32

155 14 6
                                    

Soobin masih duduk dan melamun disana. Ia masih sangat terpukul karena kematian Donghwa. Yeonjun masuk ke dalam kemudian menggenggam tangan Soobin.

"Soobin, kamu udah makan?"-Yeonjun

Tidak ada reaksi dari Soobin.

"Soobin, ayo makan, nanti buburnya dingin"-Yeonjun.

"Pak Jaehyun kemana?"-Soobin.

"Pak Jaehyun dia pulang mau ngurusin pemakamannya Donghwa. Dia juga udah hubungi orang tuanya Donghwa yang masih ada di Inggris buat kesini"-Yeonjun.

*btw Donghwa itu keponakannya si Jaehyun ya ges🙂 maap lupa ngasih tau😭🙏🏻*

"Sekarang makan yuk, biar cepat sembuh"-Yeonjun.

"Ga mau"-Soobin.

"Buka mulutnya"-Yeonjun sambil menyodorkan sendok buburnya.

"Ga mau"-Soobin sambil mendorong sendoknya.

"Sedikit aja"-Yeonjun.

"Ga mau"-Soobin.

"Sedikit aja"-Yeonjun.

"SAYA BILANG GA MAU!!!"-Soobin sambil melempar mangkuk buburnya.

"SOOBIN!!"-Yeonjun

Yeonjun mengangkat tangannya dan siap menampar Soobin, namun tangannya di tahan oleh Soobin.

"Ck, kamu emang ga pantas pendidikan tinggi², kamu jadi ga sopan sama saya"-Yeonjun berkata pelan.

Yeonjun kemudian membereskan bubur dan mangkuk yang pecah karena Soobin.

Soobin menyibak matanya.

"saya ga mau makan, saya cuma mau Donghwa kembali"-Soobin.

Yeonjun yang mendengarnya menoleh ke  arah Soobin. Kemudian ia memeluk Soobin dan mengelus kepalanya.

"Soobin, kamu harus ikhlas. Kalau kamu terus nangisin Donghwa, nanti dia disana ga tenang. Dia bakal kepikiran kamu terus bin, dia mau kamu bahagia disini"-Yeonjun.

Soobin menangis begitu kencang sampai-sampai telinga Yeonjun sakit karenanya. Yeonjun memeluk erat erat Soobin. Ia benar-benar tidak tega melihat Soobin yang menderita dan sangat sedih ini.

"Mas Ayo pulang"-Yeji datang² menarik tangan Yeonjun.

"Kamu pulang aja sendiri, Soobin ga ada yang jaga"-Yeonjun.

"Dia bisa jaga diri sendiri, kalo ga bisa ya telpon aja ibunya"-Yeji.

"Ibunya kan lagi jagain Yeonbin"-Yeonjun.

"Aduh jangan manja deh"-Yeji.

"Kamu pulang sendiri aja, aku pesenin taksi online ya"-Yeonjun.

"Ngga!"-Yeji.

Kepala Soobin sudah terlanjur berisik karena depresinya yang sangat mengganggu. Kemudian ia mengambil gelas yang ada di mejanya dan melemparkannya ke Yeji. Pecahan kaca tersebut mengenai betis Yeji dan berdarah.

"SOOBIN!!"-Yeonjun berdiri.

"PERGI!!"-Soobin.

"SEMUANYA PERGI! TINGGALIN SAYA SENDIRI!"-Soobin

"Kamu pergi sana"-Yeonjun.

"Dia mau ditinggal sendiri"-Yeji.

Yeonjun sudah tidak tahan, kemudian ia mendorong Yeji keluar agar ia pergi. Yeonjun cepat-cepat memeluk Soobin erat-erat, namun Soobin memberontak.

"Soobin sadar bin, ini saya"-Yeonjun menangkup pipi Soobin.

"Ini saya, pak Yeonjun"-Yeonjun mengelus kedua pipi Soobin dengan ibu jarinya.

Yeonjun kembali memeluk Soobin lalu mencium kepalanya. Kemudian ia mengelus kepala Soobin dengan sangat lembut.

"Udah ya bin ya, kamu istirahat aja ya"-Yeonjun.

"Ga mau"-Soobin.

"Kalau kamu serba ga mau, saya ga bakal lepasin pelukannya. Saya takut kamu kenapa napa"-Yeonjun.

"Pak, saya mau Donghwa"-Soobin.

"Ok Soobin ok, kalau kamu sembuh saya janji antar kamu ke makam Donghwa ya"-Yeonjun.

Soobin mengangguk. Kemudian ia menempatkan wajahnya di bahu Yeonjun. Yeonjun merasakan air mata Soobin mengalir deras di bahunya.

 Yeonjun merasakan air mata Soobin mengalir deras di bahunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*kek gini pelukannya*

Sementara itu, Yeji melihat adegan tersebut. Hatinya semakin panas melihatnya.

"Sialan banget, Soobin ga mati. Sekarang malah dia bisa mesra mesraan sama calon suami gua"-Yeji.

"Harusnya calon suaminya Soobin itu juga bisa jadi milik gua kalo dia mati! Anjing banget"-Yeji.

Eomma For YeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang