5

475 32 1
                                    

Hari ini Soobin ada kerja kelompok. Ia memikirkan nasib Yeonbin jika Ia pulang larut hari ini. Ia pun menelpon Yeonjun untuk memberikan kabar.

"Halo pak, maaf ganggu. Bapak sibuk?"-Soobin.

"Ngga kok, ada perlu apa?"-Yeonjun.

Padahal sebenarnya Yeonjun sedang mengerjakan pekerjaannya yang sangat menumpuk.

"Saya mau izin pulang larut pak, soalnya saya mau kerja kelompok. Boleh kan pak?"-Soobin.

"Iya gapapa soobin, nanti saya kasih tau Yeonbin kok"-Yeonjun.

"Iya Pak, makasih banyak pak"-Soobin.

"Sama-sama Soobin, nanti kalau pulang larut hati-hati ya, atau nanti kamu bisa telpon saya buat jemput"-Yeonjun.

" Iya Pak"-Soobin.

*******

23.30

Yeonjun gelisah karena Soobin belum pulang juga. Dan tambah gelisahnya lagi ia belum juga mengabari Yeonjun atau memintanya untuk menjemputnya. Ia terus saja mondar mandir di depan pintu.

"Apa Soobin diculik ya? Atau jangan² dia kabur?"-Pikir Yeonjun.

Tak lama kemudian ada suara motor yang berhenti di depan rumahnya. Orang itu memakai seragam sama seperti Soobin. Kemudian orang itu juga mengusak rambut Soobin. Soobin tersenyum ke orang itu dan melambaikan tangan sambil bilang hati-hati.

Hatinya terasa retak melihat adegan itu. Yeonjun cemburu brutal melihatnya.

Soobin pun masuk ke dalam rumah. Betapa terkejutnya ia melihat Yeonjun yang berdiri di depannya.

"Baru pulang?"-Yeonjun.

"Maaf Pak, kelamaan ya? Kerja kelompoknya juga baru selesai pak"-Soobin.

"Pulang sama siapa itu tadi?"-Yeonjun.

"Itu pacar saya pak"-Soobin.

"Pacar?"-Yeonjun.

Soobin mengangguk.

"Saya ga suka ya"-Yeonjun.

"Maaf Pak, nanti lain kali saya pulang lebih cepat"-Soobin

"Bukan! Bukan itu maksud saya"-Yeonjun.

"Terus?"-Soobin.

"Saya ga suka kamu jalan ataupun sama laki-laki lain ya"-Yeonjun.

"Pacar saya?"-Soobin

"Bukan pacar kamu doang. Semuanya! Saya ga suka kamu sama laki-laki lain selain saya"-Yeonjun.

"Bapak cemburu?"-Soobin.

"Jelas lah saya cemburu"-Yeonjun.

"Emang bapak siapanya saya? Pacar saya bukan, apa lagi suami. Kenapa bapak cemburu?"-Soobin.

"Eh iya juga"-Yeonjun sambil menggigit bibirnya.

"Aduh iya lagi kenapa gua cemburu ya anjir"-batin Yeonjun.

"K-kamu pergi ke kamar kamu aja sana. Ganti baju, mandi, terus tidur. Yeonbin udah tidur kok"-Yeonjun.

"Iya Pak"-Soobin.

Soobin pergi dari sana. Yeonjun mengacak acak rambutnya. Bagaimana bisa ia berkata kalau ia cemburu sama pacarnya Soobin.

"Apa jangan-jangan gua suka sama Soobin? Masa iya si anjir"-Yeonjun.

"Masa iya gua baper sama Soobin gara-gara dia dipanggil eomma sama Yeonbin"-Yeonjun.

"Ga beres nih gua"-Yeonjun sambil memukul mukul kepalanya.

*******

Soobin merebahkan tubuhnya di kasur. Ia menatap hadiah yang pacarnya berikan barusan.

"Eh, kamu liat ga tadi Pak Yeonjun? Aneh banget, masa dia cemburu sama pacar aku? Padahal kan dia bukan siapa-siapa"-Soobin.

Soobin menarik selimutnya.

"Udah aneh, kuno lagi kayak orang tua. Tau ga sih waktu aku ditampar? Tiba-tiba dia bilang bisa bisanya aku menyakiti rembulan seindah ini. Najis banget"-Soobin.

Soobin bersiap untuk tidur. Ia memeluk bantal guling dan memposisikan selimutnya menutupi tubuhnya. Kemudian ia pun tidur.

Tak lama kemudian, Yeonjun masuk ke kamarnya. Ia menatap wajah cantik Soobin yang sangat nyenyak tertidur. Tangannya mengelus kepala Soobin.

"Bagaimana aku tidak cemburu? Dia sangat indah. Aku tidak suka orang lain menyentuhnya"-Yeonjun

Yeonjun mengecup kening Soobin. Ia kemudian merebahkan tubuhnya disebelah Soobin. Kemudian ia memeluknya.

"Kamu benar-benar malaikat yang dikirim oleh Tuhan untuk Yeonbin dan juga aku"-Yeonjun.

"Kamu benar-benar indah"-Yeonjun sambil mengelus pipinya.

Yeonjun memeluk Soobin dengan erat. Ia sesekali mengecup kepala Soobin. Aroma samponya sangat Ia sukai.

"Terima kasih telah hadir"-Yeonjun.

Yeonjun tidak mau Soobin tiba-tiba terbangun karenanya. Ia langsung saja beranjak dari kasur Soobin dan meninggalkannya.

"Selamat tidur Soobin"-Yeonjun

Eomma For YeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang