04.35
Seperti biasanya, Soobin bangun sepagi ini untuk menyiapkan makan siang untuk Yeonbin. Namun sayangnya kepalanya sangat pusing.
"Aduuuh, keknya kecapean deh kemaren"-Soobin.
Soobin memaksakan dirinya untuk membuatkan makan siang untuk Yeonbin. Wajahnya benar-benar pucat. Dan dia sepertinya demam.
Soobin cepat-cepat memasukkan makanan yang telah ia masak ke dalam tempat makan, lalu ia merebahkan tubuhnya di sofa.
Baru saja hendak memejamkan matanya, Tiba-tiba Yeonjun datang.
"Soobin kamu kok malah tiduran disini bukannya mandi"-Yeonjun.
"Loh bapak udah bangun?"-Soobin terperanjat dan langsung berdiri dari sana.
"Iya Saya udah bangun, kamu mending mandi aja, karena Yeonbin harus masuk pagi, kan hari ini hari senin"-Yeonjun
"Oh iya Pak"-Soobin sambil pergi ke kamar mandi.
Yeonjun belum sadar akan wajah pucatnya Soobin. Ia pikir itu hanyalah muka bantal yang baru saja bangun tidur.
******
06.00
Yeonjun menatap wajah Soobin yang terlihat pucat.
"Soobin, kamu sakit?"-Yeonjun sambil memegang kening Soobin.
"Ngga pak, cuma pusing sedikit aja"-Soobin.
"Badan kamu panas, kalau sakit mending istirahat aja"-Yeonjun.
"Gapapa pak, saya ga sakit kok"-Soobin.
"Yakin?"-Yeonjun.
"Yakin pak"-Soobin
Yeonjun mengangguk. Kemudian ia mengantarkan Soobin dan Yeonbin ke sekolahnya. Sampai di sekolahnya Soobin. . .
"Kamu yakin gapapa?"-Yeonjun.
"Gapapa kok pak"-Soobin.
"Oke, nanti kalau ada apa-apa atau butuh sesuatu kamu telpon saya aja ya"-Yeonjun.
"Iya Pak"-Soobin.
Soobin pun turun dari mobil Yeonjun. Ia pun segera menuju kelasnya. Jeno yang baru saja menaruh tas terkejut melihat Soobin yang sangat pucat.
"Sayang kamu sakit?"-Jeno sambil meraba kening Soobin.
"Gapapa kok, aku cuma kecapean aja"-Soobin
"Kamu pucet banget, mending pulang aja ya, khawatirnya kamu kenapa napa"-Jeno.
"Aku gapapa kok, aku kuat"-Soobin.
Jeno menghela napas. Pacarnya memang agak keras kepala.
********
07.25
Soobin mulai pusing. Amanat dari pembina upacara ini sangaaaaaaatttt panjaaaaanggg. Ia mulai mual. Matanya sudah berkunang-kunang. Jeno yang ada di belakangnya sudah menyiapkan tangannya untuk menangkap Soobin. Jihoon yang ada di sebelahnya menatap Soobin heran.
"Ni bocah kenapa njay"-Batin Jihoon.
"Bin, lu gapapa"-bisik Jihoon
Soobin menggeleng.
Tangan Jeno sudah siap di belakang punggung Soobin. Ia benar-benar khawatir jika Soobin pingsan. Dan benar saja Soobin pingsan. Jeno cepat-cepat menangkapnya, lalu menggendongnya dan membawanya ke UKS.
"Pasti Soobin kecapean"-Jeno
********
Yeonjun bergegas ke sekolahnya Soobin setelah menerima telpon dari Jeno kalau Soobin pingsan. Jeno meminta Yeonjun untuk jemput Soobin.
Saat tiba di sekolah Soobin, ia langsung saja pergi ke UKS untuk menengok Soobin. Ia menghampiri Soobin yang sedang berbaring sambil memegangi kepalanya.
"Soobin pusing?"-Yeonjun sambil mengelus kepala Soobin.
"Iya Pak"-Soobin.
"Ayo pulang, saya udah izin ke wali kelas kamu"-Yeonjun.
"Nanti ketinggalan pelajaran pak"-Soobin.
"Nanti aku kasih catatannya buat kamu kok"-Jeno.
"Ayo bin, kita pulang"-Yeonjun.
Soobin mengangguk. Ia turun dari kasur. Namun tiba-tiba ia terjatuh karena pusing. Yeonjun yang ada di dekatnya langsung saja dengan cepat menangkap Soobin. Dan jadilah tatap menatap antara mereka.
Mata Yeonjun berbinar. Jantungnya berdebar dengan cepat. Perutnya terasa ada kupu-kupu berterbangan di dalamnya. Telinganya memerah.
"Perasaan apa ini?"-Batin Yeonjun.
Yeonjun buru-buru sadar dari lamunannya. Ia langsung saja menggendong Soobin dan membawanya ke mobil. Jantung Soobin malah berdebar hebat.
"Ternyata pak Yeonjun orangnya pekaan ya"-batin Soobin.
Untung saja Jeno tidak marah. Ia melihat itu hanya biasa saja dan sepertinya itu adalah hal yang wajar saja untuk Jeno.
Yeonjun membawa Soobin masuk ke dalam mobil lalu disusul masuk olehnya.
"Jeno, makasih ya"-Yeonjun.
"Iya siap pak, apapun buat Soobin"-Jeno.
"saya balik ke kelas ya, nitip Soobin ya pak"-Jeno.
"Iya sip"-Yeonjun.
"Cepet sembuh ya sayang"-Jeno sambil mengelus kepala Soobin kemudian pergi ke kelas.
Soobin mengangguk.
Soobin sudah tidak kuat untuk berkata-kata lagi karena pusing sekali.
"Ayo kita jalan"-Yeonjun.
Melihat Soobin yang sangat lemas dan belum memakai seat belt, ia berinisiatif untuk memakaikan Soobin seatbelt. Ia mendekat, lalu menatap mata Soobin yang sangat dekat itu. Ia berusaha untuk tenang. Tapi sayangnya jantungnya terus berdebar kencang.
Setelah ia memakaikan Soobin seatbelt, ia pun menjalankan mobilnya. Sesekali ia menatap Soobin dan bertanya tanya di dalam hatinya.
"Ini apa? Kenapa perasaan saat di dekat Soobin jadi seperti ini?"-batin Yeonjun

KAMU SEDANG MEMBACA
Eomma For Yeonbin
FanfictionMenceritakan tentang Soobin seorang anak SMA yang tiba-tiba saja harus menjadi ibu untuk anak laki-laki dari seorang CEO bernama Yeonjun dan ia juga harus tinggal bersama dengan mereka ⚠️BXB dom : Yeonjun Sub : Soobin