15

695 112 2
                                    

*Flashback On

"Gimana rencananya?" Tanya Jesslyn yang terlihat menunggu di depan rumah Glea.

"Berhasil, sekarang lo boleh pergi, gua udah gak butuh anomali kayak lo"

"Hah? Kau bilang apa barusan?"

"Anomali, kenapa? Aku sudah tak tahan, pergi sana, ada kau tidak ada kau sama saja, rencananya aku sendiri yang menjalankannya"

"Kau bercanda, apa kau yakin dia sudah mati? Hal apa yang membuatmu seyakin itu sampai kau mau membuangku?"

Brukk

Kaki Glea menghancurkan sebuah kotak kayu, menandakan ia tak ingin diganggu.

"APA SUSAHNYA TINGGAL ANGKAT KAKI?! KUBILANG AKU SUDAH TAK MEMBUTUHKANMU!! PERSETAN DENGAN RENCANAMU, YANG KU PASTIKAN ADALAH RENCANAKU BERHASIL, KALO SUDAH BERHASIL, APA GUNANYA KERJA SAMA KITA? KAU PIKIR AKU AKAN MAU KAU REPOTKAN? JANGAN BERCANDA, KAU HANYA MAKHLUK ANOMALI, JANGAN HARAP AKU MAU DIPERINTAH OLEHMU!! ENYAHLAH DARI HADAPANKU!!" Bentaknya sambil menghentakkan kakinya mengusir Jesslyn.

Jesslyn yang mendengarnya tertegun, bagai tersambar petir, kata-kata yang ia dengar barusan begitu menohok hatinya.

Ia pikir, dengan semua rencana yang telah ia susun akan membantu Glea nanti jikalau Freya masih hidup.

Bagaimana bisa orang di depannya begitu sangat yakin dengan keyakinannya itu, padahal dia juga tahu sendiri bahwa orang yang dihadapinya selalu punya cara untuk selamat. Karena bersama adiknya.

"Sial.. Aku tak menyangka, manusia akan seegois ini" Batin Jesslyn sambil memandangi wajah merah padam milik Glea.

"APA YANG KAU LIHAT?! PERGI!! KUBILANG PERGI!! SEBELUM AKU MEMBUNUHMU!!" Bentaknya lagi.

Dengan amarah yang memuncak Jesslyn pergi meninggalkan pekarangan rumah Glea.

Saat sudah cukup jauh.. Suara pintu terdengar tertutup keras.

Jesslyn menghela nafas lelah, "mungkin kau benar.. Tidak ada manusia yang bisa dipercaya.."

*Flashback On (in Jesslyn mind)

"Bagaimana dunia manusia Flocat? Kau sudah mencoba ke dunia manusia kan?" Tanya jesslyn kecil yang terlihat menemani Flocat yang sedang termenung di air terjun pemandian kucing.

"Ah.. Itu.. Tidak terlalu menyenangkan.. Tidak ada manusia yang bisa benar-benar dipercayai kak.." tuturnya dengan wajah yang ditekuk.

"Kenapa? Apa mereka melakukan sesuatu?"

"Kau juga akan tahu sendiri.. Suatu hari nanti kak.." sahutnya lagi sambil berusaha menarik senyuman tipisnya.

*Flashback Off

"Jadi ini yang kau maksud Flocat.. Aku harap.. Aku bisa bertemu denganmu lagi walaupun hanya untuk meminta maaf.. Sepertinya aku termakan emosiku sendiri.. Karena Ayahanda Oliver selalu memperhatikanmu terus, selalu memperlakukanmu dengan sangat lembut, berbeda denganku.. Nyatanya.. Aku.. Aku hanya ingin menjadi dirimu Flocat" monolognya sambil berjalan tak tentu arah malam itu.

*Flashback Off

Jesslyn menghela nafasnya berkali-kali sekarang, menatap gadis di depannya tak berkedip, gadis yang sedang mengobatinya dengan telaten itu membuat dirinya benar-benar merutuki perbuatannya.

"Bagaimana bisa dia bersikap sebaik ini pada semua yang ia lihat? Apalagi aku hanya seekor kucing.." batinnya.

"Nah.. Sudah.. Sebaiknya kamu jangan banyak bergerak dulu.. Lihat darah dikakimu belum berhenti merembes perban yang baru saja ku pasang" peringatnya.

Cat LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang