9

1K 141 9
                                    

20.00 WIB

"Mmphh.. lelah sekali hari ini.." keluh Freya saat memasuki rumahnya.

"Florein?" Tak ada sahutan.

"Florein? Di mana kamu?" Panggilnya lagi, Freya yang tak mendapat jawabanpun berjalan ke atas untuk melihat apakah Florein masih tertidur di kamarnya.

Cklekk

Pintu kamar terbuka, tak ada siapapun di sana, "Florein?" Panggilnya, Freya mengalihkan pandangannya ke rooftop, dan benar saja pintu terbuka menampilkan bayangan tubuh pendek berdiri di pembatas rooftop.

Freya berjalan ke luar, saat sudah dekat meletakan kepalanya dibahu gadis di depannya.

"Kenapa kau berdiam diri di luar? Di luar dingin, apa lukamu sudah membaik?" Tanya Freya.

"Sudah"

"Bagaimana bisa aku tak meresponmu jika caramu selembut ini" Batin Florein.

"Kenapa? Ada yang kau pikirkan?" Tanya Freya.

Florein menggeleng, sebuah kebohongan untuk menutupi luka seperti biasa.

"Lalu kenapa melamun di sini? Ayo masuk, aku ingin mengisi energiku dengan memelukmu"

Tanpa bicara Florein mengubah bentuknya menjadi kucing, berjalan masuk ke dalam tanpa menunggu Freya.

"Kok berubah pas aku peluk sih, kan bisa berubahnya nanti" gerutu Freya.

"Terserah aku" sahut Florein dengan nada ketusnya, menaiki kasur dan mulai membaringkan tubuhnya dengan melingkarkan tubuhnya layaknya kucing tidur pada umumnya.

"Bersihkan dulu tubuhmu, baru kau boleh memelukku" peringat Florein membuat Freya menghela nafas.

"Baiklah, kamu lagi menstruasi ya? Jutek banget daritadi" simpul Freya mulai berjalan menuju kamar mandi untuk sekedar membersihkan tubuhnya yang terasa lengket karena sudah bekerja seharian hari ini di cafe.

Tak memakan waktu lama..

Freya sudah terlihat segar dengan handuk yang ia lilitkan ke dadanya, Florein yang tak sengaja melihatnya hanya menutup matanya, agar Freya berpikir dirinya sudah tertidur.

"Florein kamu masih bangun?" Tanya Freya.

Tak ada sahutan tentu saja, Freya tersenyum, ia berjalan mendekat ke arah kasur dengan penampilan yang belum memakai bajunya sama sekali, hanya dibalut oleh handuk, membuat Florein yang tak sengaja membuka matanya kembali menutup matanya erat saat Freya mengecup singkat keningnya.

"Apa dia benar-benar berpikir aku hanya seekor kucing? Sampai-sampai ia tak menggunakan bajunya terlebih dahulu" Batin Florein

15 menit kemudian..

Brukk

Freya merebahkan tubuhnya setelah ia selesai mengenakan bajunya, baju tidur yang kebesaran selalu menjadi penampilan yang paling nyaman untuk sekedar tidur pada malam hari.

Menyelundup ke perut Florein yang berbulu, memeluk tubuh kecil Florein dalam dekapannya.

Florein yang belum tidurpun sedikit membuka matanya merasakan hangatnya dekapan Freya.

Ia tersenyum, "beritahu aku, cara agar aku bisa marah padamu.. Setelah berpuluh-puluh kali aku kehilanganmu.. Aku.. Selalu ingin bersamamu Freyana" Batinnya sambil kembali menutup matanya menikmati pelukan gadis yang mendekapnya itu.

***

Seperti biasa mentari pagi menyorot tepat ke arah Florein yang masih betah melingkarkan tubuhnya di atas kasur Freya.

Cat LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang