"Yaa! Kau akan terkena flu jika berdiri di depan kulkas terlalu lamaa!", teriak appanya ketika masuk ke rumah.
"Appa!" pekik Dae-ah menatap ke arah Inwoo yang sedang membawa kotak besar yang ia yakini berisi ikan. Kemudian appanya meletakkan kotak tersebut di dapur basah rumah Jongin.
"Kau sedang membuat smoothies?", tanya appanya yang di jawab anggukan oleh Dae-ah.
"Aku permisi untuk mandi terlebih dahulu papa Byun.", Jongin baru saja masuk ke rumah setelah mengambil perlengkapan memancingnya kemarin dan mengembalikannya di gudang, ia pamit terlebih dahulu untuk naik ke kamarnya.
"Eoh Jongin-ah. Kita akan sarapan setelah ini, ppali dorawadda", jawab Inwoo sembari tersenyum yang di jawab anggukan Jongin.
Dae-ah sedikit tertegun melihat Jongin tersenyum pagi ini, setelah satu minggu ia tak mendengar suaranya sedikitpun, Ah yaaa, kecuali ketika ia memeluknya malam itu di kamar.
"Appa mwohae?", tanya Dae-ah heran.
"Mwoga?", tanya Inwo balik.
"Jonginie? Appa, kemarin badannya panas, dan hari ini baru pulang menginap dari laut, appa harus bertanggung jawab jika Jongin sakit lagi. Appa mwoagu isseo?", cecar Dae-ah.
"Ne neee, Kim samunimmm. Jeosonghamnida", jawab Inwoo jahil.
"Appaaaaa!", Dae-ah merajuk.
"Mwogaa? Kau memarahiku seperti kau adalah istrinya yang bertanggung jawab atas kesehatannya, tapi kini kau merajuk ketika ku panggil Kim samunim. Aiguuuu!", cibir Inwoo.
"Aku belum menjadi istrinya appaaaaa", Dae-ah melanjutkan aktivitasnya membuat smoothies untuknya dan Jongin.
"Igeo bwaaa, kau membuatnya dua mangkuk. Kau lupa appa disini ?", Inwoo menjahili anaknya lagi, sebenarnya Inwo tidak menyukai smoothies.
"Jika appa mau , aku akan membuatkannya untuk appa, tidak usah berlebihan.", jawab Dae-ah sedikit menahan malunya.
"Aiguuu, shireo. Lebih baik aku makan nasi dengan kimchi.".
"Appa, lebih baik kau mandi. Kau bau ikan!", sahut Dae-ah.
"Ne , neee, Kim samunnimm.".
"Appa!!", Dae-ah memekik sedikit keras ketika appanya kembali menggodanya.
Inwoo bergegas ke kamar mandi tamu yang ada di bawah, meninggalkan Dae-ah yang sedikit malu karena ulah appanya.
Dae-ah kembali berkutat dengan lauk untuk sarapan appanya pagi ini. Ia membuka kulkas lagi dan mencoba melihat apa yang bisa ia hangatkan pagi ini. Karena bibi Ahn sedang menyiapkan sarapan di rumah Junmyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE PLAN
RomancePembatalan pertunangan apapun caranya. "Pernikahan? Jangan bicara omong kosong. Menjalin hubungan? Hah, itu hanya akan membuang waktuku. Berhentilah". Byun Dae-ah, 23. "Aku pun tidak sedang bicara omong kosong, akupun tidak mau membuang waktuku perc...