BAB XXVII

17 2 0
                                    


Cahaya matahari pagi itu menerobos celah tirai kamar mereka, membuat Jongin mengerjabkan matanya perlahan. Ia tak begitu mendapatkan tidur nyenyaknya semalam, terkadang terbangun karena Dae-ah banyak bergerak, atau selebihnya ia terbangun karena tangannya tak sengaja menyentuh Dae-ah. Intinya ia belum terbiasa tidur bersama seseorang, apalagi perempuan sedekat ini.

Jongin memutuskan bangun dan mandi terlebih dahulu. Seusai mandipun Dae-ah masih menggelung dirinya di dalam selimut. Ia membiarkan Dae-ah tidur lebih lama. Ia menuliskan catatan di nakas dekat Dae-ah.

'GMorn, aku turun untuk sarapan duluan, maaf tidak membangunkanmu,
akan ku bawakan susu oatmu ke kamar nanti.

Kai'

Dae-ah membalikkan badannya karena cahaya matahari mulai terik menerobos tirainya, kemudian ia tersadar kalau Jongin sudah tidak ada di kasur. Dae-ah beringsut dari posisinya, terduduk sembari memanggil Jongin.

"Jongin-ah? Kim Jongin ?", panggil Dae-ah. Namun tidak ada suara sama sekali.

Ia bangun mengecek kamar mandi, tidak ada. Namun bekas basah di lantai kamar mandinya menandakan Jongin sudah lebih dahulu mandi dan pergi pikirnya. Ia tak berpikir panjang kemudian pergi mengambil ponselnya dan menemukan notes di dekat nakasnya.

Ia membacanya dan tersenyum kecil. Kai ? sejak kapan ia menulis namanya dengan sebutan itu? Ia beberapa kali mendengar Minseok atau Chen memanggil Jongin dengan sebutan itu, tapi sangat jarang sekali di gunakan.


"Blaammm!"

Jongin menutup pintu kamarnya sembari membawa segelas susu oat ke kamar.

"Kau sudah bangun?", tanya Jongin duduk di sebelah Dae-ah, yang hanya mengangguk.

Jongin menyodorkan gelasnya, "Minumlah, masih hangat.".

Dae-ah menerimanya dan segera meminumnya. "Gomawo", Dae-ah mengulum senyum tulusnya.

"Anytime", Jongin meraih pipi Dae-ah mengusapnya lembut. "Mau ku temani sarapan di bawah ?".

"Ani, aku akan mandi dan packing. Kita akan kembali ke Seoul hari ini, bukan?", Dae-ah memastikan.

"Aku akan ikut dengan mu", jawab Jongin santai sembari menatap Dae-ah teduh.

"Aku memang berencana pulang hari ini, tapi aku mengambil penerbangan paling malam. Dan aku memesan kamar ini hingga besok sebenarnya", terang Dae-ah.

"Bagaimana dengan penerbangan paling pagi, besok. Hari ini kita jalan-jalan dulu. Eotte?", tawar Jongin.

"Not bad. Aku akan mandi dan bersiap!", Dae-ah sedikit bersemangat, karena Jongin menawarkan ide yang sangat Dae-ah sukai. Yap, jalan jalan.

"Ne, aku akan cari tiket pesawat paling pagi untuk besok.", Jongin mengusap pundak Dae-ah lembut.

*****

 Mereka sedang menyusuri pasar terdekat dari hotel tempat mereka menginap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Mereka sedang menyusuri pasar terdekat dari hotel tempat mereka menginap. Dae-ah terlihat sedang mampir di toko bunga yang berjejer di pelataran pasar.

"Kau ingin membeli sesuatu disini ?", tanya Jongin.

"Ani, aku hanya senang berjalan-jalan di pasar seperti ini. Beberapa hari yang lalu, Jeju selalu mendung dan berakhir hujan, aku kurang suka. Terlalu lembab. Tapi hari ini sangat hangat.", Dae-ah menjepit rambutnya asal.

Jongin tampak merapikan beberapa anak rambut Dae-ah. "Mau melepas coatmu?".

"Halsuiseullka ?", tanya Dae-ah yang langsung di jawab anggukan oleh Jongin, dan bersambut senyuman cerah Dae-ah.

ESCAPE PLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang