Flashback on
Bar
Malam 23.20
Sekumpulan remaja tengah asik minum sambil sesekali mengobrol riya, Patih yg tidak bisa minum hanya melihat saja sedangkan yg lainnya asik melakukan kegiatannya masing-masing seperti Fot yg saat ini tepat di atas panggung Gemi sambil bercumbu mesra, dan Pandi yg memeluk Nata dengan posesif dengan sesekali mencium leher Nata, Patih yg tak kuat melihat itu diya pun pergi mencari keberadaan Joan. Melihat kepergian Patih seperti lampu hijau bagi Pandi, melihat Nata yg sudah mulai terangsang dengan cepat Pandi membawa Nata kepangkuan nya iya mulai membuka kancing baju Nata dengan sesekali mencium dada mulus milik Nata."Malam ini ku akan jadi milikku sepenuhnya Nat"Pandi.
Merasa tubuhnya digerayangi Nata mencoba memberontak namun dikarenakan pengaruh obat perangsang yg di berikan oleh Pandi ditambah lagi tenaganya yg tak sekuat Pandi, nata hanya mampu meminta tolong.
"Tidakkkk....akkk.emmmm...gemm...akk"
"Tolongggg...gemmiii"Nata, dengan sedikit kesadaran nya.Mendengar suara minta tolong Nata dengan cepat Gemi meletakkan Fot di samping nya lalu berdiri dan menarik Nata dari pangkuan Pandi dan langsung menyelimuti Nata dengan jaket nya, karena memang Nata sudah hampir tak memakai atasan hanya tersisa celana saja.
Sedangkan disisi Joan diya sedang asik menarik mengikuti alunan musik bar, saking asyiknya Joan tanpa ia sadari sudah ada lelaki yg imut di sampingnya memegang lengan bajunya.
"Joan, ayok pulang ajak juga yg lainnya, mereka sudah mabuk"Patih memegang ujung baju Joan.
"Mmm baik lah" keluar dari kerumunan dan menuju meja mereka.Sesampainya di sana keduanya terkejut melihat Gemi yg sedang menari kerah baju Pandi, terlihat keduanya sedang cekcok dengan Fot yg menahan tangan Gemi agar tak memukul Pandi, sedangkan Nata sekarang sudah tak sadar kan diri dengan tubuh yg ditutupi olh jaket Gemi. Melihat itu dengan cepat Joan melerai keduanya.
"Kalian knp"Joan yg terlihat emosi sambil sesekali melihat Nata yg terlihat gelisah.
"Kak Fot takut"Fot sambil memeluk tangan Gemi dari belakang, melihat sang kekasih yg seperti ketakutan Gemi tak menjawab melainkan langsung menggendong tubuh Nata ala koala dan 1 tangan nya menggenggam tangan Fot dan pergi dari sana tanpa melihat ke belakang.Flashback off
Kamar Nata
Tempat tidurSetelah mendengar cerita Nata, (?) langsung mengepalkan tangannya memperlihatkan dirinya sangat marah sekarang, Nata mengerti jika kekasihnya marah pun mempererat pelukannya dan menyembunyikan kepalanya di dadaFlashback sang kekasih.
"Sudahlah lagi pula diya tak berhasil ayyy"cicit Nata sambil menunduk merasa bersalah. Merasa jika Nata ketakutan iya meredam emosi nya dan mulai mengelus kepala Nata dengan lembut hingga Nata tertidur di pelukannya.'beraninya menyentuh milikku'(?)
Pagi✨
Minggu 08:40Sepasang kekasih yg masih bergulat dengan alam mimpinya itu pun terbangun untuk menyamarkan matanya dengan cahaya yang masuk, merasa tidur nya lumayan nyenyak jadi Pandi meregangkan otot-otot tubuhnya, saat tengah asik meregang otot-otot badannya dia tersadar bahwa kekasihnya yg tepat di sampingnya sama sekali tidak bergerak sedikit pun.
"Sayang bangun"Pandi sambil menggerakkan badan kekasihnya.
Merasa tak ada respon dengan cepat Pandi memeriksa kekasihnya yang masih tertidur mungkin, merasa tak ada respon Pandi dibuat semakin panik, Pandi pun akhirnya membawa sang kekasih ke rumah sakit.Rumah Sakit
Terlihat seorang pria yang sedang mondar-mandir sambil sesekali mengintip ke ruang tempat sang kekasih dirawat, tak lama kemudian datanglah 4 pemuda yang terlihat panik menghampiri Pandi, ke4 pemuda itu adalah Nata, Joan dan GemFot.
"Pan bagaimana keadaan Patih sekarang"Joan
"Tenang lah Dokter akan menanganinya"Gemi merangkul pundak Joan untuk menenangkan sahabatnya, sedangkan dari Pandi tak ada tanggapan sama sekali, malah Pandi terus menatap Nata dengan tatapan yg tak bisa di artikan.
Saat mereka masih dengan pikiran masing-masing dokter pun keluar dari ruang perawat yang ditempati oleh Patih.
"Syukur lah, untuk saat ini tidak terlalu berbahaya, tapi saya anjurkan pasien untuk tidak melakukan aktivitas berat terlebih dahulu, itu tidak baik untuk jantung pasien"Dokter, setelah mengatakan itu dokter pun mempersilahkan mereka untuk menjenguk pasien.
"Terima kasih Dok"Nata langsung masuk diikuti dengan yang lainnya.Ruang inap Patih
"Heyy bagian kondisi mu Tih, apa ada yg tak nyaman" Joan sambil mendekat dan duduk di kursi persis sebelah ranjang inap Patih.
"Mmmmm aku gpp Joannnnn"Patih sambil menatap Joan dengan sesekali curi² pandangan pada Pandi yg menatapnya datar.
"Syukurlah kalau kau baik-baik saja, kau tahu aku sangat khawatir saat mendengar kabarmu dari Pandi"Nata yang terlihat khawatir sambil sedikit memeluk Pandi yang dibalas pula oleh Pandi dengan merangkul pinggang Nata dengan posesif. Gemi dan Fot tak mengatakan apa-apa hanya memperhatikan percakapan mereka.
"Kak aku lapar"Fot sambil berbisik, menggoyangkan tangan Gemi ke kiri dan ke kanan.
"Sutttttt sebentar ya FotFot"Gemi sambil sedikit berbisik agar kekasih kecilnya itu tidak kembali merengek.
"Mmmm kalian mau nitip makan ga?"Gemi
"Gem aku kaya biasa yah"Nata, mendengar itu Gemi pun hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Yaudh ngikutin kayak pesanan Nata aja kami"Joan sambil memegang pundak Gemi yang langsung membuat wajah Gemi berubah.
"Napa muka Lo masam banget"Pandi
"Jangan pegang pundak gua ga suka"dengan nada yg seketika dingin, menyadari yg dimaksud oleh Gemi, dengan cepat Joan melepaskan tangannya dari pundak Gemi.
"Yaudh kami keluar dulu kasian FotFotku"Gemi sambil memegang erat pinggang Fot...Gimana udh ketemu jawaban nya?
Udh tau siapa (?)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Face (joongdunk) [End]
Teen FictionINFO INI CERITA BXB (GEY) SAKIT PENGHIANATAN LUKA DARAH KEPERCAYAAN 🔞🔞🔞