"Mama papa kenapa gak bangunin Diba"teriak Adiba dari atas dia buru buru untuk berangkat sekolah, soalnya dia bangun kesiangan yaitu jam setengah tujuh, bahkan gara gara itu dia masih memakai baju tidur, dan berniat mengganti pakaiannya di sekolah, seperti apa yang dilakukan Angel.
"Hehe maaf sayang, mama ikut kepasar jadinya lupa bangunin kamu"ucap mama, tadi pagi jam setengah 6 mama ikut ke pasar bersama umi dan Zahra buat beli jajanan pasar katanya enak, jadinya mama mau mencobanya dan lupa sama anaknya.
"Ya udah deh mah, Diba berangkat ya semua, Salim"ucap Adiba sambil ingin mencium tangan mamanya.
"Dek Lo gak sadar, Lo masih pake baju tidur bukan seragam"ucap Alea mewakili mereka semua.
"Iya kak, kamu masih pake baju tidur"ucap Zahra membenarkan hal itu.
"Diba mau ganti di sekolah aja, udah telat, matkulnya bahasa Jawa soalnya"ucap Adiba tanpa banyak bicara langsung pamitan ke semua orang, dia gak mau telat, karena nanti dapat hukuman untuk nembang bahasa Jawa di depan kelas.
Alhamdulillah hari ini jalanan lumayan sepi jadinya Adiba bisa sampai disekolah sepuluh menit lebih awal, ia langsung lari ke kamar mandi, teman temannya yang melihat Adiba seperti itu kaya orang terburu-buru cuma bisa menggelengkan kepalanya, sepertinya sifatnya Angel tetular ke Adiba, buktinya orangnya ke sekolah memakai baju tidur.
Baru juga diobrolin, Angel datang seperti biasa dengan pakaian tidurnya. Sepertinya sebentar lagi Adiba akan kena marah Nicko karena bisa bisanya dia ngikutin gayanya Angel yaitu memakai pakaian tidur ke sekolah, padahal di wakil ketua OSIS, bisa bisanya mencontoh hal yang tidak baik.
Sebelum kena marah Nicko, Adiba sudah lebih dulu menjelaskannya kenapa ia pergi memakai baju tidur, mendengar hal itu Nicko cuma ngangguk paham. Dan mereka ngobrol tentang lomba LCC yang secara mendadak di depan toilet, bel masuk sekolah diundur karena semua guru sedang rapat untuk membahas lagi mengenai siswa yang akan ikut lomba, karena dapat telvon dari papanya Adiba kalau anaknya tidak bisa ikut soalnya bertepatan dengan acara pernikahannya.
Nicko benar benar tidak menyangka kalau Adiba akan menikah secepat ini, ia kira omongannya Diba kemaren hanyalah candaan belaka, tapi ternyata beneran, dan untungnya Adiba tidak pindah sekolah, kalau iya dia masih harus mencari penggantinya Diba.
"Kalian kenapa sih ngeliatin gue gitu amat"tanya Adiba yang saat ini ingin menulis di papan tulis tapi dapat tatapan tidak biasa dari teman temannya, gimana gak dapat tatapan dari teman temannya tadi pagi aja tiba-tiba Bu kepsek ngumumin Adiba mau menikah di grup sekolah, padahal kemaren Adiba bikin pengumuman kalau ada yang mau nikah, nikah aja sekalian sekalian besok waktu praktek nikah, eh malah dianya nikah beneran, tapi bukan waktu praktek melainkan waktu perlombaan.
"Lo pasti bohong kan Dib, buat menghindari ikut lomba matematika jadinya bersekongkol sama orang tua Lo"ucap Caca.
"Siapa yang bohong sih, gue mau nikah beneran, kenapa pada gak percaya sih"ucap Adiba.
"Ya tingkah Lo aja bocil banget, cowok mana yang mau dijodohin sama Lo"ucap Rere.
"Lo nikah sama om om ya, terus seumuran bokap Lo"tuduh Anisa soalnya setau dia papanya Adiba temannya ada yang belum nikah, btw ortunya Anisa temenan sama ortunya Adiba. Pokoknya seluruh siswa orang tua nya berteman, tanpa memandang miskin ataupun kaya.
"Sembarangan, jadi gini ya cinta ku semua, Adiba dijodohin sama Gus Zayyan, nah Abah Ahmad itu sahabat kecilnya papa". Mereka semua melongo tak mereka duga Adiba akan berjodoh dengan seorang gus.
"Berarti Lo pindah ke pondok dong Dib, gak disini lagi"ucap Caca sambil bersedih hati kalau semua itu benar adanya.
"Tetap sekolah disini kok, tenang aja gays kalian tidak kehilangan teman kalian yang imut ini"ucap Adiba.
"Gumoh gue dengernya"ucap Alvaro.
"Yeuuu suka tidak mengakui kalau Dib Dib ini imut banget"ucap Adiba lalu dapat lemparan boneka nya Arsyi.
"Imut banget kaya tikus"ucap Arsyi.
"Kampret anda, ya udah ya gays waktunya mencatat apa yang Diba tulis, kurang baik apa coba Dib Dib sama kalian"ucap Adiba.
"Iya in"ucap Mereka semua barengan.
Awalnya Adiba ingin mendekte nya biar gak usah nulis di papan tulis, tapi berhubung apa yang harus dicatat menggunakan bahasa Inggris, Adiba lebih memilih untuk menulis nya takutnya salah dalam penulisan dan terlalu ribet bacanya.
........
"Cie ada calon pengantin"ucap Lia.
"Cie yang sebentar lagi mau nikah, terus di unboxing deh"ucap Felly.
"Mau langsung unboxing apa entar an Dib?"tanya Rachma.
"Entaran lah, pasti nih ya kita tuh bakalan capek kalau langsung nge unboxing kado, btw kalian kalau mau ngasih kado, kadonya jalan jalan ke Korea ya". Keempat temannya Adiba seketika malas, padahal yang dimaksud bukan yang itu, tapi pembuatan bayi, masa gitu aja gak paham.
"Duit dari mana bambang, heh sekolah dulu jangan langsung mikirin bulan madu, kalau mau bikin Dede bayi kan bisa di rumah gak usah jauh jauh ke korea"ucap Camelia.
"Hih apaan sih kok kalian malah mikirnya Sampai ke situ"ucap Adiba seketika malu dan pipinya terasa panas, apalagi dia jadi membayangkan kiss yang ada di Drakor.
"Hayoloh Dib awas di terkam waktu malam pertama"goda Angel.
"Stop jangan cemari otak polos gue ini"ucap Adiba.
"Polos pala lu, pokoknya nanti gue kasih kado yang wow banget dan dijamin suami bakalan tergoda"ucap Lia bisik bisik ke Adiba.
"Awas aja kalian kalau ngasih kadonya aneh aneh apalagi sampai semua keluarga tau bisa malu Diba"ucap Adiba.
"Tidak memalukan kok sayang, justru keluarga bahagia, udah mulai sekarang siapin diri buat jadi istri yang baik, yang nurut sama suami okey"ucap Lia.
"Diba udah nikah, tinggal Nicko nikah gempar seluruh sekolah, apalagi nikahnya sama Angel"ucap Felly.
"Kok gue, ogah banget sama dia"ucap Angel yang tidak bisa membayangkan kalau Nicko jadi suaminya, pasti banyak aturan.
"Jangan bilang gitu Ngel, takutnya Lo malah jadi bucin ke dia, apalagi saingan Lo banyak apalagi ciwi ciwi yang pintar, makin panas deh lo"ucap Felly.
"Apaan sih gak usah ngomporin gue buat suka sama dia deh, ngadepin dia setiap hari aja bikin emosi, gak mungkin lah gue bisa suka sama dia"ucap Angel.
"Awas benci jadi cinta"ucap Adiba.
"Gak ada, lanjut makan"ucap Angel.
"Cih mengalihkan pembicaraan"ucap Lia.
Bersambung
YOU ARE READING
Cinta Tulus Gus Zayyan
RomanceBelum Revisi maaf masih banyak typo dan kekurangan, terima kasih