11

445 30 4
                                    

Soobin membuka matanya. Betapa terkejutnya ia melihat wajah Yeonjun sangat dekat dengannya. Dan bibirnya juga menempel dengan bibirnya. Ia pikir Yeonjun akan memberikannya susu atau permen. Namun ternyata Yeonjun malah mencium bibirnya.

Bibir Yeonjun terus bergerak melumat bibir Soobin. Soobin berusaha mendorong pundak Yeonjun. Namun sayangnya tenaga Yeonjun lebih besar darinya.

Kemudian Yeonjun menekan tengkuk Soobin untuk memperdalam ciumannya. Kemudian Yeonjun kembali melumatnya dengan lembut. Kemudian Yeonjun melepaskan tautan bibirnya dan menatap bibir Soobin yang basah karenanya.

"Manis kan?"-Yeonjun.

Soobin masih diam mematung mencerna apa yang telah terjadi.

"Buka mulutmu"-Yeonjun.

Soobin menuruti Yeonjun untuk membuka mulutnya. Kemudian Yeonjun kembali mencium bibir Soobin lalu memasukkan lidahnya ke dalam mulut Soobin. Sesekali ia menghisap lidah Soobin.

Yeonjun kembali melepaskan tautannya. Kemudian ia membaringkan Soobin lalu mengukungnya. Yeonjun menatap wajah Soobin yang memerah. Kemudian ia kembali mencium Soobin sambil memasukkannya tangannya ke dalam baju Soobin dan meraba tubuhnya.

Yeonjun lalu turun menciumi leher Soobin. Soobin mendesah ketika Yeonjun menciumi lehernya secara perlahan. Kemudian Yeonjun membuka seluruh pakaian yang dipakai Soobin. Ia menatapnya dengan kagum tubuh putih mulusnya itu.

Yeonjun mulai mencumbu seluruh tubuh Soobin. Lalu Yeonjun mengangkat kaki Soobin dan menjilat holenya yang sukses membuat Soobin terkejut.

Yeonjun kembali mencumbu tubuh Soobin. Kemudian ia menatap Soobin yang wajahnya memerah. Ia mulai membuka pakaiannya. Soobin terdiam kagum melihat tubuh Yeonjun yang sangat indah tersebut. Dadanya yang bidang, dan perutnya yang kotak² itu menarik perhatian Soobin.

"Kalau kamu suka, kamu bisa menyentuhnya"-Yeonjun.

Soobin meraba tubuh Yeonjun yang indah itu secara perlahan dan lembut sehingga sukses membuat Yeonjun mendesah sambil mengangkat kepalanya karena terangsang.

"Elus yang ini Soobin"-Yeonjun sambil mengambil tangan Soobin lalu meletakannya di lehernya.

Soobin menuruti perintah Yeonjun. Ia mengelus leher Yeonjun. Kemudian Yeonjun kembali melahap bibir mungil Soobin. Tangannya meremas dada Soobin dan sesekali memainkan putingnya.

"Ahhh. . . "-Soobin melepaskan tautannya dan mendesah karena Yeonjun terus memainkan putingnya.

Ia sepertinya sudah benar-benar terangsang. Ia sudah basah. Juniornya sudah menegang.

Tangan Yeonjun menahan pipi Soobin. Kemudian ia mencium lagi bibirnya yang mungil itu secara brutal. Kemudian tangannya meraba hole Soobin. Lalu ia memasukkan satu jarinya ke dalam holenya.

"Akhh. . . "-Soobin.

Ia terkejut karena ini. Belum pernah ada satu benda pun masuk ke dalam holenya.
Kemudian Yeonjun menambah satu jarinya lagi. Lalu ia mengocok hole Soobin dengan jarinya.

"Aaangghhh. . . Eumhhh. . . Aanghh. . ."-Soobin.

Soobin mengerang setiap Yeonjun menggerakkan jarinya. Sekarang Yeonjun menambah menjadi 4 jari. Ia kembali mengocok hole Soobin dengan 4 jarinya tersebut.

Yeonjun mengeluarkan jarinya. Kemudian ia menjilat jari jarinya. Soobin mulai takut melihat ekspresi Yeonjun yang seperti ingin makan orang tersebut.

Yeonjun mulai memainkan juniornya di luar hole Soobin. Soobin bergerak tidak nyaman karena risih dengan sesuatu yang mengganggu holenya.

"Saya masuk ya"-Yeonjun.

Soobin tanpa sadar mengangguk. Yeonjun mulai memasukkan kepala juniornya yang membuat Soobin sukses berteriak.

"PAK SAKIT PAK!!"-Soobin.

"Sssttt. . . Nanti Yeonbin bangun"-Yeonjun.

"Bapak, ini sakit. . . "-Soobin mulai menangis.

"Jangan nangis sayang, saya masukin pelan-pelan ya"-Yeonjun.

Soobin mengangguk. Yeonjun memasukkan juniornya perlahan dan sukses membuat soobin mengerang. Holenya mengeluarkan bercak darah ketika Yeonjun memasukkan juniornya. Ini benar-benar pertama kalinya Soobin melakukan itu. Begitu juga Yeonjun. Yeonjun juga pertama kalinya melakukan ini.

Yeonjun menjilat jari jarinya. Kemudian ia memasukkan jarinya ke dalam mulut Soobin.

"Hisap ini kalau sakit"-Yeonjun.

Yeonjun mulai menggerakkan pinggangnya. Ini memang benar-benar sakit. Soobin melepaskan tangan Yeonjun dari mulutnya dengan tangannya. Ia kemudian meremat remat tangan Yeonjun.

"Sakit pak"-Soobin menangis.

"Tahan Soobin"-Yeonjun.

Yeonjun malah mempercepat temponya. Ia senang melihat Soobin menangis karena kesakitan. Semakin kencang tangisannya maka semakin cepat pula temponya.

Sampai akhirnya Soobin menemukan titik nikmatnya. Ia mendesah setiap kali Yeonjun menghentakkan pinggangnya sebagai respon kenikmatan.

"Soobin, saya mau keluar"-Yeonjun.

Soobin mengangguk.

Tak lama kemudian benar saja, ia mengeluarkan cairan putihnya di dalam hole Soobin. Yeonjun mengeluarkan juniornya. Melihat ada sedikit cairan yang keluar, ia kembali memasukkan cairan tersebut dengan tangannya.

Yeonjun tersenyum melihat Soobin di bawahnya. Ia mengecup kening Soobin lalu mengecup bibirnya. Ia mendekat ke telinga Soobin.

"Soobin, saya jatuh cinta sama kamu. Saya suka sama kamu. I love you Soobin"-Yeonjun sambil mengecup telinga Soobin.

Soobin mendengarnya. Namun karena ia sedang sakit, ia merasa sangat kelelahan dan kehabisan energi sehingga dengan mudahnya ia memenamkan matanya dan tidur.

Yeonjun turun dari ranjang Soobin lalu memakai pakaiannya kembali. Kemudian ia membantu Soobin memakai pakaiannya.

"Darah? Soobin masih perawan?"-Yeonjun

"Waw"-Yeonjun sambil memakaikan Soobin celana.

Yeonjun menggendong Soobin dan memindahkannya ke sofa yang ada di kamar Soobin. Lalu ia mengganti sprei agar Soobin bisa tidur dengan nyaman dan tidak terasa basah.

Setelah menggantikan spreinya, Yeonjun kembali menidurkan Soobin di ranjangnya. Soobin benar-benar kelelahan sampai-sampai ia tidak bangun.

Yeonjun turun untuk menaruh sprei milik Soobin di mesin cuci dan menaruh makanan yang seharusnya Soobin makan tadi. Sebelum ia menaruhnya, ia mencium bercak darah yang ada di sprei Soobin tersebut.

Setelah ia menaruh spreinya, ia kembali ke kamar Soobin. Ia mengambil kursi belajar milik Soobin dan menaruhnya di samping ranjangnya. Ia menatap Soobin yang masih nyenyak tidur.

"Maaf ya, saya buat kamu kesakitan sayang"-Yeonjun sambil mengelus rambut Soobin.

Yeonjun mengambilkan plester demam lagi dan menggantinya dengan yang baru. Lalu Yeonjun kembali duduk di kursi tersebut dan memejamkan matanya.

Eomma For YeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang