Bab 18

229 5 0
                                    

Malam ini bulan begitu terang dan tampak cantik, Adiba duduk di taman pondok niat ingin menemui suaminya tapi tidak jadi karena suaminya ada jadwal ceramah di masjid, ingin masuk tapi ia sedang haid jadi tidak jadi, melihat suaminya sekilas lalu pergi berkeliling Sampai pada akhirnya menemukan taman dan duduk di kursi panjang sambil melihat keatas, langitnya begitu indah, ada bulan dan bintang yang menyinari.

"Tiduran ah"ucap Adiba lalu mengambil posisi tidur sambil mainan hp setelah puas memandangi langit di malam hari ini. Sudah seminggu Adiba tidak keluar dari pondok karena sekolahnya online, dan orang tuanya datang sambil membawa begitu banyak cemilan yang membuat Adiba tidak repot untuk ke supermarket.

Kepindahannya belum jadi diurus karena sekolahnya online yang membuat suaminya tidak begitu khawatir karena suaminya kadang menemani Diba belajar walaupun suaminya itu tidak paham, dikira enak sekolah online tetapi ternyata tidak karena diberikan tugas yang banyak melebihi biasanya. Gara gara tidak berangkat sekolah Diba jadi tidak bisa membeli Risol mayo lagi, tapi untung saja Abang abangnya peka mereka membelikan Riso mayo banyak dalam bentuk Frozen biar bisa disimpan di kulkas.

"Gak ada bocah buah itu ternyata sepi juga"ucap Adiba yang ingin adeknya cepat balik ke pondok soalnya baby buah itu lagi diajak pergi sama Gus Aska dan Ning Nayla ke kota A untuk mengisi pengajian. 

"Aa' tiga hari lagi kan ngisi sholawatan di kota F kira kira Diba diajak gak ya".

"Diajak kan ya, masa istri sendiri tidak diajak".

"Pohon mangga nya berbuah, Diba petik ah"ucap Adiba saat melihat mangga yang begitu menggiurkan untuk dimakan, mengantongi hpnya dan siap siap untuk memanjat.

"Diba jatuhnya gak nyolong mangga kan ya?"tanya nya pada diri sendiri.

"Pondok pesantren kan punya nya Aa' Zayyan, berarti pohonnya juga punya Aa', kalau gitu Diba boleh dong minta mangganya"ucap Adiba lalu memanjat pohon dan nangkring diatas pohon, ternyata begitu nyaman, dia pun mengirim foto selfie diatas pohon padahal gak kelihatan wajahnya tapi tetap aja ia foto lalu dikirim ke grup wa dancenya.

Aurora girls

Adel : Lo ngefoto penampakan di atas pohon mangga?.

Putri : Itu dimana Der?.

Selvia : Di pondok juga ada hantu nya ya.

Adiba : Itu bukan hantu ya Bambang, itu Dib Dib lagi manjat pohon, mangganya banyak jadinya Dib Dib panjat deh.

Alvira : Wow sungguh gila teman ku ini.

Mala : Kenapa harus malam sih manjatnya.

Sinta : Sekalian aja Lo cosplay jadi hantu.

Adiba : lagi duduk di taman sambil nunggu my cinta ngisi ceramah tiba tiba melihat mangga yang banyak, diri ini tergoda untuk mengambilnya gays, ya udah sih gue panjat.

Maura : Ditemenin sama mbak Kun Kun mampus anda.

Adel : Mbak Kun Kun nya bahagia gays setelah sekian lama tidak ada temannya kini ada temannya.

Putri : Udah gays biarin Diba bahagia dengan cara gila nya, bye gue mau nonton drakor.

Maura : Mao Mao juga bye bye Dib, ajak selfi juga ya teman barumu itu.

Adiba sibuk akan dunia pohonnya sampai lupa waktu, dan Gus Zayyan pun selesai ngisi ceramah Adiba masih asik nangkring sambil makan mangga yang ia gigit, emang agak aneh.

Disisi lain setelah mengisi ceramah Gus Zayyan balik dulu ke ruangan nya untuk mengambil kitab baru dia masuk ke ndalem, suasana sepi karena uminya masih ngaji dan Abah lagi ngisi pengajian di desa sebelah.

Cinta Tulus Gus ZayyanWhere stories live. Discover now