03.

501 21 6
                                    


Malam
19.00
Rumah Nata

Sepuluh sekolah Nata langsung pulang di antara olh Pandi, acara kencannya dengan Pandi tak jadi karena Pandi menemani Patih ke rumah sakit. Karena merasa bosan Nata memain kan ponselnya untuk menghubungi seseorang.

Telpon
"Heyyyy,,,,,,ayy aku suka liat sifatmu yang seperti memujanya aku suka itu, apalagi melihat muka mereka yang menggunakan topeng yang sangat tebal, sungguh lucu kan aku suka melihat mereka seperti orang bodoh"Nata
"Ayyy sampai kapan kau akan begini, kau tak lelah berpura bodoh, aku saja lelah melihatmu," (?)
"Heyyy ayok lah ayyy kau tak liah tampang polos yg pereka pasang di depan ku itu sangat menarik, aku menyukainya"ucap Nata dengan nada yg sedikit manja
"Baik lah itu mau mu kan, aku akan mengikuti yg jasa asal jangan sampai melukai mu atu aku yg akan bertindak" (?)
"Kekasih ku memang yg terbaik"Nata dengan sedikit terkekeh.
"Ohhh iya ada lagi aku tak suka milikku di sentuh org paham!!"(?)
"Iya iya aku tau yaudh ayok kita jalan aku mau keluar aku males di rumah boleh kan?"Nata nada sedikit manja dan memohon.
"Apa ku pikir aku bisa menolak kemauan mu ayyy, yaudh aku siapa² langsung otw ayyy"(?)

Saat panggilan berakhir dengan terburu-buru Nata bersiap-siap, iya berlari lari ke sana kemari mengambil keperluannya tanpa sengaja ia terjatuh dan melukai tangannya.
"Akkk...sial sekali"sambil merapikan bajunya yang berantakan kemudian lanjut mempersiapkan diri.

"Nataaaa sayang ada teman mu datang, cepat turun kasian lama nunggu"bunda Nata.
Mendengar itu dengan sedikit berlari Nata cepat-cepat menuruni tangga menuju pintu rumah sampai hampir tak sempat berpamitan dengan bundanya.
"Bunnn Nata jalan dulu yah dadah Bunnn"Ucapnya sambil berteriak ke depan rumah, melihat kelakuan anaknya bunda Nata hanya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh...

Mobil

"Kenapa berlarian seperti itu hati-hati nanti ku terluka, bagaimana kalo ku jatuh!"(?)
"Aku sudah terluka lihat ini sungguh sakit"ucap nata sambil meluncurkan tangannya yang terluka, dengan nada yang manja dan sedikit cemberut yang terlihat lucu.
"Baru saja ku bilang memang ceroboh"
"Sini aku obati"(?)
"Akkk...cakit"sebenarnya tidak terlalu sakit tapi dikarenakan Nata ingin dimanjakan olh sang kekasihnya jadi yah diya berputar pura sakit padahal tidak.

Taman
20:00
Terlihat sepasang kekasih yg sedang bercumbu mesra di bangku taman, tanpa mereka dua sadari ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka dari kejauhan,
"Memang tak tahu tempat tadi di WC sekarang di taman, aku yang malu melihatnya" sambil menggelengkan kepalanya, iyah itu adalah fot yang tidak sengaja lewat di taman tersebut karena habis dari supermarket.

Saat sedang asyik memakan es krimnya Fot terkejut karena melihat Nata yang duduk di kursi seperti sedang menunggu seseorang, dengan setengah berlari dia mendatangi Nata.
"Kak knp di sini kak sedang menunggu siapa?"
'Apa kak Nata sedang menunggu kak Pandi yah atu aku tanyakan langsung' ucapan fot dalam hati sambil menimbang-nimbang apakah bertanya atau tidak.
"Kak sedang menunggu pan_"terpotong karena dijawab duluan olh Nata.
"Ahh tidak, aku tidak sedang menunggu siapa² ko, cuma lagi jalan cari angin heheheh"
"Kau sendiri kenapa di sini, kau dengan Gemi di sini?"tanya Nata sedikit kaku dan terlihat seperti panik.
Saat akan menjawab Fot menerima telepon, saat Fot sedang sibuk dengan telpon nya tampak disadari ada orang yang memperhatikan mereka berdua dari kejauhan, yang terlihat seperti sedang memainkan ponselnya.

Telpon Fot
"Tumben sekali kakak meneleponku malam begini, ada apa kakak rindu"Fot dengan has manjanya.
"Iya kaka rindu, ku tak kerumah fotfot"Gemi, iyah yang sedang menelpon adalah Gemi.
"Aku tidak bisa kak"
"Kak telpon aku cuma ingin tanya itu saja?"Fot.
"Mmmm iya FotFotku"
"Ya sudah kalau tak bisa kakak matikan telepon nya bayyyy"Gemi, sebelum Fot menjawab telponnya sudah dimatikan sepihak olh Gemi.

"Sudah memamerkan kemesraannya di depanku"
"Wahhh aku iri sekali andaikan Pandi seperti itu" ucap Nata sambil memasang wajah sedih.
"Aku sarankan kakak lebih baik pulang, ini sudah malam tidak baik untuk orang semanis kakak di taman sendirian seperti ini"Fot menunjukkan senyumnya yang manis.
"Kau adalah adikku yang terbaik sangat manis"Nata sambil mencubit pipi Fot, yang terlihat menggemaskan.
Fot sama sekali tak menjawab diya haya tersenyum dengan manis.
"Ya sudah kakak pulang ya, fotfotnya kakak sudah menyuruh kakak pulang kan, oh iya FotFot juga pulang yah"Nata berbalik badan dengan senyumnya yang seketika hilang 'kepolosan yang lucu' ucap Nata dalam hati seperti nada mengejek.

Menurut kalian siapa (?) yg jalan sama Nata?
Fot jahat atau baik?
Tih jahat atau baik?
Atau Nata yg jahat?.
Maaf telat hehe🙏😅

Sweet Face (joongdunk) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang