Nasehat

1.7K 207 53
                                    

Hallo semuanya !!!

Kembali lagi sama aku Fresya

Maaf banget aku baru bisa up chapter terbaru jam segini di hari ini.

Karena aku baru beres bimbingan untuk skripsiku..

Semoga kalian suka dengan chapter ini!!!

Jangan lupa vote dan komen ya!!!

Selamat membaca!!!

*Ingat ini hanya cerita fiksi*

Kembali ke kamar freya di rumah kakeknya

Dia duduk di atas kasurnya dengan perasaan yang berkecamuk di dalam dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia duduk di atas kasurnya dengan perasaan yang berkecamuk di dalam dirinya.

Meskipun dia tahu bahwa kepindahan Marsha adalah hal yang tak bisa dihindari, tetapi tetap saja dia merasa kehilangan.

Freya mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri, mengingat bahwa pertemuan mereka tidak akan berakhir hanya karena Marsha pindah rumah.

Namun, saat itu, rasanya sulit untuk menyingkirkan perasaan kekosongan yang menghantui pikirannya.

Dia berharap bahwa di masa depan, mereka masih bisa bertemu kembali.

Saat Freya sedang duduk terdiam di atas kasurnya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya diiringi dengan panggilan lembut, 

"Freya, Nak?" ucap seseorang

Freya langsung terkejut mendengarnya dan dengan langkah ragu, dia bangkit dari kursinya dan melangkah menuju pintu. 

Setelah membukanya, dia melihat kakeknya berdiri di sana dengan senyum hangat di wajahnya.

"Kakek, ada apa?" tanya Freya dengan heran.


Kakek tersenyum lembut. 

"Ayo Nak, ikut sama kakek. Kakek ingin berjalan-jalan ke taman belakang. Sambil menikmati sinar bulan di malam ini yang lagi indah-indahnya." ajak kakek

Freya merasa tidak enak hati karena sedang merasa sedih, tetapi dia tidak bisa menolak ajakan sang kakek. 

Dengan senyum kecil, dia mengiyakan ajakannya, 

"Tentu, Kakek. Aku akan ikut." ucap freya

Mereka berdua keluar dari rumah, menyusuri lorong gelap menuju taman belakang. 


Cahaya bulan menyinari langkah mereka, dan suara hewan-hewan malam mengisi udara.

Freya merasakan ketenangan menyelimuti hatinya saat mereka berjalan beriringan.

Kakek tersenyum pada Freya, 

"Tidak ada yang lebih menenangkan daripada berjalan-jalan di bawah sinar bulan bersama orang yang kita sayangi, bukan?" ucap kakek

When We First Met (Fresha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang