Pertemuan

2.3K 229 58
                                    

Hallo semuanya !!!

Kembali lagi sama aku Fresya

Maaf banget aku baru bisa up chapter terbaru di hari ini.

Karena aku ada banyak urusan yang perlu aku beresin dulu

Jadi sebagai permintaan maafku,

aku hari ini up 3 chapter

semoga kalian suka dan selalu dukung aku ya!!!

Selamat membaca!!!

*Ingat ini hanya cerita fiksi*

*Ingat ini hanya cerita fiksi*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebun Teh Yang Luas

Di balik mentari pagi yang masih tersembunyi di balik bukit, cahaya perlahan mulai menyelinap di antara celah-celah rerimbunan pepohonan yang menghiasi lereng bukit.

Kabut yang masih bertahan menjadi saksi bisu dari keindahan yang sedang terbentang.

Seolah menyelimuti kebun teh dengan selimut lembut, kabut itu menambahkan aura mistis pada suasana pagi.

Di bawah sinar matahari yang baru, kabut-kabut itu terlihat semakin menawan, seolah menari dengan irama yang halus di antara kebun teh yang luas.

Di tepi kebun teh yang hijau, seorang perempuan cantik berdiri dengan anggun menikmati keindahan pagi yang masih segar.

Rambutnya yang panjang tersibak oleh angin pagi, dan matanya bersinar menyaksikan panorama yang menakjubkan di depannya.

Dia tersenyum, merasakan kehangatan sinar matahari pagi yang memeluknya dengan lembut.

Namun, keheningan itu terputus tiba-tiba oleh teriakan seorang laki-laki yang tidak dikenal.

Suara keras itu memanggil namanya, memecah kedamaian pagi dengan mendadak.

Perempuan itu memalingkan wajahnya, terkejut oleh kehadiran tiba-tiba sang laki-laki.

Perempuan itu bingung, karena ia tidak mengenal dan belum pernah bertemu dengannya.

Ia melihat seorang pria yang berdiri di antara barisan tanaman teh, dengan tatapan penuh kegembiraan dan kegembiraan.

Wajahnya yang tampan tersenyum ramah, seolah memancarkan aura kehangatan yang membuat perempuan itu merasa sedikit lega.

"Maaf, nama kamu Marsha bukan?" ucap freya tiba-tiba

"Iya betul. Maaf, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" ucap marsha

Tidak mungkin freya menjawab kalau mereka pernah bertemu di mimpinya, jadi freya pun menjawab.

"Maaf aku gak bermaksud ngagetin kamu," ucap freya itu sambil mendekat.

"aku liat kamu di sini sendirian dan aku baru aja datang kesini untuk pertama kalinya jadi aku rasa harus menyapamu." ucap freya

(ia memang setiap tahun pergi ke rumah kakeknya, tapi tidak pernah pergi main ke kebun teh tersebut)

When We First Met (Fresha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang