09.

273 19 2
                                    


Sekolah


Seorang lelaki yg tampan nan gagah sedang menggendong seorang pria cantik yg terlihat sedikit lusuh dengan pelipis yg terluka.

"Ini rencana mu kan?"Nata masih tetap menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang kekasih.

"Jika aku tak melakukannya kpn ini akan berakhir"Joan sambil terus berjalan tampa melihat Nata sedikitpun.

"Kau marah"Nata dengan murung.

"Aku sudah bilang jangan menyakiti dirimu, tapi lihat apa yg ku lakukan"Joan berhenti dan melihat Nata yg di gendongannya lalu kembali melihat ke depan dan melanjutkan langkahnya.

"Knp mereka mau menuruti mu?"Nata wajah penuh tanya.

Flashback on

Setelah melihat kepergian Gemi dan Nata, Joan ikut pergi untuk mendatangi org yg telah membuat Nata terluka, sesampainya di tempat yg di tuju sudah ada 5 wanita yg sudah acak-acakan dengan tubuh penuh lebam dan mata yg sembap akibat menangis.

"Kak Joan tolong kami hikss"Meli, dengan di ikuti yg lain nya.

"Kalian tau apa kesalahan kalian?"Joan berjalan mendekat dan mencengkram kuat wajah wanita di depannya, sambil menunjukkan senyum yg begitu menakutkan bagi siapapun yg melihatnya.

Melihat senyum Joan, seketika mereka yg di ruangan itu merasakan perubahan suasana yg begitu mencekam. Para wanita yg awalnya menangis kini diam dengan tubuh yg sudah bergetar hebat, sungguh mereka akan mati karena intimidasi yg di lakukan Joan sangat lah besar sampai membuat salah satu dari mereka pipis di celana.

"Aku ingin kalian melakukan sesuatu, jika kalian tak melakukannya kalian akan merasakan yg lebih dari ini!!!..."Joan berdiri tegak dan menatap ke arah mereka yang sudah membully Nata dengan tatapan elangnya.

"A-Apa ka-kak"Giya, dengan terbata bata karena larutan.

Bukanya menjawab Joan malam berjalan dengan sengaja menginjak kaki milik Giya hingga Giya berteriak histeris.

"Maaf aku tak sengaja, aku tak melihatnya atau aku melihatnya"cuap Joan, yg terdengar seperti dejavu bagi Giya, Iyah Giay adalah org yg menyiram Nata dengan sengaja waktu itu.

"Ku membuat kaki kekasihku terkilir maka aku buat kaki mu patah"Joan dengan ekspresi datarnya.

Giya sama sekali tak menjawab, karena sekarang Giya sudah tak sadarkan diri karena kakinya di patahkan olh Joan. Setelah melakukan itu Joan langsung beralih menatap Tiya.

"Aku ini kalian membully Nata lagi, seperti yang direncanakan olh Fot"Joan

"Tidak kami tak akan hiks menyentuh Nata lagi aku mohon lepaskan kami hiks hiks"Tiya sambil menangis sesenggukan.

"Aku belum melanjutkan kata kata ku"Joan dengan tajam menatap Tiya karena memotong ucapan.

"Aku ingin kalian mengikuti rencananya dan memasukkan rencanaku di dalam rencananya,,"Joan dengan santainya.

"Tapi jangan sampai menyakitinya"Joan langsung berjalan menuju pintu untuk pergi, tapi sebelum Joan pergi, Joan menoleh ke belakang dan melanjutkan ucapannya.

"Main kan Dramanya, harus bunuh ular"
"sebelum kalian mendorongnya ucapkan kalimat itu" Joan langsung pergi meninggalkan mereka.

Flashback off

Setelah mendengar cerita dari Joan, Nata cukup terkejut karena yang dia tahu kekasihnya adalah lelaki yang lembut dan baik. Saking asyiknya Nata dengan pikirannya diya tak sadar kalo sudah di UKS dengan posisi Joan duduk di atas kasur uks dengan Nata yg masih di pangkuannya.

"Ayyy apa kah sakit"Joan dengan lembut mengelus pipi gembul milik Nata.

"Ayy aku ok, ini ga sakit ko"dengan menunjuk senyum manisnya pasa Joan.

"Jangan ulangi lagi"Joan mendekati bibirnya  cup dan mencium luka Nata dengan lembut.

"Ayyy mereka sudah tau, bagian ini aku harus bagaimana menjelaskannya pada Gemi diya pasti marah pada ku dan di~" ucap Nata terpotong karena Joan melumat bibirnya.

"Ahhhhhh~me"desah Nata

"Tidur lah, saat ku bangun semuanya akan selesai"Joan dengan lembut mengangkat tubuh Nata dari pangkuannya untuk berbaring di tempat tidur. Melihat Joan yg akan beranjak dari duduknya dengan cepat Nata memang lengan Joan sambil menggelengkan kepalanya dengan pelan, melihat itu Joan mengerti maksud Nata dan langsung ikut merebahkan dirinya di samping Nata dan membawa Nata kedalam pelukannya.

Disisi lain seorang pria berjalan dengan tatapan kosong dengan pikirannya yg kacau, diya sangat pusing sekarang kepalanya penuh dengan pertanyaan², bagaimana tidak kekasihnya sendiri yg menyakiti kakaknya selain itu apa yg diya dengar dan lihat tadi seorang Joan yg terkenal dengan kepopuleran ternyata menjalin hubungan dengan saudaranya.

"Gemm,,,,,Nata mana, apa diya terluka lagi?"Pandi dengan terengah-engah menghampiri Gemi namun tak dapat respon dari yg di panggil.

"Gemm"kini Patih yg memanggil Gemi dengan langsung memegang pundak Gemi, merasa disentuh reflek Gemi melihat ke org yg memegangnya.

"Hah? Apa tadi"Gemi seperti org linglung menjawabnya.

"Nata, Nata mana?"Pandi, mendengar nama Nata, Gemi reflek berlari yang membuat Pandi dan Patih heran tapi mereka tetap mengikuti kemana arah lari Gemi.

Ruang UKS

Sesampainya di sana Gemi langsung membuka pintu depan keras dan langsung masuk kedalam yg di ikuti olh Pandi dan Patih. Saat mereka bertiga masuk apa yg di lihat mereka membuat mereka seketika mematung, bagiamana tidak saat ini Joan dan Nata sedang saling berpelukan dengan Nata yg sudah tidur di pelukan hangat Joan yg terus mengelus rambut dan punggungnya bergantian yg memuat Nata tertidur sangat nyenyak.

"Apa mak~"ucap Pandi terpotong karena Joan langsung menatapnya dengan tajam, ini pertama kalinya mereka melihat sikap Joan yg seperti ini, dengan lembut Joan mau melepaskan pelukannya pada Nata yg membuat Nata sedikit terganggu, melihat Nata yg terusik dari tidur dengan cepat Joan mengelus rambut halus Nata dan mencium kening Nata dengan sangat lembut.

"Ayyy tidur lah aku akan segera kembali"cup satu kecupan lagi yg dilayangkan tepat di bibir pink milik Nata. Hal itu semakin membuat ketiga org yg melihat apa yg di lakukan Joan kepada Nata semakin membuat mereka terkejut.

"Apa maksudnya Joan"Pandi dengan menekankan semua kalimat yang dia ucapkan.

"Kita bicara di luar biar kan Nata istirahat"Joan dengan santainya berjalan keluar dengan wajah tampa ekspresi, mereka bertiga pun langsung mengikuti kepergian Joan.

"Jelaskan"bentuk Pandi dengan nada yang menahan emosi agar tidak meledak, siapa yg tak marah jika melihat kekasihnya mesra dengan orang lain.

"Mmmmmm, sebelum aku menjawab lebih baik ku bercermin lah"sindir Joan pada Pandi dengan nada mengejek.

"Apa maksud mu" bentar Pandi dengan menarik kerah baju Joan.

"Liat apa yg dilakukan kekasih mu"Joan dengan santainya melihat Patih sambil menunjuk kearah Pandi, apa yg di katakan Joan membuat Pandi seketika menjauh sambil mengerutkan keningnya seperti kebingungan.

"Maksud?"Gemi terlihat semakin kebingungan.

"Ku mau tau?"Joan menoleh ke arah Gemi dengan senyum miring yang terlihat creepy. Merasa tak ada jawaban Joan dengan santainya berjalan dan menutup pintu UKS lalu bersandar di depan pintu seolah melarang siapapun untuk masuk.

"Aku mulai"Joan sambil tersenyum smirk.

Maaf kalo ada salah salah kata🙏😁
Sama kalau nggak nyambung 🥲

Sweet Face (joongdunk) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang