20.

301 20 1
                                    


Rumah Sakit.

Joan berdiri seperti biasanya. Joan memperhatikan setiap jengkal tubuh dari kekasihnya itu yg berbeda di balik kaca besar yg memberi suatu batasan pada keduanya. Perlahan tapi pasti Joan berjalan kearah ruang inap Nata, tepat di depan pintu itu langkah Joan terhenti. Jujur saja Joan berniat untuk melawan rasa takut dan sakitnya hari ini, Joan ingin menemui Nata, akan tetapi tepat sebelum masuk, Joan kembali merasakan gejolak rasa sakit nan takut yg selalu menghantui nya, hal itu selalu manjadi tembok yg menghalangi pertemuan antar keduanya. Bahu Joan kembali bergetar saat iya ingat kejadian malam itu. Perlahan Joan berbalik kembali ke arah kaca yg selalu menjadi penghalang keduanya.

"Maaf aku tak bisa menepati janjiku hiks hiks"bahu Joan kembali bergetar serta kedua tangan dan dahi Joan yg menempel pada kaca penghalang antar keduanya.



Flashback On
Lanjutan flashback bagian ep11

"Maaf ini salah ku seharusnya aku bisa ngobrol diri ku"Joan dengan masih memeluk Nata.

"Tolong aku"Nata membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Joan dan langsung memeluknya erat menyembunyikan wajahnya di carok leher milik Joan, dan terdengarlah tangis tangis pilunya, tangisan itu sangat pilu dan menyayat hati di telinga Joan.

Tempat saat Joan merasa Nata mulai tenang, perlahan Joan lerai peluk keduanya. Dengan tangan kekar nan gagah itu Joan tekup wajah Nata. Joan bisa melihat hidung dan mata yg sembap itu, hal itu mampu membuat Joan menahan gemas akan sikap Nata yg terlihat menggemaskan, di tambah bibir yg maju beberapa senti dan mata yg berkedip beberapa kali membuat Joan mati-matian menahan gemas.

"Nata knp"ucap Joan lembut, bukannya menjawab Nata malah melengkung bibirnya kebawah dengan mata yg kembali berkaca-kaca, yg malah menambah kesan menggemaskan di mata Joan.

Cup, Cup, Cup

Tiga kecupan mendarat tepat di kedua mata dan bibir Nata. Hal itu mampu membuat Nata yg awalnya ingin menangis menjadi salting brutal, yg mengakibatkan Nata langsung membalikkan tubuhnya dan langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya untuk menutupi wajahnya yg memerah bak kepiting rebus.

"Ta-Ta, malu nyaaaa"goda Joan saat melihat tingkah Nata yg menggemaskan itu.

"Tidak Nata tidak malu koooo"ucap Nata dengan kelagapan seperti salah tingkah.

"Baiklah Ta-Ta tak malu, Jo yg salah"ucap Joan, hal itu mampu membuat Nata kembali salah tingkah, yg menambah kesan menggemaskan di mata Joan.
~
~
Saat ini terlihat Joan dan Nata yg sudah berbaring di tempat tidur Joan dengan Joan yg memeluk Nata. Keduanya hening, Joan yg masih memeluk Nata dengan penyehatan dan Nata yg sesekali menggosokkan wajahnya di dada bidang Joan. Setelah sekian lama akhirnya Joan pun membuka suara terlebih dahulu.

"Nata mau minta tolong apa"tanya Joan dengan lembut dan tangannya yg mengelus surai hitam milik Nata.

Saat mendengar suara Joan, dengan perlahan Nata memperbaiki posisi nya menjadi berhadapan dengan Joan.

"Joan mau membantu Nata"tanya Nata ragu.

"Tentu"Joan

"Mereka menghianati ku"Nata dengan mata yg berkaca kaca.

"Siapa Ta"Joan

"Semuanya"Nata.

Nata yg melihat ekspresi kebingungan yg di tunjukkan Joan pun paham. Perlahan Nata mejelaskan semuanya, dari dirinya yg tau tentang kematian Gelisa yg diakibatkan kekasihnya sendiri dan juga iya mendapatkan penghianatan dari sahabatnya sendiri.

"Nata ingin aku membantu apa"Joan

"Dekati Patih"Nata, seketika Joan melotot saat mendengar ucapan Nata.

"Aku menyukaimu,"lirih Joan
"Jika ku tak bisa menerima ku tak apa"
"Tapi tak begini juga"ucap Joan dengan sedih akibat merasa di tolak.

Cup

Mata Joan seketika membelalak, Joan tak bisa berekspresi apa paun dirinya terkejut karena Nata tiba tiba menciumnya tepat di bibirnya.

"Dengar akan aku"
"Joan tak harus menyukainya, Joan cukup buat seisi sekolah tau jika Joan menyukainya"
"Sisanya serakah pada ku"
"Joan mengerti"Nata dengan mengelus punggung lengan Joan dengan lembut.

"Jujur saja aku belum bisa mencintaimu,"lanjut Nata

"Kenapa"ucap Joan lirih, Joan merasakan desak di dadanya saat mendengar ucapan Nata.

"Aku akan memberimu kesempatan untuk mendekati ku"Nata tersenyum manis.

"Sungguh"ucap Joan dengan semangat. Nata hanya memberikan sebuah anggukan pelan dengan senyum yg tak hilang dari wajah cantik nya.

"Aku akan mendapatkan mu"Joan dengan mengedipkan sebelah matanya. Nata terkekeh pelan saat melihat tingkah Joan.

"Semoga berhasil Tuan"goda Nata.
"Mmmm Jo"Nata

"Apa Ayy"Joan, seketika mata Nata membulat sempurna.

"Ay?"tanya Nata bingung.

"Iya Ayy"
"Ku milikmu sekarang"
"Hanya aku yg boleh memanggil Ta begitu"
"Ayy,Ayy,Ayy"ulang Joan, Nata kembali tersipu malu saat Joan memanggilnya begitu.

"Ayyyyyyy"teriak Joan panjang membuat Nata semakin salah tingkah.

Nata menatap wajah Joan lama, Nata merasa sedikit ragu mengatakan ini, tapi Nata ingin mencobanya, Nata pun menarik napas dalam-dalam untuk kembali bersuara.

"Berjanjilah kau tak akan meninggalkan ku"
"Berjanjilah kau akan selalu ada untuk ku"ucap Nata dengan menatap Joan dengan penuh harapan.

Joan terkejut saat mendengar ucapan Nata, tapi dengan cepat tampa rasa ragu sedikitpun Joan menjawab Nata.

"Aku Joandra Bima Putra, berjanji akan selalu ada dan selalu bersama dengan Darlin Nata Kusuma, aku juga berjanji akan melindunginya dan menjaganya dengan seluruh hidupku"jawab Joan dengan lantang. Keduanya mengikat janji itu dengan janji kelingking. Perlahan Joan mendekatkan wajahnya ke wajah Nata, Joan satukan kening keduanya bersamaan dengan rasa hangat yg menjalar ke seluruh tubuh keduanya.

'Ku harap aku tak salah tempat lagi'

Flashback Off.


Awalnya Nata hanya ingin memberi pelajaran pada Pandi dan Patih saja, akan tetapi semuanya berubah saat Fot juga ikut andil dalam rasa sakit yg Nata terima, Rencana yg Nata buat berubah total saat akibat campur tangan Fot.

~

Joan terlihat sedang melamun, iya terlihat tersenyum tipis saat ingatan masa² indah ketika bersama dengan Nata berputar di kepalanya. Akan tetapi lamunan itu buyar saat hp nya bergetar, Joan angkat layar hp nya dan melihat siapa yg sudah menggangunya itu. 'Joss'

Telpon...

"Ada apa"Joan

"Tuan diya masih hidup"Joss





Maaf kalo typo ✨
Maaf kalo ga nyambung🙂

Sweet Face (joongdunk) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang