BAB XLI

19 2 0
                                    

Jongin kembali ke kamar setelah turun dari dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jongin kembali ke kamar setelah turun dari dapur. Ia tak sengaja bertemu dengan Irene noona yang sedang mencari butter di kulkas rumah utama. Dan mengajak Jongin untuk sarapan bersama di rumahnya.

Kebetulann, ponsel Dae-ah bergetar di dekat kasur. Jongin melihat nama Wendy yang sedang muncul di layar.

"Ne, yeoboseyeo.", jawab Jongin yang sukses mebuat Wendy melihat kembali layar ponselnya apakah ia salah menghubungi nomor pagi ini ?

"Ne? Dae-ah yaa?", panggil Wendy.

"Dae-ah masih tidur, maaf aku mengangkat teleponmu. Wae?", jawab Jongin.

"Aaaa, jadi benar Dae-ah sudah punya obat tidur baru sekarang, baiklah. Ne sajangnim, sampaikan saja, jika nanti aku mencarinya, aku membutuhkan konfirmasinya saja".

"Ah nee, danghyeonaji aku akan menyampaikannya pada Dae-ah nanti.", jawab Jongin sembari mengusak rambut Dae-ah, sedangkan Dae-ah hanya menggeliat di dalam selimutnya.

"Ne, nee, eooooh.", Jongin kemudian meletakkan kembali ponsel Dae-ah dan beranjak membangunkan Dae-ah.

Ia mulai mengusap lengan Dae-ah, "Dae-ah yaa, irreonaaa, eum? Sekarang sudah pukul delapan. Kau tidak pergi ke kantor?".

Dae-ah seketika membuka matanya lebar-lebar dan bangun,"Ani, aku ada meeting pagi ini. Macchi? Jongin-ah.", Dae-ah menatap Jongin sedikit bingung dengan kondisi kamarnya.

"Kau di Seoul, meetingmu daring bukan? Wendy baru saja menelponmu".

"Ah hampir saja. Baiklah aku akan segera mandi.", Dae-ah beringsut membuka selimutnya, namun ia cukup kaget karena melihat paha polosnya tidak tertutup sehelai benang. Hanya kaos longgarnya yang sedikit menutupi celana dalamnya.

"Segera hubungi Wendy, sepertinya ia membutuhkanmu. Ku tunggu kau sarapan di rumah Irene noona", Jongin sedikit terkikik melihat Dae-ah panik menutup pahanya lagi dengan selimut.

"Ani, kacchi kajja, tunggu di bawah!", Dae-ah sedikit memekik malu di sambut oleh tawa Jongin di luar kamar.

Dae-ah beringsut bangun membasuh mukanya kemudian baru ingat jika tas pakaiannya ada di mobil sepertinya belum diturunkan semalam. Kemudian ia memutar otaknya, bagaimana ia harus berganti pakaian? Tidak ada jalan lain selain membuka lemari pakaian Jongin yang ada di dekat kamar mandi.

 Kemudian ia memutar otaknya, bagaimana ia harus berganti pakaian? Tidak ada jalan lain selain membuka lemari pakaian Jongin yang ada di dekat kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ESCAPE PLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang