BAB XLVIII

17 2 0
                                    

Sehun tidak bisa berkata-kata kali ini, ia menyisir rambutnya putus asa. Mati-matian ia berusaha menutupi hal ini agar tidak timbul masalah di kemudian hari malah semuanya bocor karena ulah orang baru di lingkaran mereka. Ini gila pikirnya. Sepertinya Sehun pun sedang tidak beruntung dekat dengan Naeun.

"Mianhe, hyung. Aku tidak bermaksud mengacaukan hubunganmu.", Sehun nampak mulai menyusun kalimatnya.

"Arra, aku tau kau sempat dekat dengan Dae-ah, tapi buat ku itu bukan suatu hal yang perlu untuk di bahas disini.", Jongin menyandarkan tubuhnya pada mobilnya. Ia memutuskan membiarkan Dae-ah pergi untuk menenangkan dirinya.

"Lalu mengapa Dae-ah menangis?", Sehun baru menyadari kalau sepertinya pokok permasalahan mereka bukan ini.

Jongin menarik nafasnya, kemudian menghembuskannya dengan berat, "Kau tau bukan, Naeun adalah utusan Park Inc yang beberapa kali datang ke Bubblix untuk melengkapi dokumen Kaist. Ia sekretaris yang di kirim untuk pekerjaan Park Inc. milik Park Chanyeol.", Jongin mencoba menjelaskan padanya, karena sepertinya Sehun perlu tau hal ini.

"Aa, suami Wendy?", Sehun mengingatnya, kalau Wendy menikah dengan CEO Park Inc, yang bekerja sama dengan Kaist.

"Eoh. Kami memang sempat mengadakan pesta pembukaan bersama di Jepang bersama dengan staff yang lainnya. Sepertinya cukup larut mereka berpesta. Aku memutuskan untuk kembali ke kamarku terlebih dahulu malam itu."

Jongin menjeda kalimatnya, ia sedikit berfikir apakah ini pantas untuk di ceritakan pada Sehun? Ia takut terkesan seperti sedang membual malam ini, atau mencari-cari alasan.

"Kemudian entah pukul berapa pintu kamarku seperti sedang berusaha di buka paksa dan kulihat Naeun sedang berada di depan kamarku berusaha membuka pintuku. Setelah ku buka, ia seperti sedang mabuk dan terhuyung-huyung menabrakku, masuk dan tertidur di kasurku", Jongin menghela nafas berat, ini terdengar sangat menggelikan juga sangat gila. Tapi begitulah adanya.

"Ndee?! Kau tidur bersamanya hyung?", Sehun menatap Jongin tak percaya.

"Aniya danghyeongaji!! Aku menelpon Chanyeol dan pergi ke kamar Chanyeol. Setelah kejadian itu, Park Chanyeol memecatnya. Jadi ketika kemarin ia mengatakan tidak melanjutkan kontrak dengan Park Inc. Aku tak yakin ia bisa bicara seperti itu di depan Park Chanyeol.", ucap Jongin mengakhiri ceritanya.

Sehun lagi lagi seperti disambar petir sore ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun lagi lagi seperti disambar petir sore ini. Ini sungguh gila pikirnya. Ia mencoba mengingat-ingat kejadian kemarin, sepertinya ketika Sehun datang bersama Naeun, Chanyeol sedang tidak ada bersama mereka, hanya ada Wendy disana.

Tapi, Sehun masih tidak mengerti mengapa ia terseret dalam pusara ini? Mengapa secara tiba-tiba ia digunakan sebagai alat untuk merusak hubungan mereka, sedangkan Naeun punya alat yang lain.

*****

Dae-ah menangis sejadi-jadinya di dalam taksi. Ia terisak, nafasnya terasa amat sesak, bahkan ia menangis sangat buruk di kursi penumpang, hingga sopir taksi itu menepikan mobilnya lalu keluar untuk meninggalkan Dae-ah sendiri di dalam sana.

ESCAPE PLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang