Adiba dan Gus Zayyan sedang berada di lift untuk bisa ke kamarnya, Adiba terlalu malas untuk menaiki tangga jadinya lebih memilih lewat lift. Begitu sudah berada di depan kamar, Adiba langsung menghalangi gus Zayyan untuk masuk, karena kamarnya penuh dengan barang barang berbau kpop.
"Gus jangan kaget". Mendengar panggilan tersebut Gus Zayyan langsung mencium bibirnya Adiba sampai membuat Adiba kaget.
"Gus kenapa tiba tiba cium Adiba?"tanya Adiba dengan wajahnya yang mungkin merah karena terlalu gugup.
"Saya kan sudah bilang, jangan panggil saya dengan sebutan gus, saya suami kamu, kalau kamu lupa". Adiba ngangguk paham.
"Ta ta pi kan bisa permisi dulu kali kalau mau cium, jangan asal cium, Adiba kan kaget". DGMendengar kalimat tersebut gus Zayyan tersenyum dan mengucapkan sesuatu di telinga Adiba.
"Ya udah saya ijin cium kamu ya, tapi kamu harus balas ciuman saya". Adiba yang mendengarnya pun langsung menutup mulut suaminya agar tidak menciumnya, jangan lupa kalau mereka berdua berada di depan kamar, pasti orang lain akan lihat, dan Adiba kan jadi malu.
"A' ini didepan kamar, kalau ada yang lihat gimana?"ucap Adiba, gus Zayyan pun langsung berbisik "Jadi kamu maunya di kamar?, biar bisa saya cium sepuasnya?". Adiba langsung memukul lengan suaminya itu, ternyata suaminya itu punya sisi mesum juga, karena tidak mau dilihat orang, Adiba langsung menarik tangan gus Zayyan memasuki kamar.
Gus Zayyan agak kaget melihat kamar istrinya yang begitu penuh dengan barang barang kpop, wah ternyata istrinya fangirl garis keras.
"Humairah, kamu gak akan bawa ini semua ke kamar kita kan?"tanya gus Zayyan hati hati, mungkin iya akan menasehatinya untuk tidak membeli barang barang itu lagi kedepannya, dan dia akan menasehati istrinya kalau bukan mereka yang seharusnya istrinya idolakan, tapi yang harus diidolakan adalah baginda kita Nabi Muhammad SAW.
"Enggak kok A', mungkin Adiba give away in semuanya, ya udah Aa' mandi gih, kalau nunggu Adiba pastinya akan lama, soalnya ini nyopotnya rempong banget lo A'"ucap Adiba sambil memulai mencopot aksesoris yang ada dikepalanya, yang Adiba gak tau namanya.
"Biar Aa' bantu". Adiba menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Tinggal wajahnya yang harus dihapus make upnya, gus Zayyan pun pamit mandi terlebih dahulu, biar setelah selesai baru istrinya yang mandi.
"Aaaaaa". Adiba teriak karena kaget melihat gus Zayyan tidak memakai baju dan hanya memakai handuk, bahkan absnya pun jadi kelihatan.
"A' kenapa gak pakai baju sih"gerutu Adiba lalu berbalik badan, karena malu sudah melihat otot perut suaminya.
Gus Zayyan berjalan mendekati istrinya lalu memeluknya dari belakang."Memangnya kenapa, kamu halal untuk melihatnya sayang, karena kamu istri aku". setelah mengucapkan tersebut Gus Zayyan langsung mencium pipinya Adiba.
"Ya tapi permisi dulu kek, Adiba kan kaget, ya walaupun Adiba sudah biasa liat abs kaya suaminya Dib Dib, tapi ini tuh rasanya beda, ada rasa deg deg an gitu". Gus Zayyan langsung membalikkan tubuh istrinya jadi menghadapnya.
"Lain kali jangan liat milik orang lain, liat aja punya suami kamu, okey".
"Hemm, ya udah Dib Dib mandi dulu, bajunya Aa' itu udah Diba siapin"Adiba menunjuk kearah kasur, setelah itu melangkah ke kamar mandi.
Adiba di kamar mandi hampir 1 jam lamanya, karena ia harus mengeringkan rambutnya terlebih dahulu. Terlalu lama menunggu istrinya, gus Zayyan pun hampir tertidur dengan tangan sebagai bantalannya.
"Masya Allah ganteng banget my husband".
"Ngidam apa ya umi sampai punya anak seganteng Aa'".
"Sayang kenapa lama kamu mandinya, hem?"gus Zayyan sambil memeluk istrinya dan memangkunya.
"Semedi dulu a', canda, tadi ngeringin rambut dulu"ucap Adiba sambil memegang tangan suaminya yang sedang memeluk perutnya.
"Sayang, Aa' boleh mencopot hijab kamu?". Adiba ngangguk sambil tersenyum, tangan gus Zayyan langsung bergerak untuk melepaskan hijab Adiba, rambut Adiba panjang bahkan bergelombang.
Gus Zayyan tersenyum, istrinya begitu cantik saat hijab dilepas, tapi matanya salfok ke leher mulus istrinya karena terdapat bekas goresan.
"Ini kenapa?"tanya gus Zayyan sambil memegang bekas luka tersebut.
"Waktu Adiba masih kelas 6 SD, Diba diculik karena ada yang balas dendam ke papa, dulu ada cewek yang namanya Dania, tante Dania suka sama papa, dan dia gak terima kalau papa sudah menikah dengan mama, terus mama diculik, saat itu mama lagi hamil kakak, jadinya kakak harus lahir prematur dan mama koma, papa emosi terus langsung mencarinya dan saat ingin menangkap tante Diana buat di penjara, tante Diana tertabrak terus meninggal, dan adeknya gak terima jadinya balas dendam dengan menculik Diba, adeknya tante diana menggoreskan pisaunya tepat dileher Adiba waktu papa berhasil menyelamatkan Diba, jadinya bekasnya masih ada, sakit tau a', jadi tau rasanya menjadi sapi kalau disembelih gitu". Mendengar penjelasan dari istrinya, gus Zayyan langsung meneteskan air mata, pasti rasanya sakit banget, terlebih lagi saat itu istrinya masih kecil.
"Aa' kenapa nangis"Adiba sambil menghapus air mata suaminya yang turun.
"Pasti sakit banget kenapa tega banget sih berbuat jahat ke anak kecil, apa kamu jadi punya trauma sayang?"tanya Gus Zayyan sambil merubah posisi pangkuannya Diba jadi menghadapnya.
"Dulu sih trauma kalau liat pisau a', tapi sekarang udah enggak, soalnya udah dibawa berobat sama papa". Gus Zayyan menganggukkan kepalanya dan mencium kening Diba lama, dia bersyukur kalau trauma itu sudah hilang, takutnya setiap liat pisau istrinya akan ketakutan dan histeris.
"Sholat dulu yuk a'"ajak Diba, mereka berdua langsung mengambil air wudhu. Adiba masih merasa seperti mimpi, karena sekarang setiap sholat ada yang mengimaminya.
Setelah berdoa, gus Zayyan berbalik kearah istrinya, Adiba tersenyum kearah suaminya lalu memegang tangannya untuk ia cium, gus Zayyan pun langsung mencium kening istrinya.
"Sekarang tidur, udah malam". Adiba ngangguk dan mencopot mukenanya dan merapihkannya dibantu oleh suaminya.
"Sayang jadi benar, perut kamu kotak kotak"ucap gus Zayyan karena istrinya tadi sempat mengikat rambutnya saat ingin berwudhu dan bajunya terangkat sampai kelihatan otot perutnya.
"Punya dong, Diba kan rajin ngegym"ucap Adiba karena memang dirinya suka ngebentuk abs.
"Pasti dibarengin diet kan?". Adiba tersenyum cengengesan karena kemaren absnya mulai hilang karena terlalu makan banyak, ia pun diet, orang tuanya pun juga tau dan Adiba memang sering diet, jadi orang tuanya tidak kaget dan tidak marah.
"Jangan diet lagi, Aa' gak suka, Aa' takut kamu sakit"ucap gus Zayyan.
"Iya my husband, cup". setelah menciumnya Adiba pun langsung berlari ke kasur dan menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya karena malu sudah berani mencium bibir suaminya. Gus Zayyan tersenyum melihat tingkah laku istrinya yang gemesin.
Gus Zayyan bersyukur telah menikahi Adiba karena istrinya membuat harinya berwarna. Gus Zayyan langsung naik ke kasur masuk ke dalam selimut dan mendekati istrinya habis itu memeluknya dengan erat, sampai bisa terdengar suara detak jantung istrinya yang berdegup kencang.
"Selamat tidur zaujatinya Zayyan, cup".
Adiba membuka matanya dan tersenyum kearah Zayyan yang membuat Zayyan tersenyum juga karena mendengar kalimat yang diucapkan istrinya.
"Selamat tidur juga Zaujinya Adiba, mimpi indah sayangnya Adiba"Adiba memberanikan dirinya untuk mencium bibir suaminya setelah itu masuk kedalam pelukan suaminya sambil memejamkan mata.
"Mimpi indah bidadari surganya Aa' ".
Bersambung
Jangan lupa vote ya kalau suka
![](https://img.wattpad.com/cover/368121371-288-k509447.jpg)
YOU ARE READING
Cinta Tulus Gus Zayyan
RomanceBelum Revisi maaf masih banyak typo dan kekurangan, terima kasih