Di kebun teh yang megah, di antara barisan hijau yang tak berujung, sebuah pertemuan tak terduga terjadi. Seorang lelaki muda, dengan matanya yang dipenuhi oleh keingintahuan dan hatinya yang dipenuhi oleh mimpi-mimpi, tersesat di antara pohon-pohon...
Maaf banget aku baru bisa up chapter terbaru di hari ini.
Karena aku ada banyak urusan yang perlu aku beresin dulu
Jadi sebagai permintaan maafku,
aku kali ini up 3 chapter
Ini up yang ke 3 ya
semoga kalian suka dan selalu dukung aku ya!!!
Selamat membaca!!!
*Ingat ini hanya cerita fiksi*
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamar Marsha
Kembali ke kamar marsha
Marsha sampai dikamarnya,
ia membaringkan tubuhnya ke kasur dan tiba tiba ia berkata,
"Ko bisa sih mimpiku jadi kenyataan, makasih tuhan kamu udah membuatku bertemu dengan freya yang berada di mimpiku waktu itu" ucap marsha sambil senyum dan salting di kamarnya
mukanya tiba-tiba berubah menjadi merah dengan sendirinya.
ia kembali mengingat ketika pertama bertemu dengan freya di kebun teh
ia sendiri sebenernya pergi ke kebun teh bukan tanpa alasan,
ia pergi kesana karena sebelumnya ia bermimpi bertemu pria di kebun teh dan pria itu adalah freya.
disaat freya memanggil namanya, sebenernya didalam hati ia senang banget karena mimpinya bertemu dengan freya itu menjadi kenyataan.
tetapi karena ia sedikit gengsi dan tidak mau terbawa suasana dengan mimpinya jadi ia pada saat awal bertemu cukup pendiam.
tapi setelah itu ia tidak sengaja mengeluarkan sikap aslinya yaitu wanita yang aktif dan seperti anak kecil
*cie ada yang salting niii gara gara freya -author*
*ihh apa sih thor, kamu tuh bukannya up sesuai janji malah telat mulu huh - marsha*
"gak reader gak karakter, gw lagi gw lagi yang kena :( - author*
*lanjut ke cerita
Marsha yang masih sibuk di atas kasurnya dengan kesaltingannya, tiba tiba mendengar ketukan pintu dari luar kamarnya
"iya siapa?" tanya marsha
"ini mami nak" ucap maminya
"ohh iya mami, masuk aja gak marsha kunci ko pintunya" ucap marsha