"Assalamualaikum umi".
"Wa'alaikumsalam"jawab umi dari arah dapur karena sedang membuat kue, umi penasaran kenapa menantunya sudah pulang, ia pun segera menuju ruang tamu bukannya menantunya itu pulangnya setelah asar sekitar jam 4 lah ini baru Dzuhur kenapa sudah pulang.
"Astaghfirullah kalian kenapa, cah Bagus mukanya kok lebam gitu, terus ini mbaknya kenapa kok penuh darah, Adiba tangan kamu berdarah terus baju kalian kok kena darah semua, apa yang terjadi nak". Umi langsung memberi pertanyaan beruntun Sampai Diba bingung jawabnya, umi benar benar khawatir terhadap menantu dan teman temannya kok bisa sampai seperti ini, apakah terjadi kecelakaan.
"Sekolah dapat musibah umi, terus perjalanan pulang kita malah dicegat sama orang jadinya berantem deh, umi Diba boleh minta tolong ambilin telur gak, Diba mau ke kamar ambil kotak obat dulu buat ngobatin temannya Diba"pinta Diba dengan ucapan yang lembut takutnya umi salah paham sudah disuruh suruh.
"Boleh nak sebentar ya"umi langsung bergegas menuju dapur untuk mengambil telur yang seharusnya untuk membuat kue yang satunya tapi tidak jadi.
"Kalian duduk dulu, Diba mau ke kamar". Mereka bertiga mengangguk, dan Angel dibantu duduk di bawah biar bisa selonjoran dan sudah Diba lapisi pake jaketnya Angel soalnya takut nempel di karpet.
"Ray gigi Lo beneran gak sakit?, Lebam Lo parah dibagian rahang, gue aja waktu itu kena tampol panci sama my nyokap aja jadi sakit gigi lah elo habis ditonjok gitu, apa gak sakit?"tanya Angel saat menyadari kalau lebamnya semakin parah, mungkin harus ke dokter.
"Sakit gigi sih enggak, tapi sakit kalau buat ngomong, Lo jangan ajak gue ngomong dulu ya"ucap Rayhan.
"Astaghfirullah, cah Bagus umi panggilkan Gus Haidar ya beliau tadinya dokter tapi begitu nikah memilih jadi guru di pondok ini"ucap umi yang kasian lihat mukanya Rayhan yang membuat wajah gantengnya hilang.
"Terima kasih Bu nyai"ucap Rayhan dia bingung mau panggil apa.
"Sama sama, panggil umi aja seperti Diba, ya udah umi cari Gus Haidar dulu ya, assalamualaikum".
"Wa'alaikumsalam".
"Beruntungnya Diba punya mertua baik, semoga mertua gue juga baik terus aamiin"ucap Angel dia sadar diri suka buat ulah di sekolah takutnya mertuanya jadi gak suka sama dia.
"Mamanya Nicko baik kok Ngel tenang aja"ucap Aldo.
"Apasih, Nicko terus"ucap Angel, dia gak habis pikir sama teman temannya yang selalu ngejodohin dia sama Nicko, ya walaupun sebenarnya itu semua sudah terjadi.
"Kalau sampai kalian nikah kasih gue hadiah jalan jalan ke Eropa ya"ucap Aldo.
"Mbah mu, sini aja gak punya duit minta jalan jalan ke Eropa"ucap Angel.
"Jalan jalannya nanti aja, sini gue obatin Ngel kaki Lo"ucap Adiba lalu Angel menunjukkan kakinya yang tergores.
"Kok bisa ke goresnya disini sih"ucap Adiba karena kegoresnya di betis.
"Niat gue mau nendang mukanya dia, tapi tiba-tiba kaki gue kram eh terus dia ngegores kaki gue saat tendangan gue meleset"ucap Angel.
"Gak pernah olahraga sih dikit dikit langsung kram"ucap Aldo.
"Diem deh lu"ucap Angel.
Brak
Pintu terbuka dengan tidak santuynya dan pelakunya Gus Zayyan, dia langsung meluk Adiba sambil nangis, Adiba kaget saat merasakan pundaknya basah, dan terdengar suara isakan tangis.
"Humairah, kerumah sakit ya biar luka nya diobatin"ucap Gus Zayyan sambil melepaskan pelukannya dan melihat tangan istrinya yang terluka.
"Ini pasti sakit banget kan hiks, apa yang terjadi kenapa kamu kaya gini, ada luka yang lain lagi gak?"tanya Gus Zayyan sambil nangis, teman temannya Diba cengo melihat Zayyan nangis cuma gara gara Diba ke gores pisau.
YOU ARE READING
Cinta Tulus Gus Zayyan
РомантикаBelum Revisi maaf masih banyak typo dan kekurangan, terima kasih