"Hmm, by the way, Kau tidak suka dengan pacar Wendy?", tanya Sehun tiba-tiba.
"Waaa, Oh bujang, pertanyaanmu sering kali di luar dugaan", jawab Dae-ah sedikit tertawa.
"Ahahaha, aku hanya penasaran, melihatmu bertengkar dengannya tadi", jawab Sehun iseng.
"Aku tidak bertengkar dengan Wendy, aku dan Wendy sudah berteman sejak sekolah menengah dan hal-hal seperti itu kerap terjadi diantara kami, dan yaaah, menurutku menjalin hubungan dengan laki-laki itu hanya akan menambah masalah. Membayangkannya saja aku sudah lelah. Melihat wendy yang sering kali meminta ijin hanya untuk bermain dan dengan rekan kerja atau dengan klien nya saja sangat melelahkan", jawab Dae-ah menjelaskan.
"Aaa, jadi menurutmu berpacaran itu tidak mudah?", tanya Sehun.
"Yee Oh bujang, majjayooo", jawab Dae-ah serius.
*******
Sepasang mata mengamati Sehun dan Dae-ah yang baru saja keluar dari cafe yang kemudian menlanjutkan perjalanan mereka.
Kemudian pria yang sedang mengamati hal itu, merogoh saku celananya untuk meraih ponselnya, kemudian mencoba menekan layarnya untuk menghubungi seseorang diseberang sana.
"Tuuuut,tuuuuut".
"Ne, Kim sajang!", jawab Dae-ah, sembari sedikit menjauh dari Sehun dan memberi isyarat untuk meninggalkannya sebentar.
"Apa aku sudah mengirimkanku laporan untuk pekerjaan yang kemarin?", tanya Jongin dengan mata yang tetap menatap ke arah Dae-ah sedikit jauh tapi Jongin masih melihatnya.
"Ne, sajangnim. Sudah, aku sudah mengirimkannya pada mu lewat surel tadi malam", jawab Dae-ah memijat pelipisnya.
"Oh jincayo?Sepertinya aku belum menerimanya.", jawab Jongin asal.
"Ne sajangnim. Perlu aku kirimkan ulang ?", tanya Dae-ah.
"Apa kau sedang di Seoul sekarang?", tanya Jongin.
"Ah? Seoul?......", Dae-ah menggigit bibir bawahnya dan memejamkan matanya sebentar.
"Ne sajangnim, aku baru saja sampai rumah, akan ku kirimkan ulang kalau begitu", jawab Dae-ah akhirnya sambil menggigiti ujung kuku jempolnya.
"Ne, gomawoo". jawab Jongin menutup telfonnya.
"Oh bujang, mianhamnida. Kim sajangnim meminta ku untuk mengirim file, aku sedang tidak membawa laptopku, dan aku tidak menyimpan datanya di ponselku, sepertinya aku tidak bisa menemanimu sore ini", jawab Dae-ah sedikit tidak enak dan menyesali.
"Ah , kau dapat telfon dari Jongin?", tanya Sehun.
"Nee bujangnim, jeoseonghamnida!", jawab Dae-ah membungkuk.
"Ani, aniiii. Gwenchanaa. Aku akan kembali kalau begitu. Mau ku antar pulang?", tanya Sehun.
"Tidak, tidak usah, aku akan naik taksi saja Oh bujangnim. aku harus segera kembali, kapan-kapan akan ku traktir boba. Aku pergi dulu oh bujangnim. Kkamida oh bujangnim!", jawab Dae-ah kemudian ia berlari keluar dari kerumunan dan keramaian jalanan sore itu menuju ke jalan besar untuk mencari taksi.
Jongin melihat Dae-ah dari dalam toko bunga yang sedang ia kunjungi sore ini. Dae-ah terlihat berlari dan terburu-buru agar bisa segera sampai rumah.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE PLAN
RomancePembatalan pertunangan apapun caranya. "Pernikahan? Jangan bicara omong kosong. Menjalin hubungan? Hah, itu hanya akan membuang waktuku. Berhentilah". Byun Dae-ah, 23. "Aku pun tidak sedang bicara omong kosong, akupun tidak mau membuang waktuku perc...