di depan penghulu, Abraham dan Kyai Ahmad juga sudah berada disana. Abraham seperti ingin menangis saat harus menikahkan anak keduanya yang manja, cerewet, dan petakilan secepat ini, bahkan mendahului sang kakak.
Teman-temannya Adiba pun masih juga tidak menyangka kalau Adiba akan menikah secepat ini, bahkan mereka juga menangis antara bahagia dan juga sedih karena mereka akan jarang kumpul lagi, dan gak bisa luasa mainnya.
"Sudah siap?".
"Siap".
"Bismillahirrahmanirrahim, Ya. Fathan Adnan Zayyan, Ankahtuka wa Zawwajtuka Makhtubataka binti Adiba Khanza Humaira Alal Mahri 2 milyar rupiah Haalan".
"Qobiltu nikaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan".
Gus Zayyan melantunkannya tanpa ada salah kata dan terdengar mantap, lalu tersenyum karena ia berhasil mengucapkannya tanpa terbata bata.
"Bagaimana para saksi?"
"Sah"
"Alhamdulillah"
Adiba mendengar kata sah dari ruangan sebelah tempat ijab kabul pun meneteskan air mata antara bahagia dan juga sedih, bahagia karena sudah menjadi istri nya Gus Zayyan dan sedih karena harus berpisah dengan orang tuanya. Mama dan umi langsung menuntun Adiba untuk berjalan menuju kearah Zayyan.
Zayyan yang sudah melihat Adiba sedang menuju ke arahnya, dia pun langsung tersenyum begitu juga Adiba melihat kearah Zayyan dengan senyuman manisnya. Adiba begitu cantik dengan gaun yang ia pilih kemaren untuk Adiba pakai di hari pernikahannya. Setelah sudah sampai di depan Zayyan Adiba langsung meraih tangan yang kini sudah menjadi suaminya lalu menciumnya.
Tetesan air mata Adiba pun jatuh dipunggung tangan Zayyan. Zayyan langsung menyentuh ubun ubin sang istri lalu memanjatkan doa untuk istri tercintanya. Setelah itu mencium keningnya dengan lembut dan penuh rasa kasih sayang. Air mata Zayyan pun akhirnya jatuh juga.
"Suaminya Adiba makin ganteng, tapi Adiba cemburu disini banyak wanita pasti mereka mengagumi kegantengan suaminya Diba ini"ucap Adiba, Zayyan tersenyum lalu memegang pipi Adiba.
"Justru saya lebih cemburu saat kecantikan istri saya dilihat orang lain"jawab Gus Zayyan yang membuat Adiba jadi salah tingkah karena tatapan matanya Gus Zayyan melelehkan hati.
"Mesra mesraannya dilanjutkan nanti ya sayang, masih ada acara setelah ini kalau nunggu kalian yang bermesraan takutnya kelamaan"ucap mama, dia bahagia lihat putrinya saat ini bahagia bersama suaminya.
"Hehe maaf mama, habisnya menantu mama ini kegantengan, Dib Dib jadi takut kalau suaminya Diba ini tiba-tiba di culik Tante Tante"ucap Adiba.
"Bisa aja kamu sayang jawabnya"ucap Gus Zayyan sambil nyium pipi Adiba, mereka semua yang melihatnya seketika merasa iri, dan merasa ingin cepat cepat nikah kalau dapatnya modelannya seperti Gus Zayyan.
.....
Acara salam salaman pun sudah dimulai dan saat ini anggota geng motornya lah yang naik ke pelaminan untuk mengucapkan selamat.
"Dek semoga bahagia ya, bos jagain bocil satu ini ya jangan sampai lecet"ucap Rayuan sambil mencubit pipinya Adiba.
"Enak aja dikatain bocil, Dib Dib udah kelas 11 ya"ucap Adiba sambil mengerucutkan bibirnya.
"Sayang jangan gemes gemes dong, takutnya kamu diculik om om yang ada didepan kamu saat ini"ucap Gus Zayyan yang gak rela melihat istrinya dilihat anggotanya pada saat mode menggemaskan.
"Bos kita semua udah tau kebobrokannya Adiba jadinya tenang aja bos gak akan kita culik kok, palingan nanti dijual"ucap Daniel.
"Enak aja emang Adiba boneka dijual, hadiahnya mana Abang abangku semua"ucap Adiba.
"Hadiah nya minta Zayyan ya Dib Dib, pasti enak kok". Gus Zayyan langsung menatap ke arah Farel dengan tatapan mautnya bisa bisanya malah bahas hal itu disini.
"Gak usah didengerin sayang, udah sana pada turun, sebelum gue colok tuh mata satu satu udah liat istri cantiknya Zayyan dengan tatapan genit gitu"ucap Gus Zayyan yang sudah membaca pikiran anak anak yang ingin menggoda istrinya untuk membuatnya naik darah. Mereka pun langsung memberikan selamat tanpa adanya godaan lagi sebelum sang ketua marah.
"Cinta ku, Masya Allah dirimu beneran nikah"ucap Caca heboh.
"Jangan lupa ya Dib Dib ku sayang, bikinin ponakan 25 biar jadi penerus nya ensiti"ucap Adel.
"Emang anda pikir Diba kucing, daripada dirimu nyuruh Dib Dib bikin mending anda saja yang bikin"ucap Adiba.
"Entar ya kalau gue nikah sama babang Jamal"ucap Adel.
"Bangun nak, jangan tidur terus"ucap Adiba sambil nepuk pundak Adel.
"Nih sesuai janji gue, gue bawain hadiah buat bocil ku tersayang"ucap Lia sambil menyerahkan kadonya. Adiba langsung membuka kado tersebut dan membulatkan matanya kaget.
Plak
Tamparan ringan mengenai lengan Lia, Lia pun cuma tersenyum sambil membisikkan sesuatu yang membuat Adiba salah tingkah. Gus Zayyan penasaran apa isinya tapi gak dibolehin untuk melihatnya, tapi bisa dilihat dari pipinya memerah pasti isinya baju haram, dasar gak teman temannya Adiba dan juga anak anak motor pikirannya ternyata sama.
......
Acara selesai setelah isya' badan Adiba terasa remuk, tangannya juga pegal karena banyak banget undangannya. Mulai dari teman temannya sekolah, orang tua santri di pondok, rekan kerjanya papa, dan keluarga besar.
"Mama laper"rengek Adiba seperti anak kecil padahal udah jadi istri orang.
"Mandi dan bersih bersih dulu gih baru makan"ucap mama.
"Kelamaan mama, Diba mau sekarang aja biar gak gendut"ucap Adiba.
"Mau Aa' suapin?"tanya Gus Zayyan.
"Mau, tapi Aa' juga pasti laper, suap suapan aja ya"ucap Adiba.
"Ya udah mama ambilin dulu"ucap mama.
"Jangan mah, biar Zayyan aja, mau makan apa sayang?"tanya Gus Zayyan, Adiba yang mendengar kata sayang tidak bisa untuk tidak salting bahkan dag Dig dug rasanya.
"Terserah Aa' aja, asalkan Aa' yang milih Dib Dib makan kok"ucap Adiba sambil tersenyum, Zayyan pun langsung mengambil makanan satu piring untuk berdua. Setelah itu mendekati istrinya yang ternyata rebahan di karpet, dan itu sangat menggemaskan bagi Zayyan.
"Aa' tarik"ucap Adiba saat melihat suaminya didepan mata, ia pun langsung merentangkan tangannya.
"Bocil bocil"ucap Alea sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Adiba yang manja.
"Dib Dib bukan bocil ya"ucap Adiba yang gak terima dibilang bocil dari tadi.
"Sayang udah, makan dulu habis itu kita istirahat". Adiba ngangguk dan langsung membuka mulutnya, sungguh rasanya seperti mengasuh bocah melihat tingkah laku istrinya. Mungkin setelah ini harinya akan lebih berwarna dengan adanya Adiba disisinya.
Mereka berdua makan dengan saling suap, berasa dunia milik berdua yang lainnya ngontrak, buktinya mereka berdua tidak peduli kalau disini masih banyak orang, bahkan keluarga besar belum pada pulang dan akan menginap.
Pernikahan diadakan di mansion kedua keluarga Abraham, jadinya mereka bisa tinggal tidur disana dan gak capek capek untuk pulang ke rumah, mereka akui kalau saat ini mereka semua capek banget rasanya dan ingin segera istirahat, mungkin besok mama akan menyuruh orang spa untuk ke mansion, karena mereka semua butuh dipijat.
Bersambung
YOU ARE READING
Cinta Tulus Gus Zayyan
RomanceBelum Revisi maaf masih banyak typo dan kekurangan, terima kasih