Bab 7

319 8 1
                                    

Setelah Adiba menutup telvonnya, ia langsung berucap "Mama papa sih kemaren bikin syarat kalau nilai matematikanya Adiba bagus bakalan liburan keluar negeri, jadinya Diba di ikutin lomba, liat soal matematika aja udah pusing dan mual apalagi ikutan lomba".

"Kok salahin mama, itu kan idenya kakak"ucap mama.

"Ya udah kakak aja yang ikutan lomba"ucap Adiba.

"Mana bisa gitu, ya udah sih tinggal ikutan, tinggal minta bantuin gus Zayyan"ucap Alea, yang membuat gus Zayyan mengerutkan dahinya, mana bisa dia mengerjakan soal matematika.

"Emang gus Zayyan bisa bantuin Dib Dib?"tanya Adiba dan menatap kearah gus Zayyan.

"Bisanya bantu doa"ucap Gus Zayyan, Adiba langsung menghela nafas dan mengerucutkan bibir.

"Zahra punya ide biar kak Adiba gak jadi ikut lomba"celetuk Zahra yang membuat mata Adiba berbinar binar.

"Jangan bilang kalau kamu nyuruh gus Zayyan untuk mempercepat pernikahan, kalau bisa waktunya lomba mereka nikah"tebak ning Nayla yang sudah hafal kelakuan adek iparnya.

"Betul tuh mbak, tapi ya terserah umi sama abah sih kalau misalnya mereka harus nikah cepat ya pas waktunya lomba, tapi kalau mau nunggu kak Dib Dib lulus juga gpp". Adiba yang mendengarnya langsung berfikir sebenarnya itu ide terbaik nikahnya dicepetin, tapi kalau dia usul gitu nanti dikira Adiba ngebet pengen nikah beneran.

"Sebaiknya kita percepat, niat baik tidak boleh di tunda"ucap Abah.

"Ya sebaiknya memang seperti itu"ucap papa.

"Sekolah Diba gimana?, Pindah ke pondok?"tanya Adiba dia sebenarnya tidak masalah tapi sayangnya dia saat ini menjabat sebagai wakil ketua OSIS, kalau misalnya ada yang mau gantiin sih gpp, kalau gak ada ya dirinya harus tetap sekolah disini.

"Kamu tetap sekolah disini Diba, tapi pulangnya ke pondok biar Zayyan yang jemput"ucap umi.

"Ngerepotin Gus Zayyan gak umi, takutnya Gus Zayyan nanti capek kalau bolak balik antar jemput Diba, apalagi Gus Zayyan pasti banyak pekerjaan kan"ucap Adiba.

"Kamu gak ngerepotin saya, kamu kan istri saya nantinya, saya gak mau terjadi apa apa kalau kamu pulang dan pergi sendirian untuk ke sekolah, apalagi jaraknya lumayan jauh kan"ucap Gus Zayyan.

"Cuma 45 menit kok Gus, gini aja Gus Zayyan tetap antar jemput Adiba, tapi kalau Adiba ada urusan sekolah bawa motor sendiri ya soalnya suka gak nentu takutnya Gus Zayyan ada acara, Gus Zayyan gak perlu khawatir, Diba sering ke pondok sendirian kok kalau lagi mau ketemu sama temen Diba"ucap Adiba.

"Boleh tapi ingat paling lambat kamu sampai pondok jam 8 kalau sekiranya diatas jam tersebut saya yang jemput, terus motor kamu ditinggal di sekolah"ucap Gus Zayyan dan Adiba pun setuju.

"Dek dikurangin lagi ikut lomba sama cover dance nya, kamu udah nikah, jadi istri yang baik buat suami kamu"ucap mama.

"Siap mama, ikut lomba saat situasi tertentu boleh kan, mama dan papa paham kan maksud Diba?". Mereka berdua mengangguk. 

"Situasi tertentu itu maksudnya temannya Diba lagi butuh uang tapi gak mau dikasih atau dipinjemin, dan biasanya mereka akan ikut lomba dan uangnya buat salah satu dari mereka yang lagi butuh tersebut, maksudnya itu gus"ucap mama.

"Baik Tante Zayyan paham"ucap Gus Zayyan.

"Karena sebentar lagi kalian mau nikah, jangan panggil Tante, panggil mama aja kayak calon suaminya kak Alea ya"ucap mama.

"Baik mah"ucap Gus Zayyan.

"Diba kamu tinggal nunggu beres, ingat jangan sampai cidera, ataupun luka"ucap mama.

"In syaa Allah mah, mah pah semuanya Diba ngantuk"ucap Adiba.

"Istirahat aja nak"ucap umi.

"Sebentar umi abang belum datang, kalau gak ditunggu orangnya gak datang biasanya gitu, umi, abah dan semuanya aja istirahat dulu, pasti capek banget kan"ucap Adiba sambil meluk mamanya.

"Sebentar nak kita juga harus melakukan perencanaan pernikahan kalian, biar matang dan gak sederhana"ucap umi soalnya pernikahan Azka dan juga Ning Nayla termasuk mewah karena seluruh orang tua murid di undang.

"Umi ide gila nya Diba aja yang dipake hehe"ucap Adiba.

"Sembarangan, entar papa dikira bangkrut kali nikahin anaknya disekolah pas ujian praktek nikah lagi pernikahannya"ucap papa gak terima, bisa bisa dia di ejekin oleh rekan bisnisnya dan bisa kehilangan investor.

"Ya udah terserah semuanya Diba ngikut aja asal Gus Zayyan dan keluarga bahagia dengan pernikahan Diba sama Gus Zayyan, dan semoga Allah ridho"ucap Adiba.

"Aamiin".

Mereka semua pun mulai membahasnya, padahal yang nikah Gus Zayyan tapi yang semangat Zahra dan Alea, dua orang beda usia tersebut terus menerus memberikan masukan tentang konsep pernikahan yang bagus seperti apa, sampai tidak sadar kalau calon wanita yang akan menikah malah tertidur sambil meluk boneka ice bearnya.

"Assalamualaikum om Tante"teriak Rayyan.

"Loh bos"ucap Rayyan kaget setelah mereka semua menjawab salam dari Rayyan. Karena orang yang bikin ia kaget menengok kearah nya sambil mengucapkan salam.

"Kalian saling kenal?"tanya papa.

"Kenal lah om, dia kan ketua geng motornya Rayyan, bos Lo ngapain disini, terus kok sama umi abah beserta yang lainnya"tanya Rayyan dia kebingungan karena ia gak tau kalau selama ini keluarga bosnya itu kenal sama keluarga om nya.

"Jadi Zayyan ketua geng motor, wah benar benar gak nyangka saya, Zayyan mau nikah sama adekmu". Rayyan langsung membelalakkan matanya saat mendengar ucapan dari omnya, buset dah kenalnya aja gak tau kapan tapi bisa bisanya tiba tiba nikah. Apalagi Diba juga masih kelas 11 SMA.

"Daebak, sungguh ku tak menyangka semua hal ini akan terjadi, btw Dib kok Lo gak bilang?"

........

"Lah Tante anaknya tidur, buset dah dia yang mau nikah, kalian lagi asik bahas konsep pernikahan tapi orang nya enak enakan tidur"ucap Rayyan.

"Habis nguli biasa, gendong gih keatas"ucap Alea.

"Dih giliran urusan pergendongan gue, Tante om semuanya permisi"ucap Rayyan walaupun menggerutu dia tetap menggendong adeknya tersebut untuk pindah ke kamar, kebiasaan Diba suka banget tidur di ruang santai yang berakhir digendong sama papa kalau gak Rayyan.

"Maaf semuanya jangan kaget kalau Adiba udah capek bisa tidur disembarang tempat terus bakalan susah banguninnya jadinya harus digendong, untung aja badannya kecil kalau enggak encok pinggang saya"ucap Papa.

"Persis kaya kamu Lo , kamu juga sering tidur disembarang tempat, apalagi suka tidur di kelas Sampai pelajaran pulang sekolah baru bangun"ucap Abah.

"Emang nurun banget Diba sama papanya ya"ucap umi.

"Iya dong nurun takutnya kalau gak nurun dikira anak tiri"ucap papa.

"Bang rajin olahraga ya, takut encok tuh pinggang gara gara faktor usia"ledek Zahra ke Gus Zayyan.

"Yang harusnya olahraga itu kamu dek biar gak mageran terus, nah mumpung ada Adiba bisa lah pagi pagi Diba nya diajakin olahraga setelah setoran hafalan"ucap Gus Azka.

"Adiba rajin olahraga Gus, biasanya kalau dia lagi free bakalan datang ke gym, terus kalau libur sekolah setiap hari lari pagi kalau gak workout di rumah"ucap Alea.

"Jangan bilang kalau kak Diba punya ABS?"ucap Zahra.

"Punya dia dek, soalnya setiap hari olahraga apalagi dia suka dance jadinya kebentuk, kakak heran tuh pipi gembul tapi punya ABS"ucap Alea.

"ABS apaan?"tanya umi.

"Perutnya kotak kotak umi"ucap Zahra.

Umi pun ngangguk paham dan kembali melanjutkan perencanaan pernikahan Diba dan Gus Zayyan, baru setelah nya mereka istirahat dikamar masing masing.


Bersambung.


Cinta Tulus Gus ZayyanWhere stories live. Discover now