BAB LIV

67 2 0
                                    


Beberapa minggu berlalu, baik Jongin maupun Dae-ah belum berniat untuk melanjutkan pembicaraan tentang rencana pernikahan mereka. Entah apa yang ada di benak mereka hingga mereka kompak untuk saling tutup mulut dan tidak mau buka suara mengenai hal ini.

Hingga hari ini Dae-ah menggunakan sling bagnya ketika akan pergi bersama Jongin ke Seoul, mereka akan pergi makan malam bersama dengan keluarga Suho dan juga appa Byun akan pulang besok.

Dan ia menemukan sesuatu di dalam tasnya, kemudian menepuk dahinya. Bagaimana ia bisa melupakan barang penting ini. Sedangkan beberapa waktu lalu mereka sempat memperdebatkan barang ini.

"Byun Daeeeee, ppaaliii waaaa...", Jongin memanggil Dae-ah dari ruang tamu, ia telah memasukkan beberapa barang Dae-ah ke mobil.

"Neeeee...", Dae-ah segera turun dari kamarnya menuju ke ruang tamu menghampiri Jongin.

"Kajja...", Jongin meraih tangan Dae-ah dan menyadari Dae-ah sedang menggengam sesuatu.

Kemudian Jongin menghentikan langkahnya untuk melihat tangan Dae-ah.

"Igeo mwoeyo?", tanya Jongin.

"Yeorobwa...", jawab Dae-ah.

Jongin meraih pouch rajut kecil dari tangan Dae-ah. Kemudian membukanya secara perlahan, ia melihat ke dalamnya, dan mencoba untuk mengambil barang di dalamnya. Cincin milik ibunya.

Setelah cincin tersebut berhasil di keluarkan Jongin, Dae-ah langsung menghambur memeluk Jongin sayang. Secara tiba-tiba ia di liputi oleh perasaan sedih karena ia lupa untuk segera mengembalikan cincin tersebut, padahal Jongin jelas memintanya dengan keras beberapa waktu lalu.

"Mianhe Jongin-ah, aku melupakannya.", Dae-ah masih memeluk Jongin sembari menempelkan kepalanya di dada Jongin yang lebar. Pelukannya di balas dengan hangatnya kecupan pada puncak kepala Dae-ah.

"Geure, kita akan berangkat ke Seoul sedikit lebih siang kalau begitu, kita akan bertemu eomma dan appa dulu. Eotte ?", tawar Jongin.

Dae-ah hanya mengangguk dalam pelukan Jongin. Mereka segera berangkat untuk bertemu ayah dan ibu Jongin terlebih dahulu, namun Jongin menepikan mobilnya di sebuah toko bunga langganannya.

"Oso oseyeoooo", sapa salah seorang florist yang bekerja disana ketika Jongin dan Dae-ah masuk kedalamnya. 

"Nee, annyeonghasseo Nana ssi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nee, annyeonghasseo Nana ssi.", Jongin menunduk sedikit pada perempuan yang menyambut kedatangannya dengan senyum hangatnya.

"Aiguu, kau lama tidak kemari Jongin-aah, kau sudah tidak bekerja di Busan?", tanya perempuan itu. Dae-ah sedikit bingung melihat keakraban mereka, sepertinya Jongin memang sering datang ke toko bunga ini.

Dae-ah juga tampak tak asing dengan kawasan pertokoan ini, sepertinya ia pernah berjalan-jalan kemari ketika ia sedang magang di Bubblix.

"Anieyo, aku masih bekerja di Busan. Akhir-akhir ini memang sedang sedikit sibuk. Mmoo", jawab Jongin.

ESCAPE PLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang