12

865 124 6
                                    

Brukkk

Tubuh itu terbanting menubruk sebuah bukit hitam yang ada di sana.

"Masih mau melawanku Flocat? Kau sudah sangat terluka, aku tak ingin mengotori tanganku, untuk menyakitimu"

"Hahh.. Hahh.. Jangan banyak bicara, aku hanya ingin mengalahkanmu dan membuatmu melepaskan kutukanku bersama Freya!!" Bentaknya, suaranya menggema di seluruh dimensi itu.

"HAHAHA Jangan meremehkanku!!" Bentaknya lagi sambil mulai mengayunkan sebuah sabit besar miliknya.

Dengan cekatan Florein melompat, berlari ai atas sabit yang tak tajam ke arah pria berbadan besar tinggi di hadapannya.

Saat sudah dekat, hendak memukul wajah pria di depannya..

Cahaya merah kehitaman terlihat di tangan yang tidak memegang sabit, dann..

Brughhh

"Arghhh!!" Tubuh Florein kembali terpental jauh, dan terjatuh tepat di bukit-bukit hitam yang ada di dimensi tersebut.

"Sudahlah.. Kamu tidak akan bisa mengalahkanku!" Ucap Raja Oliver dengan nada remehnya itu.

Florein tak sadarkan diri sekarang, Raja Oliver yang melihatnya pun menghela nafas.

"Dasar keras kepala.. Aku akan melepaskannya jika dia tidak keras kepala, dan patuh padaku, pada alur hidup yang sudah kusiapkan untukmu Flocat!" Monolognya kemudian ia meninggalkan tubuh pingsan Florein di sana.

***

Keesokan harinya..

Sinar mentari seperti biasa menyapa celah jendela yang terbuka, namun kali ini kamar itu membuka jendela seluruhnya, membuat sinar mentari itu masuk namun tidak berbentuk setitik cahaya.

Melainkan rasa hangatnya mulai membuat seseorang terusik dalam tidurnya di lantai, terlihat memeluk tubuhnya sendiri.

Wajahnya berantakan, bajunya kotor, kusut. "Nghh.. Florein.." gumamnya. Sambil mulai membuka matanya perlahan, meraih kesadarannya.

"Florein.. Hiks.. Hari tanpamu.. Aku harus apa" lirihnya kembali menitikan air mata.

"Aku.. Sendirian lagi.." Ia kembali menyembunyikan wajahnya diantara kedua kakinya.

Beruntunglah hari ini hari libur, ia benar-benar tak ingin melakukan apapun, yang ia pikirkan adalah.. Florein.. Florein.. Dan Florein..

Drttt

Drtt

Getaran ponsel di nakasnya pun ia abaikan, ia tak ingin diganggu, ia ingin menghabiskan waktunya untuk menangisi gadis kucingnya itu.

"Katakan padaku Florein.. Aku harus apa tanpamu" batinnya.

***

"Kok Freya gak bisa dihubungi ya.. Katanya mau mengerjakan tugas sejarah.. Gimana si ini.. Apa hari ini gak jadi? Apa maksud dia minggu kali ya? Ya hari ini masih sabtu sih, mungkin maksud dia besok, ya sudahlah aku pulang aja" monolognya mulai membereskan buku-bukunya ke tas miliknya.

Selesai dengan itu, ia pun bangun untuk ke kasir untuk membayar minuman yang ia pesan.

"Kak Oniel tadi aku pesen Kopi Choco latte, ini uangnya ya kakk.. Oh iya.. Ngomong-ngomong, hari ini Freya gak ke sini ya kak?" Tanya nya.

Cat LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang