13

279 19 1
                                    

22.00

Soobin masih sakit hari ini. Yeonjun tidak menemani Soobin karena ia ada rapat online.

Yeonbin terbangun dari tidurnya. Ia baru saja bermimpi buruk. Ia juga benar-benar merindukan Soobin. Ia pun berjalan ke kamar Soobin sambil menggosok matanya.

"Eomma"-Yeonbin.

Yeonbin membangunkan Soobin yang sedang tidur.

"Kenapa sayang?"-Soobin

"Aku mimpi buruk eomma"-Yeonbin.

"Tidur sama eomma saja sini"-Soobin.

Yeonbin mengambil posisi tidur. Kemudian Soobin dengan lembut memeluk dan mengelus kepalanya agar Yeonbin tertidur. Sampai akhirnya mereka berdua tertidur.

Yeonjun yang  baru saja menyelesaikan pekerjaannya pun masuk ke kamar Soobin dengan niat ingin menjaga Soobin yang sedang sakit. Langkahnya terhenti ketika melihat Yeonbin ada di pelukannya. Hatinya ingin sekali menjewer telinga keponakannya itu karena mengganggu Soobin, tapi disisi lain ini terasa manis untuknya. Belum ada orang lain yang bisa menyayangi Yeonbin setulus ini.

Yeonjun menghampiri Yeonbin. Kemudian ia menggendong Yeonbin dan membawanya kembali ke kamarnya. Lalu ia kembali ke kamar Soobin. Ia pun masuk ke dalam selimut Soobin dan menggantikan posisi Yeonbin yang tadi dipeluknya.

"Hehe, aku juga mau dipeluk Soobin"-Yeonjun.

********

12.00

Yeonjun mencoba untuk masak lagi. Kali ini ia menonton video tutorial untuk memasak bubur. Sungguh heran dirinya, kenapa buburnya bisa tidak sedap padahal ia sudah mengikuti tutorialnya.

Soobin yang mendengar Yeonjun menyalakan kompor langsung saja turun menghampirinya.

"Bapak ngapain pak?"-Soobin.

"Kamu yang ngapain? Kamu kan lagi sakit, malah jalan² lagi"-Yeonjun..

"Saya penasaran bapak ngapain"-Soobin.

" Saya mau masak"-Yeonjun.

"Pak, bubur itu harus terus diaduk, kalau ga nanti hangus"-Soobin sambil mengambil alih kompor

"Soobin itu biar saya aja, kamu istirahat"-Yeonjun.

"Gapapa pak, sekalian nunggu  ini, sebentar lagi matang kok"-Soobin.

Yeonjun terus memperhatikan Soobin yang memasak. Bagaimana bisa dia sedang sakit malah bisa memasak? Yeonjun juga sangat terpukau akan bakat memasaknya Soobin.

"Nah ini udah mateng pak"-Soobin.

Soobin mematikan kompornya. Kemudian ia menatap Yeonjun yang masih terheran-heran.

"Terus mau masak apa lagi pak?"-Soobin

"Masak sup, yang anget²"-Yeonjun.

"Boleh"-Soobin.

Soobin mengajarkan Yeonjun memasak sup. Soobin mencoba mengajarkan bagaimana caranya memotong motong perintilan yang akan dimasukkan ke dalam sup. Namun tiba² tangannya teriris pisau.

"Shhh aw"-Soobin.

"Soobin tangan kamu gapapa?"-Yeonjun.

"Gapapa kok"-Soobin.

"Tapi itu berdarah"-Yeonjun.

"Cuma luka kecil pak"-Soobin.

"Sini diobatin"-Yeonjun menarik Soobin.

"Gua rasa abis ini dia ngomel² nih"-Soobin.

Yeonjun mengajak Soobin duduk di sofa dan mengobati jari Soobin yang berdarah.

"Kan tadi saya bilang kamu istirahat aja, tapi apa? Kamu malah ke dapur tadi kan? Masak di dapur"-Yeonjun

"Kan saya ngajarin bapak, masa saya ga boleh ngajarin bapak"-Soobin.

"Ga usah, yang penting kamu istirahat aja dulu"-Yeonjun.

"Kalo ga dibantuin nanti buburnya hangus lagi pak"-Soobin.

"I-iya juga ya"-Yeonjun

" Tapi kan. . . Kamu lagi sakit kan"-Yeonjun

"Tapi saya gapapa kok pak"-Soobin.

Yeonjun memilih untuk tidak mendengarkan Soobin. Ia memasukkan jari Soobin ke dalam mulutnya dan menghisap darahnya.

Soobin menatap Yeonjun ketika ia menghisap darahnya. Yeonjun juga menatapnya.

"Pak Yeonjun kok ganteng ya"-Soobin.

"Sial, dia natap gua"-Yeonjun.

Yeonjun mengeluarkan jari Soobin. Kemudian ia mendekat ke arah Soobin. Semakin lama semakin dekat. Saking dekatnya mereka bisa merasakan nafas mereka beradu satu sama lain. Kemudian. . .

Eomma For YeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang