Di kebun teh yang megah, di antara barisan hijau yang tak berujung, sebuah pertemuan tak terduga terjadi. Seorang lelaki muda, dengan matanya yang dipenuhi oleh keingintahuan dan hatinya yang dipenuhi oleh mimpi-mimpi, tersesat di antara pohon-pohon...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana di pasar tradisional itu ramai seperti biasa. Hiruk pikuk suara pedagang yang berteriak menawarkan dagangan mereka, suara tawar-menawar dari para pembeli, serta aroma bumbu dan sayuran bercampur di udara.
Di antara keramaian itu, sebuah keluarga kecil sedang berbelanja. Seorang ibu dengan anak perempuan tertua, Chika, dan anak laki-lakinya, Freya. Mereka berjalan beriringan sambil membawa kantong belanjaan.
Freya mulai merasa ada sesuatu yang aneh begitu mereka masuk lebih dalam ke dalam pasar. Matanya yang tajam menangkap gerak-gerik beberapa orang yang terlihat mencurigakan. Mereka tak benar-benar sibuk berbelanja, lebih sering memandang sekeliling dengan tatapan yang tak biasa.
Ada beberapa orang yang tampak berdiri di sudut-sudut, seakan sedang memantau situasi pasar, dan lainnya berjalan pelan, mendekati pembeli yang lengah.
Freya mendekati Chika dan membisikkannya.
"Kak Chika, ada yang gak beres. Aku rasa mereka gerombolan pencopet atau jambret."
Chika menoleh cepat ke arah adiknya.
"Kamu yakin?" tanyanya pelan.
Freya mengangguk.
"Iya, Kak. Kakak jaga Mama baik-baik. Jangan sampe mereka mendekat. Aku bakal mantau mereka."
Chika menatap Freya sejenak, lalu setuju.
"Oke, aku bakal jagain Mama. Kamu hati-hati, ya."
Dengan tugas yang sudah dibagi, Chika mulai menjaga sang ibu dengan lebih waspada, tanpa membuatnya curiga.
Sang ibu, yang sibuk memilih sayuran di salah satu kios, sama sekali tidak menyadari adanya bahaya yang mengintai.
Di sisi lain, Freya mulai bergerak sedikit menjauh, memperhatikan gerombolan yang tadi mencurigakan.
Gerombolan tersebut terdiri dari beberapa orang, masing - masing tampaknya memiliki peran khusus.
Ada yang bertugas mengalihkan perhatian, berpura-pura berbelanja sambil mengamati calon korban, dan ada yang berperan sebagai eksekutor — orang yang langsung mengambil barang milik korbannya.
Mereka bergerak dengan terlatih, menyasar ibu-ibu yang sedang asyik berbelanja dan lengah.
Dari jarak aman, Freya melihat salah satu dari mereka berhasil mengambil dompet seorang ibu yang sedang menawar cabai.