36

106 13 2
                                    

Hari demi hari berlalu. Soobin sepertinya sudah dapat move on dari Donghwa. Ia mulai mencari hal-hal yang dapat membuatnya sangat sibuk. Dan baru kali ini ia belajar merajut dari Hyunsik. Karena Hyunsik mengajarkannya cara menjahit, ia juga akhirnya punya toko online di salah satu aplikasi online shop.

Hyunsik sangat membantu Soobin untuk bisa move on dari Donghwa. Selain mengajarkan Soobin merajut, ia juga sering mengajak Soobin jalan-jalan.

"Pak, abis rapat nanti mau ga kita nonton?"-Hyunsik.

"Boleh pak, boleh banget"-Soobin.

Hyunsik dan Soobin berjalan beriringan ke arah ruang rapat. Disana sudah ada Jaehyun, Yeonjun, dan Yeji.

"Maaf ya kalau kita telat"-Soobin.

"Gapapa kok, ini baru mau mulai"-Jaehyun.

"Yuk kita mulai sekarang aja"-Soobin.

Mereka memulai rapat. Yeonjun tidak fokus dengan rapatnya karena ia terus menatap Soobin dan Hyunsik yang duduk sangat dekat. Sedangkan Yeji sangat kesal melihat Soobin yang mulai bahagia dan ternyata masih hidup.

Rapat awalnya berjalan lancar-lancar saja. Sampai tiba-tiba. . .

"Permisi, mohon maaf mengganggu waktunya"

Mereka sangat terkejut. Ternyata 4 orang polisi masuk ke ruang rapat tanpa ketuk pintu.

"Ada perlu apa ya bapak dan ibu kemari?"-Jaehyun.

"Kami hendak menangkap saudari Yeji atas dugaan pembunuhan berencana"-polisi.

"Pembunuhan berencana?"-Yeonjun

"Kamu bunuh siapa?"-Yeonjun

"Ga bunuh siapa² kok, ini pasti salah info"-Yeji.

"Saya bisa jelaskan"-Jeno.

Jeno tiba-tiba masuk ke dalam ruang rapat.

"Waktu itu Saya sedang di rumah sakit. Kebetulan anak Saya sedang sakit. Dan ketika Saya lewat di parkiran, Saya mendengar Dia menelfon seseorang. Dia berencana untuk bunuh Soobin dengan cara menyuruh seseorang untuk mengendarai sebuah mobil atau truk yang sangat besar dan menabrak mobil yang Soobin tumpangi sehingga seolah-olah itu adalah kecelakaan. Namun sayangnya Soobin tidak meninggal, yang meninggal malah Donghwa tunangannya Soobin. Jika Soobin meninggal, Yeonjun akan sepenuhnya punya dia. Harta Yeonjun akan dikuras habis oleh dia. Dan ini hal lebih parahnya, jika Soobin meninggal, Yeji akan mendekati Donghwa dan merebut Donghwa dari Soobin. Saat Saya ada disana kebetulan Ia juga melihat Saya di parkiran. Dia menghampiri saya dan memberikan Saya uang tutup mulut. Awalnya Saya akan menerimanya, tapi ini menyangkut kebahagiaan Soobin. Saya tidak suka melihat Soobin menangis sampai depresi. Mau bagaimanapun Soobin pernah menjadi orang yang sangat Saya cinta"-Jeno.

"Jangan fitnah kamu, Yeji itu orang baik², ga mungkin dia begitu"-Yeonjun.

"Betul tuh, jangan fitnah"-Yeji.

"Saya Ada buktinya"-Jeno.

Jeno menyetel rekaman suara Yeji. Yeonjun ternganga mendengarnya. Ia tidak menyangka Yeji yang Ia kira orang baik ternyata sejahat itu.

"Kalian percaya sekarang?"-Jeno

"OOOHH JADI KAMU YANG BUAT DONGHWA MENINGGAL?!?!?"-Soobin.

Soobin berdiri dari tempatnya.

"DASAR LONTE!!!"-Soobin

Soobin menarik rambut Yeji dan memukuli wajahnya. Ia juga menendang tubuh Yeji. Yeji berteriak minta tolong karena kesakitan.

"Soobin stop Soobin"-Jaehyun berusaha menarik Soobin.

"LU JAHAT BANGET BANGSAT!!! LU GA TAU GIMANA RASANYA KEHILANGAN ORANG YANG LU CINTA KAN!?!?!"-Soobin.

Soobin sudah tidak bisa dikendalikan. Ia terus menghajar Yeji sendirian. Walaupun Yeonjun dan Jaehyun sudah turun tangan, Soobin masih saja menghajar Yeji.

"SOOBIN LEPASIN SOOBIN"-Hyunsik.

Hyunsik berhasil membuat Soobin melepaskan Yeji. Kemudian Hyunsik memeluk Soobin dan mengelus kepalanya. Ia membersihkan beberapa helai rambut Yeji yang terlepas di tangan Soobin.

"Dia jahat banget pak"-Soobin.

Soobin menangis di dada Hyunsik.

"Mas, aku bisa jelasin kok. Dia itu bohong"-Yeji.

"Ga perlu, sudah ada bukti yang jelas"-Yeonjun.

Yeji berlutut di hadapan Yeonjun. Ia memohon agar Yeonjun membantunya.

"Ga!"-Yeonjun.

"Aku mohon"-Yeji.

"Ga! Saya ga mau liat muka kamu lagi! Kamu udah buat Saya sakit hati. Saya pikir kamu orang baik baik. Dan hubungan kita sampai sini aja. Kita putuskan hubungan pertunangan kita"-Yeonjun.

"Mas jangan mas, aku tulus kok sama kamu"-Yeji

"Bohong"-Yeonjun.

"Bawa dia sekarang!"-Jeno.

Polisi memegangi Yeji dan membantunya untuk berdiri. Ketika Yeji berdiri, Yeonjun membersihkan darah yang keluar dari kening Yeji yang ada di sepatunya.

"LU!!! KENAPA LU LAPORIN GUA?!?! DASAR PENGEMIS MISKIN!!! GUA SUMPAHIN HIDUP ANAK LU YANG KANKER ITU GA AKAN LAMA!!!"-Yeji.

"Sana!"-Jeno.

Sekelompok polisi tersebut membawa Yeji ke kantor polisi.

"Saya permisi"-Jeno.

"Jeno"-Soobin.

"Makasih"-Soobin.

Jeno mengangguk. Soobin melepaskan pelukan Hyunsik lalu beralih memeluk Jeno.

"Makasih sudah mau bantu Jeno"-Soobin.

"Anything for you my love"-Jeno.

Jeno melepaskan pelukannya. Kemudian ia menatap Soobin. Kemudian ia mencium kening Soobin.

"You always be my love Soobin"-Jeno.

Soobin tersenyum lalu mengangguk.

"Jangan sedih lagi ya"-Jeno sambil mengelus pipi Soobin.

"Iya, Hati-hati"-Soobin.

Jeno mengangguk.

"Pak Yeonjun, Saya titip Soobin ya pak"-Jeno

"I-iya Jeno"-Yeonjun.

"Pak Jaehyun, pak Hyunsik, Saya titip soobin ya"-Jeno

"Iya"-Jaehyun & Hyunsik.

"Saya permisi"-Jeno.

Jeno pergi meninggalkan ruangan.

"soobin"-Hyunsik kembali memeluk Soobin.

Semua yang ada di ruangan menghela nafas lega.

"Sepertinya rapatnya dilanjutkan di lain waktu saja ya, kita biarkan Soobin istirahat dulu"-Jaehyun.

"Baik Pak, Saya juga pamit pulang ya pak"-Yeonjun.

"Iya pak"-Jaehyun.

"Soobin, Saya pulang dulu ya. Jangan sedih lagi"-Yeonjun.

Soobin mengangguk.

"Titip Soobin ya"-Yeonjun.

"Iya Pak"-Hyunsik.

Eomma For YeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang