Bab 2

621 11 1
                                    

SMA Antariksa

"Bagus, dirimu telat 5 menit"Adiba kepergok telat oleh sang ketua osis yang bernama Nicko.

"Ya elah Nick, telat sedikit aja, plis lah no di hukum hukum club, lagi pula hujan deras ini, pastinya bukan gue aja yang telat, pasti ayang lo juga telat kan?"ucap Adiba, Nicko yang mendengar kata ayang pun merasa bingung, pacar aja gak punya, ayang dari mana coba?.

"Siapa juga yang mau ngehukum, gue cuma mau ngasih tau, lo itu anggota osis, jangan kasih contoh yang buruk lah buat murid disini, btw ayang gue siapa?, padahal gue gak punya pacar"ucap Nicko.

"Anggota osis juga manusia kali yang tidak luput dari kesalahan, Angel pacar lo kan?, atau lagi masa pdkt?"ucap Adiba, karena ia tau mereka berdua dekat karena setiap hari ribut terus.

"Pinter banget ya kalau disuruh ngejawab, gak ya, mana mungkin gue suka sama Angel, si pembuat onar setelah lo"ucap Nicko.

"Yee dasar emang cowok gak peka, perlakuan lo ke Angel aja udah keliatan kalau lo ada rasa sama dia, tapi kok ya masih gak sadar, udah ah, bye gue mau balik ke kelas"ucap Adiba pergi gitu aja meninggalkan Nicko dengan perasaan yang bertanya tanya ke dirinya.

"Ah gak mungkin lah gue suka sama Angel, tipe gue aja enggak"Nicko mensarkas perkataan Adiba, ia pun langsung berjalan menuju kelasnya, dan tidak ingin memikirkan hal itu karena tidak penting.

Kelas 11 IPS 2

"Assalamualaikum ibu Diana yang cantik jelita"Rayu Adiba. Gara gara ulah Nicko dia tambah telat, jadinya dia kecolongan.

"Waalaikumsalam, kenapa telat?"tanya bu Diana, sepertinya rayuannya Adiba tidak mempan.

"Sorry ibu cantik tadi Diba diajak ngobrol bentar sama Nicko, maaf ya bu"ucap Adiba sambil senyum.

"Oh, silahkan duduk"ucap bu Diana, dia berfikir ada obrolan penting tentang kegiatan osis, jadinya Adiba dibiarkan untuk duduk dan tidak terkena hukuman, Adiba merasa senang saat ibu gurunya itu tidak curiga kenapa ia telat, jadinya gak dihukum, memang ada untungnya juga masuk osis, bisa jadi alasan buat bolos kelas.

Pelajaran sejarah dengan bu Diana berasa di dongengin, Adiba sedari tadi menahan rasa ngantuknya, dan berdoa semoga cepat-cepat bel masuk ke pelajaran kedua dimulai.

"Lo ngomongin apa Dib sama si ketos?"tanya Caca teman sebangkunya.

"Hehe gue telat, tapi kebetulan kepergok si Nicko, jadi bisa dijadikan alasan deh, pinter banget kan gue"Adiba merasa bangga.

"Kampret lah, gue pikir bakalan ada acara dan kita disuruh rapat nanti"ucap Caca, sepertinya berharap kalau anggota osis kumpul.

"Acara dari hongkong, kita aja baru selesai ngurus lomba, masa mau ngurus yang lain lagi, kayak sekolah yang ngurus cuma anggota osis doang"ucap Adiba.

"Eitt tunggu,,,emmm, lo suka ya sama salah satu anggota osis?, jadinya berharap banget kalau kita ngadain rapat, atau jangan jangan lo suka ya sama Nicko"tebak Adiba yang membuat Caca ngelagepan, karena sepertinya ketahuan kalau Caca memiliki rasa terhadap salah satu cowok osis.

"Hayo ngaku, gue gak ember kok"desak Adiba.

"Lo tau kan gue orangnya gimana, walaupun bar bar gini, tapi tetap aja gak ember dan gak suka ghibahin orang, ayo ngaku"desak Adiba lagi karena Caca hanya diam tanpa menjawabnya. Dia kan butuh jawaban bukan diamannya.

"Gue suka sama Aldo bukan Nicko"ucap Caca yang membuat Adiba kaget, tak ia kira kalau Caca malah suka sama si kadal.

"Oh ya udah sih dipendam aja, kalau emang jodoh juga pasti akan bersatu, kalau enggak juga pastinya akan dapat yang lebih baik lagi daripada dia, jangan turutin nafsu lo okeyucap Adiba.

"Bukannya gue gak sayang sama lo, justru gue ngelarang lo pacaran karena gue sayang sama lo, gue gak mau sahabat gue mendekati Zina, jodoh gak akan kemana kok, jadi gak perlu risau"ucap Adiba lagi.

"Hemm iya gue paham, btw kak Alya kapan nikah?"tanya Caca.

"Nunggu liburan semester besok, kalau nunggu lulus kuliah,,,,,kelamaan"Adiba.

"Cielah bentar lagi punya kakak ipar detektif, mayan, siapa tau jodoh lo seorang polisi"ucap Caca.

"Kalau jodoh gue polisi, kira kira suami gue dirumah terus gak?, atau kaya tentara yang jarang pulang?"tanya Adiba.

"Ya mana saya tau, emang bapak gue polisi"ucap Caca.

"Sekolah dulu cuy, jodohnya belakangan, baru juga kelas 11 udah mikirin jodoh aja"ucap Anisa yang mendengarkan mereka berdua ngobrol sejak dari tadi.

"Doa dulu gays, siapa tau jodoh gue modelannya kaya Rey mbayang"ucap Adiba.

"Iya in dah, sebahagia mu sajalah Dib"ucap Anisa yang sudah malas menanggapi kehaluannya Adiba. Memang sih dia nunggu yang langsung melamar, tapi speknya kaya Rey mbayang ya agak susah, Adiba aja modelannya bar bar gitu gak ada kalem kalemnya gimana mau kaya Dinda Hauw, suka tidak mirror emang.

Jam istirahat berbunyi, semua para siswa dan siswi langsung menyerbu kantin.

"Yuhuuuu bi Sumi Adiba cantik datang untuk membeli Risolesnya"teriak Adiba seperti biasa yang akan membuat teman temannya malu.

"Bukan temen gue"ucap Anisa dan Caca barengan, mereka lebih memilih untuk pergi mencari tempat duduk, baru memesan makanan, takut tidak kebagian tempat.

"Hallo Cinta ku semua"teriak Adel yang mengikuti jejak Adiba untuk teriak teriak gak jelas.

"Kenapa gue punya teman dan seorang leader kembarannya tarzan sih"ucap Selvia dari belakang.

"Sabar nak punya leader agak gesrek otaknya"ucap Caca.

"Gimana leadernya gak gila kalau anggotanya aja juga gila"ucap Anisa.

Adiba leader dance Aurora group, anggotanya terdiri dari Adel, Selvia, Maura, Alvira, Mala, Putri, dan Sinta. Mereka semua jago dancenya sampai memiliki banyak piala di studionya.

"Suara toa gitu kan ada untungnya gays"ucap Anisa, yang membuat mereka bingung apa untungnya kalau cuma buat berisik setiap hari.

"Untung apaan?"tanya Caca.

"Untung kalau disuruh teriak teriak buat bangunin orang waktu kemah, jadinya gak usah pakai speaker, apalagi waktu jadi pemimpin upacara, suaranya mereka berdua begitu menggelegar di telinga"ucap Anisa, mereka pun ngangguk ngangguk, karena ada benarnya juga.

"Walaupun bobroknya astaghfirullah tapi kalau waktu latihan dance bikin semua orang takut cuy melihat tatapannya Diba, kaya singa lepas kandang"ucap Mala yang takut kalau mode leadernya Adiba aktif.

"Hoho bener banget cuy, salah dikit aja langsung tau, dari tatapannya yang serius yang membuat orang langsung tau kalau dirinya telah salah gerakan, atau kurang kompak"ucap Alvira.

"Serem cuy, Diba kalau udah masuk studio dance berasa jadi orang yang beda"ucap Putri.

"Ho.oh tatapannya senggol bacok"ucap Sinta.

"Tandanya tuh anak orangnya tanggung jawab banget cuy, urusan serius ya serius jangan dibawa bercanda"ucap Caca.

"Tapi kalian tetep betah kan kalau Adiba jadi leadernya?"tanya Anisa yang ingin tau, siapa tau mereka semua gak betah akan sikap tegasnya Adiba.

"Betah lah, lagi pula dengan cara dia serius gerakan kita selalu kompakucap Adel.

"Betul tuh, dan dia juga benar-benar mikirin kesehatan para anggotanya sih"ucap Selvia.

"Betul betul betul, selalu mesenin kita makanan dan minuman setelah latihan, dan ngasih kita vitamin lagi, dan terlebih lagi dia akan selalu nyuruh kita istirahat yang cukup"ucap Putri.

"Pokoknya the best lah Adiba kalau harus jadi leader"ucap Mala.

"Pasti nih ya kalau Adiba dengar hal ini, tuh anak langsung nangis bombay, karena terlalu terharu dengan ucapan kalian"ucap Caca.

"Bikin kejutan kuy buat ulang tahunnya Diba"ucap Adel yang tiba tiba langsung inget ultahnya Adiba sebulan lagi.

"Boljug tuh, gas lah pokoknya"ucap Alvira.

"Mau ngapain kalian?"

Bersambung

Cinta Tulus Gus ZayyanWhere stories live. Discover now