33

129 14 1
                                    

Jaehyun masuk ke dalam ruangan Soobin. Ia duduk disebelah Soobin kemudian mengelus rambut Soobin.

"Soobin"-Jaehyun sambil mengelus rambut Soobin dengan lembut.

"Soobin, saya sudah bantu kamu buat cancel wo, mua, fotografer, catering, dll ya, jadi kamu ga usah konfirmasi ke mereka lagi, karena sudah saya bantu konfirmasi"-Jaehyun.

Soobin menoleh ke Jaehyun.

"Kenapa di cancel? Kan mau nikah"-Soobin.

Jaehyun segera berdiri dan duduk di pinggir kasur kemudian merangkulnya.

"Soobin. . . "-Jaehyun.

Soobin menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Kemudian ia menangis lagi. Jaehyun yang ada di sampingnya kemudian memeluk Soobin.

"Soobin, kamu harus ikhlasin Donghwa ya. Kamu harus bahagia tanpa dia. Saya juga bakal tetap anggap kamu keluarga saya kok. Mau bagaimanapun kamu tetap menjadi orang yang paling Donghwa cinta"-Jaehyun.

Nafas Soobin sudah tidak beraturan. Dadanya terasa sangat sesak. Ia bahkan tidak bisa bernafas lagi karena dadanya sangat sakit.

"Minum minum"-Jaehyun sambil memberikan Soobin minum.

Kedua tangan Soobin bergetar ketika memegang gelas tersebut.

"Sini saya bantu"-Jaehyun.

Jaehyun membantu Soobin memegangi gelas. Matanya menatap mata Soobin yang berkaca kaca dan pandangannya kosong itu. Dadanya terasa sangat sakit menahan tangisnya. Ia juga masih belum ikhlas keponakan kesayangannya itu tiada. Namun ia harus tetap kuat agar Soobin bisa mengikhlaskan Donghwa juga.

"Permisi"-Yeonjun.

"Soobin, saya bawa makanan enak buat kamu"-Yeonjun.

"Pak Yeonjun datang, saya pamit dulu ya. Saya ada janji hari ini"-Jaehyun.

Soobin mengangguk.

Jaehyun mengecup kening Soobin kemudian mengusak rambutnya.

"Yang kuat ya"-Jaehyun.

Jaehyun pergi meninggalkan Soobin dan Yeonjun disana. Ia buru-buru masuk ke dalam mobilnya. Disana tangisannya meledak. Ia sudah tidak tahan untuk menahan nangis lagi.

"Donghwa, saya juga ga ikhlas. Saya juga ga ikhlas kamu pergi"-Jaehyun.

"Saya juga ga tega lihat Soobin depresi kayak gitu. Dia cuma mau kembali Donghwa"-Jaehyun.

Jaehyun menangis senadi jadinya di dalam mobil. Sebenarnya ia pamitan ke Soobin hanya untuk menangis bukan untuk bertemu seseorang. Ia tidak mau Soobin melihat dirinya menangis. Ia harus kuat depan Soobin.

********

"Soobin, saya bawa makanan enak buat kamu, dimakan ya"-Yeonjun.

Soobin menggeleng.

"saya suapin mau?"-Yeonjun.

Soobin menggeleng lagi.

"Ayo buka mulutnya"-Yeonjun sambil menyodorkan makanan.

"saya ga lapar"-Soobin

"Sedikit aja"-Yeonjun.

Soobin merebahkan tubuhnya kemudian berbalik membelakangi Yeonjun dan menarik selimutnya.

"Tinggalin saya sendiri pak, saya mau tidur"-Soobin.

"Saya disini aja, temenin kamu"-Yeonjun.

"Pergi sana pak"-Soobin.

"Ga, saya disini. Saya ga bakal ganggu kamu. Saya janji"-Yeonjun

"Hm"-Soobin.

Soobin menutup matanya perlahan. Yeonjun terus memperhatikan Soobin. Nafasnya tidak beraturan dan bersuara.

"Soobin gapapa?"-Yeonjun.

Yeonjun mendekati Soobin. Kemudian ia mengelus rambutnya.

"soobin"-Yeonjun.

Soobin menoleh ke arahnya.

"Belum tidur kan?"-Yeonjun.

Soobin kembali membalikkan tubuhnya.

"Soobin tiduran di paha saya mau?"-Yeonjun.

Soobin mengangguk.

Yeonjun naik ke atas kasurnya, kemudian ia memposisikan kepala Soobin di pahanya. Ia terus menatap wajah Soobin yang sedang tidur sambil mengelus pipinya.

"soobin, kamu bukan Soobin yang saya kenal. Soobin yang saya kenal itu baik, sopan, ceria, kuat, ga cengeng kayak gini"-Yeonjun.

Soobin sebenarnya belum tidur. Ia mendengar semua yang dikatakan Yeonjun. Ia berusaha untuk tidak marah kepadanya karena energinya sudah habis.

Yeonjun merasakan air mata Soobin jatuh ke atas pahanya. Ia menyadari itu. Yeonjun menghapus air mata Soobin dengan jarinya yang lembut.

Hatinya sakit. Sangat sakit. Soobin begitu mencintai Donghwa. Hatinya benar-benar sakit mengetahui kenyataannya ia jatuh cinta sendirian.

"Ga, gua ga boleh nyerah. Justru ini kesempatan gua buat dapetin Soobin karena tunangannya udah mati. Gua harus dapetin Soobin bagaimanapun caranya"-batin Yeonjun.

Eomma For YeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang