Dae-ah memutuskan untuk pulang ke rumahnya di Seoul malam ini. Terlalu larut untuk kembali ke Busan saat ini. Ia akan menginap semalam di rumahnya. Perasaannya makin tak menentu malam ini, ia tak sanggup mengendarai mobilnya untuk sampai ke Busan dengan selamat.
Ia masuk ke kamarnya dan meletakkan barang-barangnya di meja. Ponselnya bergetar, tanda pesan masuk. Ia membacanya, namun ia hanya menunduk dengan air mata yang sedang mengalir dengan deras dari kedua matanya.
Ia memutuskan untuk mandi air hangat dan pergi tidur malam ini. Ia sangat lelah untuk sekedar berpikir atau membalas pesan dari Jongin malam ini.
****
Matahari sudah meninggi ketika Dae-ah tiba di butik Wendy. Ia datang cukup siang karena hari ini ia berangkat dari Seoul.
Ia bahkan terlambat untuk rapatnya pagi ini. Mau bagaimana lagi, Seoul ke Busan tidak sedekat itu. Ia segera duduk dan bergabung dalam rapat siang ini.
Hari ini butik Wendy cukup sibuk dengan beberapa meeting dan beberapa pertemuan bulanan bersama klien. Wendy mulai menerima tawaran kerjasama dengan beberapa model untuk koleksi terbaru mereka beberapa bulan kedepan.
Hingga malam Dae-ah masih menyelesaikan meetingnya dengan salah seorang model yang akan bekerjasama dengan butik Wendy. Kemudian ia menyadari ponselnya bergetar.
"Dddrrtt drrrrt", Dae-ah melihat layar ponselnya, menampilkan nama Kim Sajang.
"Jamshimanyo.", Dae-ah beranjak dari mejanya untuk mengankat telponnya.
"Yeoboseyo? Ne, Jongin-ah", jawab Dae-ah
"Kau sibuk ?", tanya Jongin dari seberang.
"Aaah, ne, moo. Wae?".
"Ani, kau tidak membalas pesanku dari kemarin. Geunyang, kkogcheonghae.", kata Jongin.
"Ah ne, kkamppagitda. Mian. Aku sedang rapat dari pagi. Sekarang pun aku sedang rapat", jawab Dae-ah, memijat dahinya.
"Ah, mianhe. Aku mengganggumu, najunge chonhahae, eum?".
"Ah nee ne, choenhwahalge.".
"Aku akan pulang besok pagi.", kata Jongin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE PLAN
RomancePembatalan pertunangan apapun caranya. "Pernikahan? Jangan bicara omong kosong. Menjalin hubungan? Hah, itu hanya akan membuang waktuku. Berhentilah". Byun Dae-ah, 23. "Aku pun tidak sedang bicara omong kosong, akupun tidak mau membuang waktuku perc...