Bab 19

188 4 0
                                    

Pagi hari setelah sarapan Gus Zayyan berinisiatif memotong buah mangga untuk istrinya mengingat semalam istrinya ingin makan buah mangga dengan cara memanjat pohon. Selain itu ia juga menyiapkan beberapa cemilan untuk dimakan sambil ikut pembelajaran dan juga segelas susu, tadi istrinya hanya meminum air putih.

"Suami idaman sekali anaknya umi"ucap umi, sekarang sudah jam 8 ia harus segera berangkat mengisi pengajian bersama Abah.

"Biar tidak manjat lagi umi, memang istrinya Zayyan kelakuan nya sungguh menggemaskan"ucap Gus Zayyan sambil senyum senyum mengingat tingkah lucu istrinya yang membuat harinya tambah berwarna.

"Ya ya, bahagia selalu anak umi, umi sama Abah berangkat dulu ya"ucap umi, Gus Zayyan langsung mencium tangan umi nya.

"Abah kemana umi?, Kok Ndak kelihatan"tanya Gus Zayyan.

"Sudah di parkiran, jaga menantu umi ya, assalamualaikum"ucap umi.

"Wa'alaikumsalam, iya umi, umi hati hati". 

Setelah berpamitan dengan anaknya kini dengan menantunya yang sepertinya sudah dimulai pembelajaran online nya karena sudah jam 8. Selang beberapa menit kemudian Gus Zayyan datang membawa makanan dan minuman yang telah ia siapkan untuk istri kecilnya.

"Humairah, ini Aa' udah siapin buah sama cemilan nanti dimakan ya, terus susunya jangan lupa diminum". Adiba yang lagi menyimak temannya yang presentasi pun teralihkan ke Gus Zayyan sampai teman temannya dan gurunya mendengar ucapan Gus Zayyan karena sebentar lagi jatahnya Diba yang presentasi jadi tidak di mute.

"Makasih a', padahal nanti Diba bisa motong sendiri buah nya"ucap Adiba.

"Yakin kamu motong sendiri, gak manjat lagi kaya semalam"ucap Gus Zayyan dia gak tau kalau suaranya terdengar oleh semua nya.

"Hehe masih aja diingat"ucap Adiba, Gus Zayyan gemes dan mencium pipi Diba.

"Aa' habis ini ngajar, kalau kamu nyariin Aa' tinggal masuk kelas kalau gak cari di ruangan aja ya"ucap Gus Zayyan, Adiba mengangguk dan Gus Zayyan kembali mencium keningnya Adiba ketika Adiba selesai mencium tangannya.

"Adudu mesranya pengantin baru, sampai lupa di mute tuh suara"ejek Bu Andini setelah Gus Zayyan pergi.

"Hehe maaf Bu, setelah ini kan saya presentasi jadinya lupa di mute"ucap Adiba.

"Berasa dunia milik sendiri yang lain ngontrak"ucap Caca.

"Ngobrol nya nanti kita lanjutkan pembelajaran"ucap Bu Andini, Adiba langsung presentasi setelah itu ada sesi tanya jawab, pembelajaran online berlangsung 1 jam demi menghemat kuota, yang biasanya 2 jam, jadi 1 jam, harusnya sih enak tapi tugas nya jadi banyak bikin gak enak mending sekolahnya tatap muka.

Adiba menunggu guru memulai zoom sambil makan buah dan cemilan yang disiapin sang suami, gurunya tidak jadi masuk zoom karena ada halangan membuat Adiba memilih keluar dan mencari suaminya untuk ia ajak makan bakso kebetulan umi tidak memasak jadinya disuruh makan diluar karena Adiba belum pandai memasak jadinya takut tidak enak makanannya.

Adiba berpapasan dengan ustadzah Diva, tapi entah perasaan Diba saja ia merasa ustadzah Diva selalu ketus sama dirinya, padahal ia merasa tidak punya salah bahkan ia juga tidak mengenal baik ustadzah Diva tapi kenapa selalu diketusin. Adiba bodoamat ia pun melanjutkan jalannya Sampai pada akhirnya melihat sang suami keluar dari kelas dan berdiri sebentar dan mengeluarkan hpnya.

"Assalamualaikum cinta ku"ucap Adiba saat melihat sang suami sedang menunduk dan menatap layar ponselnya serius sampai istrinya datang tidak sadar. 

"Wa'alaikumsalam, Humairah kenapa disini hemm?"ucap Gus Zayyan sambil mengusap kepala sang istri karena yang ia tau istrinya masih ada pembelajaran terus kenapa berkeliaran.

"Emangnya kenapa?, Gak boleh ya Diba kesini?"tanya Adiba cemberut kayaknya suaminya sedang sibuk.

"Boleh sayang, jangan cemberut gitu, maaf ya"ucap Gus Zayyan dirinya jadi tidak enak hati saat melihat istrinya murung.

"Hemm, Aa' masih ada jadwal ngajar?"ucap Adiba.

"Masih sayang ini mau ke kelas santri"ucap Gus Zayyan.

"Owh gitu semangat deh ngajarnya, Diba pulang dulu ya"ucap Adiba.

"Kamu mau apa sayang?"tanya Gus Zayyan pasti istrinya lagi pengen sesuatu.

"Tadinya sih mau makan bakso bareng Aa' tapi nanti aja gpp"ucap Adiba.

"Ayok Aa' temenin makan"ucap Gus Zayyan.

"Eh nanti aja kalau Aa' sudah selesai ngajarnya baru kita makan bakso bareng"ucap Adiba.

"Gak mau sekarang aja"ucap Gus Zayyan.

"Enggak, udah sana ngajar Diba mau jalan jalan lagi"ucap Adiba.

"Jangan keluar pondok sendirian ya, kalau pengen sesuatu telvon Aa' "ucap Gus Zayyan.

"Iya a', tapi kalau sekitaran pondok boleh kan?, Yang Aa' maksud kalau Diba pergi nya naik motor kan?"ucap Adiba.

"Iya sayang"ucap Gus Zayyan.

Sebenarnya Gus Zayyan gak tega membiarkan istrinya sendirian tapi mau gimana lagi ia harus ngajar, yang penting istrinya gak keluar pondok itu lumayan aman.

......

Adzan Dzuhur berkumandang, Gus Zayyan hari ini jadwalnya imam. 

"Zah, ustadzah Diva kayaknya beneran suka deh sama Gus Zayyan"ucap Naura saat melihat ustadzah Diva begitu memperhatikan Gus Zayyan yang saat ini sedang duduk sambil berdzikir menunggu para santri agar tidak ada yang ketinggalan sholat jamaah.

Zahra dan Naura masih di luar jadinya bisa kelihatan siapa yang ustadzah Diva perhatikan dari arah belakangnya.

"Hemm, apa lagi keluarga kita deket banget, terus suka cari perhatian nya Abang untung Abang gak tergoda"ucap Zahra.

"Tergoda sama siapa". Suara dari arah belakang membuat Zahra dan juga Naura kaget hampir aja mereka teriak, dan pelakunya adalah Adiba yang berniat keluar sebentar mau jemput temannya di indo April soalnya mau belajar bareng.

"Astaghfirullah kak, salam dulu kek"ucap Zahra.

"Hehe maaf ya udah assalamualaikum"ucap Adiba.

"Wa'alaikumsalam, kamu mau kemana?"ucap Zahra.

"Jawab dulu pertanyaan Diba tadi, mau jemput temen"ucap Adiba.

"Itu ustadzah Diva suka sama Abang Zayyan, tapi tenang aja Abang hanya untukmu seorang kak". Adiba mengangguk ia tau kini alasannya apa atas sikapnya ustadzah Diva yang ketus sama dirinya.

"Oh ya udah, kalian sholat dulu gih, ada yang mau kalian beli gak sekalian Diba keluar"ucap Adiba.

"Nitip seblak dong Dib, di depan Alfa"ucap Zahra.

"Kamu?"ucap Adiba karena temannya Zahra malah diam aja.

"Enggak Ning"ucap Naura yang merasa sungkan masa ia nitip jajanan sama istrinya Gus Zayyan.

"Buruan mau beli apa, Diba mau sekalian jajan Lo, terus sama dua temen lainnya mau apa"ucap Adiba.

"Gak usah malu ayo mau apa?"ucap Adiba lagi.

"Chicken katsu dekat indo April"ucap Naura.

"Yang lain juga sama?"tanya Adiba.

"Seblak aja yang lain"ucap Zahra tau makanan kesukaan temannya, Adiba mengangguk lalu pamit pergi, saat ia pergi Gus Zayyan nengok ke belakang ia pun berdiri lalu memanggil adeknya, ia berdiri di pintu.

"Kenapa bang?"tanya Zahra.

"Istri Abang mau kemana?"ucap Gus Zayyan.

"Beli jajan, coba cek hp Abang siapa tau kak Dib Dib udah ijin tapi belum di balas". Gus Zayyan langsung mengecek hpnya dan benar saja istrinya chat, tapi sayangnya hpnya mode silent jadi tidak terdengar.

"Ya udah kalian wudhu habis itu kita sholat"ucap Gus Zayyan, mereka berdua langsung pamitan dan Gus Zayyan masuk kedalam lagi untuk segera mengimami sholat.

Bersambung.





Cinta Tulus Gus ZayyanWhere stories live. Discover now