Jam menunjukkan pukul 7 malam, Jungkook dan Taehyung tiba di rumah orang tua mereka. Ayah dan ibunya menyambut mereka dengan pelukan hangat dan memberi isyarat agar mereka masuk. Jungkook tidak melihat Jin disana, padahal saat itu ia berharap bisa bertemu dengannya dan menceritakan semuanya.
Namun hanya ada mereka berempat saat itu, ketika mereka menuju ke meja makan, ibunya merasa ada yang aneh dengan cara berjalan Jungkook.
"Jungkook, kau baik-baik saja?" Ibunya memeluk Jungkook dari belakang.
"Ya ma, aku hanya—"
"Dia jatuh di kamar mandi tadi, jadi dia sedikit pincang, tapi dia baik-baik saja, kan sayang?" Jungkook mengangguk dan tersenyum pada ibu Taehyung.
"Ohh kau harus berhati-hati Jungkook"
"Iya ma"
Saat mereka sedang asyik makan, tiba-tiba seseorang masuk dan mengejutkan mereka.
"Apa aku bukan bagian dari keluarga ini lagi?" Kata Jin, hanya dengan mendengar suara Jin saja sudah bisa membuat Jungkook bernapas lega.
"Jin, anakku, kemarilah" Ibunya bangkit dan berjalan menghampiri Jin dan mencium pipinya. Mata Jin terus menatap Jungkook yang pertama kali menatapnya dengan tersenyum.
"Aku pikir kau tidak akan datang" kata ayahnya.
"Karena ada anggota baru di keluarga kita, aku harus datang" Jin duduk di samping Jungkook, berada di dekat Jin membuatnya aman.
"Kupikir kau tidak datang kesini untuk makan malam" kata Taehyung tanpa menatap Jin.
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Tapi apapun niatmu, kau tidak akan mendapatkannya"
"Kau mungkin lupa siapa aku, tapi aku bukan orang yang mudah menyerah sebelum mendapatkan apa yang kuinginkan"
"Cukup! Jika kalian ingin bertengkar, kalian bisa melakukannya di luar" kata ayahnya.
Jin memandang Jungkook dan menyadari bahwa matanya sembab dan dia hanya menundukkan kepalanya. Satu tangan mengelus-elus perutnya.
Setelah selesai makan, Jungkook membantu ibunya membersihkan piring kotor.
"Ma, biar aku yang mencucinya"
"Oke, aku akan meninggalkan piringnya disini, aku akan memberikan kopi untuk ayahnya Tae" Jungkook mengangguk. Dia melihat ayahnya dan Taehyung sedang berbicara di halaman belakang.
Dia sedang sibuk mencuci piring saat sepasang tangan memeluknya dari belakang, mengagetkannya.
"Jin." Jin mengusap perut Jungkook untuk membuatnya nyaman.
"Ada apa Jungkook?"
"Hmm tidak ada apa-apa"
"Apa kau yakin?" Jungkook mengangguk dan menyandarkan kepalanya di bahu Jin.
"Aku menyukainya"
"Apa maksudmu?"
"Saat kau mengusap perutku, aku menyukainya"
"Kau sangat cantik malam ini" Pujian itu cukup untuk membuat hati Jungkook berdebar dan wajahnya memerah.
"Jungkook."
"Hmm"
"Kau tahu, kau bisa mengatakan apapun padaku, aku selalu disini"
"Ya, aku..." Jungkook langsung memegang perutnya, ia merasa perutnya sangat sakit, untung saja Jin berdiri di belakangnya, ia bisa menopang tubuh Jungkook.
"Jungkook, sayang ada apa?"
"Jin..awww perutku..awww sakit"
"Apa yang kau lakukan dengan suamiku!!!" Taehyung berlari ke arah mereka dan mendorong tubuh Jin menjauh, dia menggendong tubuh Jungkook.
"Apa ini? Ya Tuhan Jungkook! Ada apa?" Kata ibunya.
"Jika terjadi sesuatu pada suamiku, aku akan menuntutmu! Mundur!" Taehyung mendorong Jin dan bergegas pergi dengan mobilnya.
"Jin ada apa dengan Jungkook?" Kata ayahnya
"Aku tidak tahu, dia tiba-tiba mengerang kesakitan dan aku menolongnya" Jin pergi ke kamarnya dan meninggalkan orang tuanya disana.
Jungkook terus mengerang kesakitan dan memegangi perutnya.
"Brengsek kau Jungkook! Sudah kubilang jangan dekat-dekat dengan adikku! Apa kau tuli?"
"Tae...tolong..awww. tolong bawa aku ke rumah sakit"
"Tidak, kita tidak akan ke rumah sakit, kita akan pulang, kau harus menanggung rasa sakitmu, ini adalah konsekuensi dari apa yang kau lakukan dengan Jin"
"Tolong... ah dia hanya menolongku... aaww" Jungkook merasakan sesuatu yang basah membasahi kakinya.
"Tae... awww..."
Jungkook perlahan membuka matanya dan melihat bahwa ia sedang berbaring di tempat tidur, sendirian. Dia merasa sangat pusing saat itu dan merasa kakinya sangat lengket. Ia mencoba untuk duduk dan membuka selimut yang menutupi dirinya, matanya terbelalak saat melihat darah di celananya. Dia tidak bisa menahan air matanya lagi, hatinya sangat hancur, dia mengambil ponselnya di atas meja dan menelepon Jin.
"Tolong Jin. tolong angkat"
"Halo"
"Hei ada apa?"
"Tolong jemput aku, sekarang, kumohon"
"Jungkook ada apa?"
"Tolong, aku tidak ingin berada disini, aku takut"
"Halo..Jin." Ia melihat ponselnya dan ternyata sudah kehabisan daya. Ia mencoba berdiri sambil memegangi perutnya yang masih terasa sakit. Mencoba berjalan keluar dari kamar. Ia tidak melihat Taehyung disana. Ia pun mencoba keluar dari apartemen dengan tubuh yang sempoyongan.
"Tolong sayang, bertahanlah, ayahmu akan menjemput kita." Jungkook bergumam sambil memegangi perutnya dan masuk ke dalam lift. Kepalanya sangat pusing, tubuhnya sangat dingin, dia sangat lemah tapi dia tidak ingin pingsan disana, dia harus bertahan sampai dia bertemu dengan Jin.
Dia tidak sabar menunggu Jin di lobi, jika Taehyung menemukannya, dia bisa membawanya kembali ke apartemen. Jadi dia memutuskan untuk keluar dari sana, menyusuri jalan dengan tubuhnya yang lemah. Udara malam yang dingin membuatnya semakin dingin, tubuhnya terjatuh karena kakinya yang lemah, dia terus menangis, dia sangat ketakutan saat itu. Dia mencoba berdiri tapi tubuhnya tidak sekuat yang ia kira, ia terjatuh lagi dan saat itu ia mendengar seseorang memanggil namanya. Dia mengangkat kepalanya dan melihat seseorang berlari ke arahnya tetapi penglihatannya kabur dan kemudian dia kembali tidak sadarkan diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/368319993-288-k784439.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Way | Taekookjin ✔️
FanfictionJeon Jungkook bertunangan dengan seorang pengusaha kaya, Kim Taehyung. Mulai jatuh cinta satu sama lain dan memutuskan untuk mempercepat pernikahan mereka. Kedua sejoli ini menghabiskan hari-hari mereka dengan penuh cinta sampai seseorang datang den...